Thursday, May 1, 2025
spot_img
HomeTechnoMeta Bayar Rp407 Miliar untuk Selesaikan Gugatan Trump Terkait Penangguhan Akun

Meta Bayar Rp407 Miliar untuk Selesaikan Gugatan Trump Terkait Penangguhan Akun

NawaBineka – Perusahaan media sosial milik Mark Zuckerberg, Meta, setuju membayar denda sebesar USD25 juta atau sekitar Rp407 miliar untuk menyelesaikan gugatan yang diajukan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Gugatan tersebut terkait dengan penangguhan akun Trump di Facebook dan Instagram setelah insiden kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021.

Menurut laporan yang beredar, dari total dana yang disepakati, sekitar US$22 juta akan dialokasikan untuk membiayai perpustakaan kepresidenan Trump. Sementara sisanya akan digunakan untuk membayar biaya hukum serta kompensasi bagi penggugat lain yang juga terdaftar dalam kasus ini.

Gugatan Trump terhadap Perusahaan Media Sosial

Trump tidak hanya menggugat Meta, tetapi juga melayangkan tuntutan terhadap YouTube, Twitter (sekarang X), dan beberapa eksekutif perusahaan-perusahaan teknologi besar tersebut. Namun, gugatan terhadap Twitter telah ditolak oleh hakim federal. Sementara itu, gugatan terhadap Google ditutup pada tahun 2023 tetapi masih berpotensi dibuka kembali.

Gugatan Trump terhadap Meta berawal dari keputusan Facebook dan Instagram yang menangguhkan akunnya setelah ia menyebarkan klaim tanpa bukti mengenai kecurangan dalam pemilu AS 2020. Pada saat itu, Meta memperbarui kebijakan mereka untuk memungkinkan penangguhan akun tokoh politik dalam situasi luar biasa yang berisiko memicu kerusuhan sipil.

CEO Meta, Mark Zuckerberg, menyatakan bahwa keputusan tersebut diambil karena perusahaan menilai risiko membiarkan Trump tetap aktif di platform mereka terlalu besar. Awalnya, penangguhan dilakukan tanpa batas waktu, tetapi kemudian direvisi menjadi dua tahun. Pada 2023, Meta mengembalikan akses Trump ke Facebook dan Instagram. Twitter dan YouTube juga mengikuti langkah tersebut dengan mencabut larangan terhadap akun Trump.

Zuckerberg dan Trump Kini Bersekutu?

Laporan terbaru mengindikasikan bahwa hubungan antara Zuckerberg dan Trump kini mulai membaik. Menurut Wall Street Journal, Zuckerberg telah bertemu dengan Trump beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir, termasuk saat makan malam bersama di Mar-a-Lago, Florida, pada November lalu. Saat itu, Trump dikabarkan menyampaikan bahwa penyelesaian gugatan harus segera diselesaikan sebelum Zuckerberg bisa “bergabung dengan timnya”.

Pada awal Januari 2025, Zuckerberg kembali ke Mar-a-Lago untuk mediasi yang berlangsung selama satu hari. Tak lama setelah pertemuan tersebut, Meta mengumumkan kebijakan baru yang lebih longgar terkait konten politik, mencabut beberapa pembatasan yang sebelumnya diberlakukan di platform mereka. Zuckerberg bahkan menyatakan bahwa ada terlalu banyak sensor online dan sudah waktunya kembali ke prinsip awal kebebasan berbicara di internet.

Keputusan Meta untuk menyelesaikan gugatan ini menimbulkan spekulasi di kalangan pengamat politik dan teknologi. Sebagian pihak menilai langkah ini sebagai strategi politik menjelang pemilu AS 2024, di mana Trump kembali mencalonkan diri sebagai kandidat presiden. Dengan akses kembali ke platform media sosial besar, Trump memiliki jalur komunikasi yang lebih luas dengan pendukungnya.

Sementara itu, hubungan antara raksasa teknologi dan dunia politik terus berkembang, dengan keputusan-keputusan besar yang tidak hanya berdampak pada kebijakan perusahaan, tetapi juga pada lanskap politik global.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments