NawaBineka – Borneo FC harus puas berbagi angka dengan PSS Sleman setelah bermain imbang 1-1 dalam lanjutan pekan keempat BRI Liga 1 2024/2025. Pertandingan yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Kamis (12/9/2024), menghadirkan drama yang melibatkan kiper Borneo FC, Nadeo Argawinata, yang menjadi pusat perhatian.
Pertandingan berlangsung sengit sejak awal, dengan Borneo FC berhasil unggul lebih dulu melalui gol Leo Gaucho pada menit ke-25. Namun, PSS Sleman berhasil menyamakan kedudukan berkat gol bunuh diri Christophe Nduwarugira pada menit ke-75.
Dengan hasil ini, Borneo FC kokoh di puncak klasemen sementara dengan 10 poin dari empat pertandingan, hasil tiga kemenangan dan satu imbang. Sementara itu, PSS Sleman tetap terpuruk di dasar klasemen dengan minus dua poin, akibat hukuman pengurangan poin yang mereka terima.
Baca Juga: Bojan Hodak Soroti Jadwal Padat Persib: “Kami Diminta Main Setiap Tiga Hari, Ini Membahayakan!”
Kartu Merah dan Sindiran Kontroversial
Nadeo Argawinata menjadi sorotan utama dalam pertandingan ini. Kiper Timnas Indonesia itu harus keluar lapangan lebih awal setelah menerima kartu merah pada menit ke-12, usai melakukan pelanggaran dengan menepis bola di luar kotak penalti. Namun, yang lebih menarik perhatian publik adalah aksi Nadeo saat meninggalkan lapangan.
Saat berjalan keluar, Nadeo terlihat menunjukkan gestur angka minus tiga dengan tangannya, yang diduga menyindir PSS Sleman yang dihukum pengurangan poin akibat kasus pengaturan skor. Aksi provokatif Nadeo ini langsung menjadi viral di media sosial, memancing perdebatan di kalangan netizen.
Pelatih Borneo FC, Pieter Huistra, memberikan komentar terkait insiden tersebut. Ia menyebut aksi Nadeo sebagai bentuk ekspresi kekecewaan setelah diusir wasit, dan mengakui bahwa emosi bisa mempengaruhi pemain dalam situasi seperti itu.
“Setelah situasi ini terjadi, saya mengerti kalau pemain mungkin akan terpancing. Beberapa pemain pasti merasa kecewa jika hal seperti ini terjadi,” ujar Pieter Huistra dalam konferensi pers usai pertandingan.
Reaksi Terhadap Kartu Merah
Huistra juga menyoroti kartu merah yang diterima Nadeo, yang dinilainya sebagai kesalahan dalam pertandingan. Pelatih asal Belanda itu berharap insiden tersebut bukan dipengaruhi oleh kelelahan Nadeo usai kembali dari tugas Timnas Indonesia.
“Kartu merah Nadeo adalah sebuah kesalahan, dan dia menyadari itu. Saya harap ini bukan karena dia baru kembali dari Timnas. Kesalahan seperti ini bisa terjadi pada siapa saja,” ungkap Huistra.
Meski bermain dengan 10 pemain sejak menit awal, Pieter Huistra tetap mengapresiasi perjuangan timnya yang mampu menguasai permainan dan layak meraih tiga poin.
“Saya senang dengan performa tim meskipun hanya bermain dengan 10 pemain. Kami menguasai bola dan seharusnya bisa memenangkan pertandingan,” katanya.
Baca Juga: Persija Jakarta Takluk 1-3 di Tangan PSBS Biak: Kekalahan Perdana Macan Kemayoran Musim Ini
Jadwal Padat Menanti
Setelah laga ini, Borneo FC akan menjalani jadwal padat dengan melawan Malut United pada 17 September, Barito Putera pada 23 September, dan Persita Tangerang pada 28 September. Tak hanya itu, mereka juga harus terbang ke Malaysia tiga hari setelah melawan Barito Putera untuk menghadapi Kuala Lumpur FC di ASEAN Club Championship 2024.
Borneo FC saat ini memimpin klasemen sementara Grup B ASEAN Club Championship 2024 usai mengalahkan Lion City Sailors 3-0 di pertandingan pertama. Dengan jadwal padat yang menanti, Borneo FC dituntut untuk menjaga konsistensi performa agar tetap berada di puncak.