Saturday, September 21, 2024
spot_img
HomeNewsInternasionalKebencian Anti-Muslim di Inggris Memicu Kerusuhan, Ini Penyebanya!

Kebencian Anti-Muslim di Inggris Memicu Kerusuhan, Ini Penyebanya!

NawaBineka – Pada Minggu, 4 Agustus 2024, kerusuhan meletus di berbagai kota di Inggris, menargetkan komunitas Muslim dan pencari suaka. Insiden ini dipicu oleh kelompok sayap kanan yang semakin berani melakukan aksi kekerasan, termasuk pembakaran hotel-hotel yang menampung pencari suaka.

Salah satu insiden utama terjadi di Tamworth, Inggris utara, di mana Hotel Holiday Inn Express dibakar. Sementara itu, di Rotherham, perusuh berkumpul di sekitar hotel yang sebelumnya menampung pencari suaka.

Baca Juga: Jangan Dianggap Sepele! Ini 7 Manfaat Minum Air Putih untuk Tubuh

Gelombang kerusuhan ini tidak hanya terjadi di kedua lokasi tersebut, tetapi juga meluas ke kota-kota lain seperti Manchester, Liverpool, dan Belfast.

Penyebab Kerusuhan

Kerusuhan ini dipicu oleh kasus penusukan tragis yang menewaskan tiga gadis muda di Southport. Pelaku, Axel Rudakubana (17 tahun), adalah warga Cardiff yang berasal dari keluarga Kristen Rwanda.

Namun, informasi palsu yang beredar di media sosial mengklaim bahwa Rudakubana adalah seorang imigran Muslim, memicu sentimen xenofobia dan kebencian terhadap imigran.

Baca Juga: Ketegangan PBNU dan PKB: Awal Mula Konflik Hingga Harmonisasi

Menurut para analis, kebencian terhadap imigran dan komunitas Muslim telah lama mengakar di Inggris. Rosa Freedman, profesor di Universitas Reading, menyatakan bahwa kerusuhan ini merupakan hasil dari keterlibatan pemerintahan Konservatif sebelumnya dengan kelompok-kelompok sayap kanan yang rasis.

Kerusuhan di Southport, Inggris. (Hollie Adams)
Kerusuhan di Southport, Inggris. (Hollie Adams)

Agitator seperti Tommy Robinson, yang menghasut pengikutnya melalui media sosial, juga turut memicu ketegangan. Hal ini membuat Perdana Menteri Keir Starmer mengutuk keras kekerasan tersebut, menyebutnya sebagai “kekerasan ilegal yang terorganisir” oleh segelintir warga.

Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, Starmer berjanji bahwa pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku kekerasan. Sementara Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper juga menyatakan, mereka yang terlibat dalam kerusuhan akan menghadapi tindakan hukum.

“Saya jamin Anda akan menyesal telah ikut serta dalam kekacauan ini, baik secara langsung maupun mereka yang mengobarkan kekacauan ini secara daring,” kata Perdana Menteri Keir Starmer dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu.

Sedangkan, Nigel Farage, pemimpin gerakan populis Reform UK, dituduh memicu ketegangan dengan pernyataan anti-imigrasinya.

Baca Juga: Terungkap! Marisa Putri Terlibat Kecelakaan Maut Usai Pulang Dugem

Dampak dan Langkah Selanjutnya

Kerusuhan ini telah menyebabkan ketakutan yang mendalam di kalangan komunitas etnis minoritas dan migran. Polisi dan pejabat pemerintah berjanji untuk menindak tegas para pelaku kekerasan.

Asisten Kepala Polisi South Yorkshire, Lindsey Butterfield menyatakan, pihaknya akan menemukan dan meminta pertanggungjawaban para pelaku kerusuhan. Sedangkan, Dame Sara Khan, penasihat independen untuk peninjauan kohesi sosial dan ketahanan terhadap ekstremisme, memperingatkan bahwa ancaman ekstremis semakin memburuk.

Menurutnya, Inggris belum sepenuhnya siap menghadapi ancaman ini, dan perlu ada perbaikan dalam undang-undang untuk mencegah para ekstremis beroperasi tanpa hukuman.

Kerusuhan yang terjadi menunjukkan betapa rapuhnya kohesi sosial di Inggris saat ini. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengatasi kebencian dan misinformasi yang menjadi akar masalah, serta memastikan bahwa semua komunitas merasa aman dan dihargai.

“Negara kita sangat tidak siap. Ada celah dalam undang-undang kita yang memungkinkan para ekstremis ini beroperasi tanpa hukuman,” kata Dame Sara Khan.

Baca Juga: Ridwan Kamil OTW Jakarta, Dapat Dukungan KIM Plus

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments