NawaBineka – Hari Bumi atau Earth Day selalu diperangi pada 22 April sebagai bentuk pengingat akan pentingnya pelestarian dan keberlanjutan lingkungan. Tahun 2024, Hari Bumi mengusung tema Planet Vs Plastik.
Hari Bumi pertama kali diperingati pada 1970 yang dicetuskan seorang senator Amerika Serikat bernama Gaylord Nelson. Perayaan Hari Bumi merupakan perayaan tahunan untuk menghormati pencapaian gerakan lingkungan dan meningkatkan kesadaran untuk melindungi sumber daya alam bumi bagi generasi mendatang.
Baca Juga: Indonesia Masuk Negara dengan Polusi Paling Parah di Asia
Sejarah bermula pada Januari 1969, ada tumpahan minyak yang menghancurkan Santa Barbara, California, AS, seperti dikutip laman resmi Earth Day. Hal ini menginspirasi Nelson untuk mempelopori gerakan lingkungan hidup. Peristiwa tersebut menjadi yang terburuk dalam sejarah California.
Nelson kemudian mulai melakukan aksi serupa atas nama lingkungan dengan melontarkan ide untuk mengadakan diskusi khusus antara dosen dan mahasiswa tentang lingkungan. Nelson memilih 22 April 1970, tanggal antara liburan musim semi dan ujian akhir, untuk memungkinkan partisipasi siswa secara maksimal.
Upaya tersebut berkembang dan sekarang dikenal sebagai Hari Bumi, jutaan orang Amerika Serikat pun merasa peduli dengan lingkungan sehingga ikut berpartisipasi dalam Hari Bumi pertama melalui demonstrasi, membersihkan sungai, dan lain-lain. Perayaan ini berkembang menjadi perayaan global dan menjadi pengingat akan upaya yang belum dilakukan untuk melesatarikan Bumi.
Peringatan Hari Bumi bertujuan meningkatkan kesadaran, menginspirasi perubahan, dan membina hubungan yang lebih dalam dengan alam dalam upaya melindungi Bumi untuk saat ini dan generasi mendatang.
Berdasarkan laporan World Economic Forum, setiap tahun pada 22 April sekitar 1 miliar orang di seluruh dunia mengambil tindakan untuk meningkatkan kesadaran akan krisis iklim dan melakukan perubahan perilaku untuk melindungi Bumi yang lebih berkelanjutan.
Ancaman Kesehatan Manusian
Hari Bumi 2024 mengusung tema “Planet vs Plastik” sebagai bentuk seruan untuk mengakhiri penggunaan plastik guna menjaga kesehatan setiap makhluk hidup di bumi.
Baca Juga: Lihat Penampilan Terbaru Ammar Zoni, Irish Bella Ngaku Salah
Plastik menimbulkan ancaman besar terhadap kesehatan manusia dan perubahan iklim. Pasalnya, saat plastik terurai menjadi mikroplastik, plastik melepaskan bahan kimia beracun ke dalam sumber makanan dan air, lalu beredar melalui udara yang dihirup.
Kini, produksi plastik telah meningkat hingga lebih dari 380 juta ton per tahun. Bahkan setelah plastik hancur, plastik tetap menjadi mikroplastik, partikel kecil yang meresap ke setiap ruang kehidupan manusia di Bumi.