Nawabineka.com – Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan komitmennya untuk memberantas korupsi di Indonesia. Dia menyebutkan bahwa tindakan korupsi bukan hanya kejahatan terhadap negara, tetapi juga menghancurkan kepercayaan masyarakat.
“Beberapa orang bilang kalau Prabowo mau memaafkan koruptor. Tapi, itu bukan maksudnya. Kalau koruptornya udah tobat, gimana tuh menurut pandangan tokoh agama? Iya kan?” kata Prabowo waktu hadir di Perayaan Natal Nasional Tahun 2024 di Indonesia Arena Jakarta, Sabtu malam (28/12/2024).
“Orang bertobat, oke, tapi kembalikan dong yang udah kau curi. Enak aja. Udah nyolong, terus bilang ‘aku bertobat’. Ya kembalikan lah yang kau ambil,” sambungnya.
Prabowo menegaskan kalau dia nggak bermaksud memaafkan koruptor begitu saja, tapi justru ingin menyadarkan mereka yang sudah mencuri uang rakyat. Menurutnya, agama pun ngajarin umatnya untuk bertobat setelah berbuat salah.
“Bukan saya maafkan koruptor, enggak. Saya cuma mau menyadarkan mereka. Ya kalau udah telanjur berbuat dosa, ya bertobatlah. Itu kan ajaran agama,” ucap Prabowo Subianto.
Korupsi dan Tanggung Jawab Negara
Prabowo menjelaskan lebih lanjut mengenai tanggung jawab negara dalam menangani kasus korupsi. Menurut UU No 31/1999 juncto UU No 20/2021 mengenai Tipikor, pengembalian kerugian keuangan negara tidak menghapuskan pidana. Artinya, sekalipun koruptor mengembalikan apa yang mereka curi, mereka tetap harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Kebijakan ini menunjukkan ketegasan Presiden untuk membersihkan pemerintahan dari praktik korupsi yang selama ini merusak negara. Dia juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mencegah dan melaporkan tindakan korupsi yang terjadi di lingkungan mereka.
Pesan untuk Para Koruptor
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo secara langsung menyampaikan pesan kepada para koruptor supaya para koruptor segera mengembalikan uang rakyat yang telah dicuri. Prabowo pun memberi kesempatan buat mereka sebelum dirinya ikut mencari harta yang hilang.
“Bertobatlah, kasihan rakyat. Kembalikan uang itu sebelum kita cari hartamu, ke mana kita akan cari,” tegas Prabowo.
Namun, tak dapat dipungkiri, Prabowo juga menegaskan bahwa niat baik itu harus diiringi dengan tindakan nyata. Ia menginginkan agar semua pihak memahami bahwa tindakan korupsi tidak akan ditoleransi.
Persepsi Masyarakat Terhadap Korupsi
Pernyataan Prabowo ini pastinya membuat banyak orang merasa lega. Bukan hanya masyarakat biasa, tetapi juga lembaga-lembaga pemerintahan yang selama ini berjuang keras untuk membersihkan ruang publik dari praktek korupsi. Banyak yang berharap langkah-langkah tegas ini dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Menkum Supratman Andi Agtas juga berkomentar bahwa tidak ada narapidana kasus korupsi yang akan mendapatkan amnesti, yang menunjukkan betapa seriusnya pemerintah dalam menangani masalah ini. Beliau menyatakan, ‘Sama sekali dari 44 ribu itu tidak ada satupun terkait dengan kasus korupsi.’ Ini adalah langkah berani yang menunjukkan komitmen penuh dalam memberantas korupsi.
Masa Depan Tanpa Korupsi
Dengan tegasnya sikap Prabowo terhadap korupsi, masyarakat bisa berharap akan adanya perubahan mantap dalam pengelolaan keuangan negara. Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, karena dana yang seharusnya digunakan untuk kepentingan publik tidak akan lagi disalurkan untuk keuntungan pribadi.
Visi ini pun diharapkan dapat memperkuat perekonomian nasional dan memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan: Mari Bersatu Melawan Korupsi
Janji Prabowo untuk tidak memberi ampun pada koruptor menunjukkan keseriusannya dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan transparan. Ini adalah panggilan untuk semua pihak agar bersama-sama memerangi korupsi, karena hanya dengan bersatu kita bisa mengubah wajah bangsa
Ketegasan dan komitmen tersebut tidak hanya sekedar kata-kata, tetapi harus diimplementasikan dalam tindakan nyata. Masyarakat pun diajak untuk bersama-sama memperhatikan dan melawan segala bentuk tindakan korupsi di sekitar kita.
