Nawabineka – Fast Radio Bursts (FRBs) adalah ledakan singkat dan sangat kuat dari gelombang radio yang datang dari luar galaksi kita, berlangsung hanya beberapa milidetik tetapi memancarkan energi yang setara dengan matahari dalam satu tahun.
Pertama kali ditemukan pada tahun 2007, asal-usul FRBs tetap menjadi salah satu misteri terbesar dalam astronomi modern. FRBs datang dari berbagai arah di langit, dan meskipun sebagian besar bersifat tunggal, beberapa telah diketahui berulang, memberikan kesempatan unik untuk mempelajari fenomena ini lebih dalam.
Salah satu FRB yang terkenal adalah FRB 121102, yang ditemukan berulang kali datang dari galaksi kerdil sekitar tiga miliar tahun cahaya dari Bumi. Penemuan ini menunjukkan bahwa setidaknya beberapa FRB berasal dari sumber yang tidak sepenuhnya hancur setelah ledakan, seperti bintang neutron muda atau magnetar yang sangat aktif. Fenomena ini menarik karena menunjukkan bahwa FRBs mungkin berasal dari berbagai jenis sumber dengan kondisi fisik yang ekstrem.
FRBs menantang pemahaman kita tentang astrofisika karena kekuatan dan intensitas mereka tidak sesuai dengan banyak model standar. Beberapa hipotesis tentang asal FRBs termasuk peristiwa ekstrim seperti penggabungan bintang neutron, aktivitas magnetar, atau bahkan teknologi canggih dari peradaban luar angkasa. Namun, tidak ada teori tunggal yang dapat menjelaskan semua karakteristik FRBs yang terdeteksi sejauh ini.
Observatorium radio seperti CHIME (Canadian Hydrogen Intensity Mapping Experiment) dan ASKAP (Australian Square Kilometre Array Pathfinder) telah memainkan peran penting dalam mendeteksi dan memetakan FRBs. Dengan jaringan teleskop yang luas, observatorium ini dapat menangkap FRBs dalam jumlah besar, memungkinkan studi statistik yang lebih rinci tentang frekuensi, distribusi, dan energi dari ledakan-ledakan ini. Data ini membantu mempersempit kemungkinan model sumber dan memandu pengembangan teori baru.
Pengamatan FRBs juga memberikan wawasan tentang materi antar galaksi, karena sinyal radio melewati medium antarbintang dan mengalami dispersi—pergeseran waktu kedatangan sinyal yang berbeda berdasarkan frekuensi. Dispersi ini memberikan informasi tentang jumlah materi yang ada di antara kita dan sumber FRB, yang berguna untuk memetakan distribusi gas di alam semesta. Dengan cara ini, FRBs berfungsi sebagai “cahaya latar” alami yang menerangi struktur ruang angkasa yang tidak terlihat.
Selain penelitian astrofisika, FRBs juga memiliki potensi untuk digunakan dalam teknologi navigasi di masa depan, seperti sistem GPS galaksi yang menggunakan sinyal FRBs untuk menentukan posisi dengan akurasi tinggi. Ini masih merupakan bidang penelitian awal, tetapi menunjukkan potensi aplikasi praktis dari studi gelombang radio misterius ini.
Fast Radio Bursts adalah contoh betapa alam semesta masih penuh dengan fenomena yang belum sepenuhnya kita pahami. Dengan terus mempelajari FRBs, kita tidak hanya memperluas pengetahuan tentang fenomena energi tinggi di alam semesta, tetapi juga mengungkap lebih banyak tentang medium yang mengisi ruang antarbintang dan proses fisika ekstrem yang masih menjadi misteri.
