Nawabineka – 27 Club adalah sebuah fenomena yang terkenal di dunia musik dan hiburan, di mana sejumlah artis dan musisi legendaris meninggal dunia pada usia 27 tahun. Meskipun kematian selebriti muda bukanlah hal yang baru, kematian beruntun dari beberapa tokoh besar pada usia yang sama telah menciptakan sebuah mitos yang terus hidup hingga saat ini.
Para anggota 27 Club ini sering kali dikenang bukan hanya karena musik dan bakat mereka, tetapi juga karena cara kematian mereka yang tragis dan misterius. Nama-nama seperti Jimi Hendrix, Janis Joplin, Jim Morrison, Kurt Cobain, dan Amy Winehouse adalah sebagian kecil dari anggota paling ikonik yang mewarnai daftar ini.
Jimi Hendrix adalah salah satu anggota 27 Club yang paling dikenal. Sebagai salah satu gitaris paling berpengaruh sepanjang masa, Hendrix merevolusi musik rock dengan teknik dan gaya bermain gitarnya yang unik. Namun, di balik kejeniusannya, Hendrix juga berjuang melawan kecanduan narkoba dan alkohol.
Pada tahun 1970, ia ditemukan meninggal di sebuah apartemen di London akibat overdosis obat tidur yang dipadukan dengan alkohol. Kematian Hendrix mengejutkan dunia musik dan menjadi salah satu kematian pertama yang memicu perhatian terhadap 27 Club.
Janis Joplin, yang dikenal sebagai “Queen of Rock and Roll,” juga menjadi bagian dari 27 Club ketika ia meninggal hanya beberapa minggu setelah kematian Hendrix. Joplin adalah ikon musik blues dan rock dengan suara yang khas dan penampilan panggung yang energik.
Namun, seperti banyak anggota 27 Club lainnya, hidupnya juga dihantui oleh kecanduan narkoba. Joplin meninggal karena overdosis heroin, dan kematiannya yang mendadak meninggalkan luka mendalam bagi para penggemarnya dan dunia musik. Kehadirannya yang begitu kuat di atas panggung kontras dengan kehidupannya yang penuh dengan masalah pribadi.
Jim Morrison, vokalis band legendaris The Doors, adalah anggota lain dari 27 Club yang kematiannya diselimuti misteri. Morrison dikenal dengan lirik-liriknya yang puitis dan performa panggungnya yang karismatik. Namun, gaya hidup yang liar dan ketergantungannya pada alkohol dan obat-obatan membuatnya rentan terhadap berbagai masalah.
Morrison ditemukan meninggal di apartemennya di Paris pada tahun 1971, diduga karena serangan jantung yang terkait dengan penggunaan obat-obatan. Hingga kini, kematiannya masih menyisakan banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Kurt Cobain, vokalis dan gitaris Nirvana, adalah salah satu ikon 27 Club yang paling terkenal di era modern. Cobain dikenal sebagai wajah dari gerakan grunge pada awal tahun 90-an, dengan lirik-lirik yang sering kali mencerminkan rasa sakit dan kecemasan pribadi. Depresi, kecanduan narkoba, dan tekanan dari ketenaran menjadi faktor yang memperburuk kondisi mentalnya. Pada tahun 1994, Cobain ditemukan meninggal akibat bunuh diri di rumahnya di Seattle. Kematian Cobain tidak hanya mengguncang dunia musik tetapi juga menambah lapisan baru pada mitos 27 Club, menunjukkan betapa beratnya beban yang harus ditanggung oleh artis muda.
Amy Winehouse adalah anggota terbaru dari 27 Club, dan kematiannya pada tahun 2011 kembali mengingatkan dunia tentang rapuhnya kehidupan di bawah sorotan ketenaran. Winehouse dikenal dengan suara jazznya yang soulful dan lagu-lagu yang mencerminkan kehidupan pribadinya yang penuh gejolak. Kecanduan alkohol dan narkoba menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya, dan setelah beberapa kali berjuang melawan kecanduan, Winehouse ditemukan meninggal di rumahnya akibat keracunan alkohol. Seperti banyak anggota 27 Club lainnya, hidup Winehouse adalah campuran antara kejayaan di panggung dan kehancuran dalam kehidupan pribadi.
Selain mereka, ada banyak anggota 27 Club lainnya yang mungkin tidak sepopuler nama-nama besar tersebut tetapi tetap memiliki cerita yang tragis. Robert Johnson, seorang musisi blues dari tahun 30-an, sering dianggap sebagai salah satu anggota awal dari 27 Club. Kematian misteriusnya yang diduga akibat diracun menambah aura mistis seputar 27 Club. Musisi lain seperti Brian Jones dari The Rolling Stones juga meninggal di usia 27 dalam keadaan yang tidak jelas, semakin memperpanjang daftar artis yang hidupnya berakhir tragis.
Daftar anggota 27 Club tidak hanya mencerminkan kehidupan yang dipenuhi dengan kesuksesan dan kreativitas, tetapi juga menyoroti sisi gelap dari ketenaran dan tekanan yang sering kali menyertainya. Kehidupan para artis ini, meskipun singkat, meninggalkan jejak yang mendalam dalam dunia musik dan budaya populer. 27 Club menjadi simbol dari betapa cepatnya ketenaran bisa berakhir, dan bagaimana kehidupan di bawah sorotan publik bisa sangat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik para selebriti ini. Meskipun angka 27 mungkin hanyalah kebetulan, kisah-kisah ini terus mengingatkan kita akan harga yang harus dibayar untuk ketenaran.
