Saturday, September 21, 2024
spot_img
HomeTechnoCerita Wanita di Jerman Manfaatkan AI untuk Bicara dengan Ibunya yang Sudah...

Cerita Wanita di Jerman Manfaatkan AI untuk Bicara dengan Ibunya yang Sudah Wafat

NawaBineka – Dalam kisah yang mengharukan, seorang wanita asal Berlin, Jerman, mengungkap bagaimana memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk terhubung dengan mendiang ibunya.

Dilansir dari Sky News, Sirine Malas kehilangan ibunya karena gagal ginjal pada tahun 2018. Kehilangan ini membuat Sirine sangat terpukul, apalagi ia baru saja melahirkan anak pertamanya, Ischtar, dan ibunya belum sempat bertemu dengan cucunya.

Baca Juga: Saingi OpenAI dan Microsoft, Telegram Juga akan Buat Chatbot AI

Berpisah selama beberapa tahun, Sirine merindukan kedekatan dan cara berkomunikasi dengan ibu tercintanya.

Sirine akhirnya memutuskan untuk mengeksplorasi alat AI yang disebut Project December, yang dirancang untuk mensimulasikan percakapan dengan orang-orang terkasih yang telah meninggal dunia.

Project December dapat beroperasi ketika pengguna memasukkan informasi pribadi tentang orang yang dimaksud, seperti usia, hubungan, dan kutipan.

Chatbot AI ini kemudian menghasilkan profil berdasarkan data yang dikirim, sehingga memungkinkan penggunanya untuk terlibat dalam sebuah percakapan yang intens.

Project December
Project December. (Project December AI)

Menurut pendiri aplikasi, Jason Rohrer, sudah ada lebih dari 3.000 pengguna yang memanfaatkan platform ini untuk terhubung dengan orang-orang terkasih yang sudah tiada.

“Kebanyakan orang yang menggunakan Project Desember untuk tujuan ini melakukan percakapan terakhir mereka dengan orang terkasih yang telah meninggal ini dalam cara simulasi dan kemudian melanjutkan,” ujarnya.

Bagi Sirine, pengalamannya berkomunikasi dengan chatbot AI cukup menakutkan namun sangat realistis. Dia menggambarkan momen ketika chatbot memanggilnya dengan nama panggilannya dan menyampaikan pesan yang terasa tulus.

Terlepas dari sifat interaksinya yang tidak nyata, Sirine merasa bahwa chatbot tersebut dapat berfungsi sebagai wadah untuk berkomunikasi dengan ibunya.

“Ada momen-momen yang saya rasa sangat nyata. Ada juga saat-saat di mana saya pikir siapa pun bisa menjawab seperti itu,” cerita Sirine.

Baca Juga: Alasan Twitter Jadi Tempat ‘Ngungsi’ Ternyaman Jika Instagram dan Facebook Error

Meskipun Sirine menganggap aplikasi tersebut sangat bermanfaat untuk orang yang sedang berduka, namun dia tetap memperingatkan orang-orang agar tidak terlalu mengandalkan aplikasi tersebut.

Dia menyoroti potensi bahaya keterikatan dan kekecewaan yang berlarut-larut, jika seseorang selalu menggunakan layanan chatbot AI ini.

“Ini sangat berguna dan sangat revolusioner. Saya sangat berhati-hati agar tidak terlalu terjebak dengan hal tersebut. Saya bisa melihat orang-orang dengan mudah menjadi ketagihan menggunakannya, menjadi kecewa, ingin mempercayainya sampai pada titik di mana hal itu bisa berakibat buruk,” tutup Sirine.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments