Friday, June 13, 2025
spot_img
HomeNewsInternasionalHeboh Kasus Pemerasan WNA China, Semua Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta Dicopot

Heboh Kasus Pemerasan WNA China, Semua Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta Dicopot

NawaBineka – Kedutaan Besar (Kedubes) China mengirimkan surat resmi kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI terkait kasus pemerasan terhadap warga negara China di salah satu bandara internasional di Indonesia. Surat yang bertanggal 21 Januari 2025 itu mencatat puluhan kasus pemerasan yang terjadi sepanjang tahun lalu dan kini menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Surat resmi Kedubes China ini menjadi viral setelah diunggah oleh mantan Wakil Ketua KPK RI, Laode M. Syarif, melalui akun X (Twitter) miliknya pada Sabtu (1/2/2025). Dalam unggahannya, ia mengecam praktik pemerasan oleh oknum petugas Imigrasi terhadap wisatawan dan pekerja asing asal China, serta mendesak aparat Kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mengambil tindakan tegas.

Ratusan Juta Rupiah Dikembalikan ke Korban

Dalam suratnya, Kedubes China mengungkapkan bahwa mereka telah menjalin koordinasi dengan Kantor Imigrasi Bandara Internasional Jakarta untuk menangani kasus-kasus pemerasan terhadap warga negaranya. Sejak Februari 2024 hingga Januari 2025, sebanyak 44 kasus pemerasan dengan total nilai Rp32.750.000 telah dikembalikan kepada lebih dari 60 warga China yang menjadi korban.

Namun, Kedubes China menegaskan bahwa jumlah tersebut hanyalah sebagian kecil dari kasus pemerasan yang terjadi. Banyak warga negara China yang enggan melapor karena jadwal yang padat atau khawatir akan mendapat perlakuan balasan saat kembali ke Indonesia.

Permintaan Kedubes China untuk Menghentikan Pemerasan

Sebagai langkah pencegahan, Kedubes China meminta agar pihak otoritas Indonesia memasang tanda larangan pemerasan di tempat pemeriksaan imigrasi. Mereka berharap adanya papan peringatan dengan tulisan “Dilarang memberi tip” dan “Silakan lapor jika terjadi pemerasan” dalam bahasa Indonesia, Mandarin, dan Inggris di area pemeriksaan bandara.

Selain itu, Kedubes China juga mengusulkan agar agen perjalanan dari China diberikan peringatan untuk tidak menyarankan wisatawan mereka menyuap petugas imigrasi di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat membantu menghilangkan praktik suap dan pemerasan yang kerap terjadi di bandara.

Tangkapan layar surat Kedubes China tertanggal 21 Januari 2025. (Foto: Istimewa/X)
Tangkapan layar surat Kedubes China tertanggal 21 Januari 2025. (Foto: Istimewa/X)

Menteri Imigrasi: Seluruh Petugas Dicopot dan Diperiksa

Merespons surat dari Kedubes China, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto memastikan bahwa seluruh petugas Imigrasi yang terlibat dalam laporan tersebut telah dicopot dari jabatannya. Mereka kini tengah menjalani pemeriksaan internal guna mengusut tuntas kasus pemerasan yang mencoreng nama baik institusi Imigrasi Indonesia.

“Kami berterima kasih atas informasi tersebut. Langsung kami tarik semua petugas yang terlibat dari tugasnya di Bandara Soekarno-Hatta dan segera kami ganti dengan personel baru,” ujar Agus dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (1/2/2025).

Lebih lanjut, Agus menegaskan bahwa pihaknya akan terus berbenah demi memperbaiki citra Imigrasi Indonesia. Ia berjanji akan mengambil langkah tegas terhadap pelanggaran di lingkungan Imigrasi, terutama di titik-titik strategis seperti bandara internasional.

Upaya Bersih-Bersih di Imigrasi

Kasus ini menjadi tamparan keras bagi institusi Imigrasi Indonesia yang tengah berusaha meningkatkan profesionalisme dan integritas dalam pelayanannya. Dengan semakin kuatnya pengawasan publik dan tekanan dari berbagai pihak, diharapkan praktik pemerasan terhadap wisatawan dan pekerja asing dapat diberantas hingga tuntas.

Langkah sigap Kedubes China dan respons cepat pemerintah RI diharapkan dapat menjadi awal dari reformasi menyeluruh di sektor Imigrasi. Selain penindakan terhadap oknum nakal, upaya perbaikan sistem dan pengawasan ketat terhadap petugas di lapangan menjadi kunci utama dalam mencegah kasus serupa terulang di masa depan.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments