NawaBineka – Menurut dr. Erwinsyah H. Harahap Sp.OG, seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Pusat Pertamina, ibu hamil diizinkan untuk melakukan perjalanan mudik, tetapi perlu mempersiapkan beberapa hal penting, salah satunya adalah memeriksakan diri dan kondisi janin sebelum berangkat.
“Dalam diskusi kesehatan daring di Jakarta baru-baru ini, dr. Erwinsyah menekankan pentingnya melakukan pemeriksaan terhadap janin sebelum berangkat, termasuk memeriksa kondisi perkembangan janin, plasenta ibu, dan apakah ibu sering mengalami kontraksi atau tidak. Hal ini karena perjalanan yang tidak disarankan untuk ibu yang mengalami pendarahan,” katanya.
Lebih lanjut, dr. Erwinsyah menjelaskan bahwa ibu hamil yang sering mengalami kontraksi memiliki risiko bayi lahir prematur. Oleh karena itu, dalam kondisi tersebut, disarankan agar ibu hamil tidak melakukan perjalanan karena dikhawatirkan dapat menyebabkan kelahiran prematur.
Baca Juga: Alasan Mie Ayam dan Bakso Jadi Makanan Favorit Saat Lebaran, Ketupat Kalah Pamor!
Selain itu, kondisi lain yang perlu diperhatikan sebelum melakukan mudik adalah memeriksa kondisi bayi, terutama jika ada keadaan yang kurang baik akibat kurangnya air ketuban ibu.
“Kurangnya air ketuban karena kekurangan cairan pada ibu dapat menjadi alasan untuk menghindari perjalanan jauh,” tambahnya.
Baca Juga: 7 Tips Menjawab Pertanyaan dari Kerabat yang Tidak Terlalu Dikenal saat Lebaran Idul Fitri
dr. Erwinsyah juga menyarankan untuk mempertimbangkan jarak perjalanan ke kota tujuan. Biasanya, ibu hamil disarankan untuk beristirahat setiap dua jam sekali untuk buang air kecil atau merenggangkan kaki agar tidak kram.
“Pastikan untuk mengetahui lokasi rest area di sepanjang perjalanan, sehingga ibu hamil dapat berhenti dan buang air kecil dengan nyaman,” kata dr. Erwinsyah.
Selain itu, penting juga untuk mempersiapkan makanan dan camilan selama perjalanan jauh. dr. Erwinsyah menyarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi protein, rendah lemak, dan karbohidrat sesuai dengan berat badan ibu untuk menghindari kelebihan berat badan.
“Dokumen yang diperlukan seperti surat keterangan dari dokter kandungan juga harus disiapkan bagi ibu hamil yang akan melakukan perjalanan menggunakan transportasi umum seperti kereta atau pesawat,” tambahnya.
Baca Juga: Gempa Taiwan Sebabkan Peringatan Tsunami di Jepang, Apa Pengaruhnya ke Indonesia?
Baca Juga: Kisah Ellyas Pical Siap Bangkitkan Gairah Tinju Era 1980-an
