NawaBineka – MPOX atau monkeypox, adalah penyakit zoonosis yang dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Anak-anak termasuk kelompok yang lebih rentan terhadap infeksi MPOX, dan mereka berisiko mengalami gejala yang lebih parah serta komplikasi serius dibandingkan orang dewasa.
Memahami risiko dan cara penanganan MPOX pada anak-anak sangat penting untuk melindungi kesehatan mereka dan mencegah penyebaran virus ini.
Baca Juga: Hasil Laboratorium Anak Nikita Mirzani Terkait Dugaan Asusila Vadel Badjideh Terungkap
Anak-anak memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi virus seperti MPOX. Beberapa faktor risiko pada anak-anak meliputi:
- Kontak dengan Hewan: Anak-anak lebih mungkin berinteraksi dengan hewan, termasuk hewan liar yang dapat membawa virus MPOX. Mengajarkan anak untuk menghindari kontak dengan hewan liar atau tidak dikenal adalah langkah pencegahan penting.
- Gejala yang Lebih Parah: Anak-anak cenderung mengalami gejala yang lebih parah dibandingkan orang dewasa. Gejala ini meliputi demam tinggi, ruam yang luas dan menyebar dengan cepat, serta pembengkakan kelenjar getah bening yang signifikan.
- Komplikasi yang Lebih Tinggi: Anak-anak berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius dari MPOX, seperti dehidrasi akibat demam tinggi, infeksi bakteri sekunder pada lesi kulit, dan dalam kasus yang jarang, ensefalitis atau bronkopneumonia.
Gejala MPOX pada anak-anak mirip dengan gejala pada orang dewasa tetapi sering kali lebih berat. Gejala yang perlu diwaspadai meliputi:
- Demam Tinggi: Demam sering kali menjadi gejala pertama yang muncul. Pada anak-anak, demam ini dapat disertai dengan menggigil, sakit kepala hebat, dan lemas.
- Ruam Kulit: Ruam dimulai di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Lesi kulit berkembang dari bercak merah datar menjadi papula, vesikel berisi cairan, pustula, dan akhirnya keropeng yang rontok.
- Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Pembengkakan kelenjar getah bening adalah tanda yang khas dari MPOX dan dapat terjadi di leher, ketiak, atau selangkangan, yang terkadang menimbulkan rasa nyeri.
- Kelelahan dan Nyeri Otot: Anak-anak yang terinfeksi MPOX sering kali merasa sangat lelah dan nyeri pada otot, yang dapat mempengaruhi aktivitas harian mereka.
Penanganan MPOX pada anak-anak umumnya bersifat suportif, dengan fokus pada meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Beberapa langkah penanganan yang bisa dilakukan meliputi:
- Perawatan di Rumah: Anak yang terinfeksi MPOX biasanya dapat dirawat di rumah kecuali jika mengalami gejala yang sangat parah. Penting untuk menjaga anak tetap terhidrasi, mengontrol demam dengan antipiretik seperti parasetamol, dan memastikan anak mendapatkan cukup istirahat.
- Isolasi: Anak yang terinfeksi harus diisolasi dari anggota keluarga lainnya, terutama dari mereka yang berisiko tinggi seperti bayi, orang tua, atau individu dengan kondisi medis yang mendasari. Penggunaan masker dan sarung tangan ketika merawat anak yang sakit dapat membantu mencegah penularan.
- Kebersihan Lesi: Lesi kulit harus dijaga kebersihannya untuk mencegah infeksi sekunder. Mandi air hangat dengan sabun lembut dan menjaga kebersihan tangan sangat dianjurkan.
- Konsultasi Medis: Jika anak menunjukkan tanda-tanda komplikasi seperti kesulitan bernapas, lesi yang tampak terinfeksi, atau gejala neurologis, segera bawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. Dalam kasus yang parah, antivirus seperti tecovirimat dapat direkomendasikan.
Meski belum ada vaksin khusus untuk MPOX, vaksin cacar dapat memberikan perlindungan sebagian. Vaksinasi dianjurkan terutama bagi anak-anak di daerah endemik atau yang berisiko tinggi terpapar virus.
Kemudian, Orang tua perlu diedukasi tentang gejala MPOX, cara penularan, dan pentingnya pencegahan. Menghindari kontak dengan hewan liar, menjaga kebersihan diri, dan segera mengisolasi anak yang sakit adalah langkah penting untuk mencegah penyebaran MPOX di keluarga dan komunitas.
Baca Juga: Babi Rusa, Hewan dengan Taring Unik dari Sulawesi
Nah, MPOX pada anak-anak membutuhkan perhatian khusus karena risiko komplikasi yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. Edukasi, pencegahan, dan penanganan yang tepat dapat membantu melindungi anak-anak dari infeksi ini.
Dengan mengenali gejala MPOX sejak dini dan memberikan perawatan yang tepat, orang tua dapat memastikan anak-anak mereka tetap sehat dan mencegah penyebaran virus ini ke lingkungan sekitar.
Kesiapsiagaan dan tindakan cepat adalah kunci dalam menghadapi MPOX, terutama ketika melibatkan kelompok rentan seperti anak-anak. Dengan kerjasama yang baik antara orang tua, tenaga medis, dan komunitas, risiko MPOX dapat diminimalisir, melindungi generasi muda dari dampak negatif penyakit ini.