Saturday, September 21, 2024
spot_img
HomeLifestyleHealthMembedah Bahaya Skizofrenia, Penyebab Ibu Bunuh Anak Kandung di Summarecon Bekasi

Membedah Bahaya Skizofrenia, Penyebab Ibu Bunuh Anak Kandung di Summarecon Bekasi

NawaBineka – Kasus ibu membunuh anak kandungnya di Summarecon Bekasi, klaster Burgundy Residence, Kecamatan Bekasi Utara, mendadak viral. Pelaku didiagnosis mengidap skizorfrenia. Lalu apa itu skizorfrenia dan bahayanya?

Saat ini, polisi sudah menangkap terduga pelaku pembunuhan anak berinisial AAMS (5) di Summarecon Bekasi. Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus, mengungkapkan, kondisi kejiwaan ibu muda berinisial SNF (26) yang menjadi tersangka kasus pembunuhan.

“Dari hasil psikologi, pelaku ini terindikasi skizofrenia,” kata Firdaus.

Baca Juga: Viral Pilot Batik Air Tidur saat Penerbangan dari Kendari-Jakarta, Ini Kronologi Lengkapnya

Ilustrasi Gangguan Mental. (Pexels)
Ilustrasi Gangguan Mental. (Pexels)

Dari hasil pemeriksaan, pelaku mempunyai gangguan emosi sehingga diduga menjadi penyebab utama dirinya melakukan tindakan di luar kontrol.

“Dapat dijelaskan ada gangguan emosi, delusi, halusinasi, pikiran terorganisir, dan gangguan persepsi. Ini hasil tim psikolog dari DP3A Kota Bekasi,” ungkap Firdaus.

Saat penangkapan, tidak ada tindakan aneh dari pelaku dan proses penangkapan berjalan dengan normal tanpa adanya perlawanan.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap suami tersangka itu mengetahui ada keanehan lebih kurang dua bulan terakhir. Nah, keanehan ini yang diduga suaminya ini faktor terjadinya kejadian ini,” tutur Firdaus.

Kronologi Kejadian Ibu Bunuh Anak di Bekasi

Kronologi kejadian ibu bunuh anak kandung terjadi pada hari Kamis 7 Maret 2024 sekira pukul 10.30 WIB. Saat itu, sekuriti memberitahukan kepada petugas polisi ada sesosok mayat anak-anak di salah satu rumah di perumahan Summarecon Bekasi.

Berdasarkan keterangan para saksi, pertama kali datang ke tempat kejadian perkara (TKP) berinisial NA. Saksi mengetuk pintu rumah dan dibuka oleh tersangka. Kemudian, saksi NA menanyakan di mana keberadaan anak tersangka dan dijawab oleh SNF bahwa anaknya sudah hilang.

Baca Juga: Sir Jim Ratcliffe Ingin Boyong Zidane ke Manchester United, Akankah Terwujud?

Setelah dibujuk, saksi NA pun masuk ke dalam rumah dan mengecek ke lantai dua dan menemukan korban AAMS tergeletak di atas tempat tidur dalam kondisi berlumuran darah.

“Setelah melihat kejadian tersebut saksi NA ini langsung memberitahukan ke sekuriti dan sekuriti memberitahukan ke Polsek dan Polsek memerintahkan ke Polres,” papar Firdaus.

Pihak kepolisian langsung mengecek tempat kejadian perkara dan ditemukan sesosok mayat anak di dalam kamar di lantai 2 dalam kondisi tergeletak berlumuran darah. Selanjutnya, tim investigasi melakukan pengecekan jasad korban dan ditemukan sebanyak 20 luka tusuk pada tubuh korban.

“Terdapat 18 luka tusukan pada dada anak korban sebelah kiri tusukan dan satu tusukan di lengan dan satu tusukan di punggung,” ujar Firdaus.

Ilustrasi Pisau. (Pexels)
Ilustrasi Pisau. (Pexels)

Saat olah TKP, petugas menemukan sebilah pisau di dekat kamar korban. Pisau yang diduga digunakan tersangka SNF untuk menghabisi anak kandungnya ditemukan sudah terbungkus plastik dan berlumuran darah.

“Pada saat di TKP juga, kita sudah amankan anak satunya lagi yang berumur 1 tahun 7 bulan, yang saat ini kita sudah titipkan di panti asuhan untuk dirawat sementara,” beber Firdaus.

Firdaus menambahkan, tidak ada orang lain di dalam rumah tempat kejadian perkara selain tersangka SNF, dan anaknya AAMS serta yang paling kecil berumur 1 tahun 7 bulan.

Apa Itu Skizofrenia dan Bahayanya

Skizofrenia adalah gangguan kesehatan mental yang terjadi dalam jangka waktu panjang, gangguan tersebut menyebabkan penderita mengalami halusinasi, delusi, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku. Penderita skizofrenia umumnya mengalami kesulitan untuk membedakan antara kenyataan dengan pikiran yang ada.

Skizofrenia dapat menyerang mulai dari anak-anak sampai lansia. Gejala awal skizofrenia pada umumnya muncul di masa remaja. Untuk pria, gejala awal skizofrenia ini biasanya muncul di usia 15–30 tahun. Sementara pada wanita bisa muncul pada usia 25–30 tahun.

Baca Juga: Akira Toriyama Kreator Komik Dragon Ball Meninggal Dunia di Usia 68 Tahun, Penggemar Berduka

Ilustrasi Gangguan Mental. (Pexels)
Ilustrasi Gangguan Mental. (Pexels)

Gejala awal yang perlu diwaspadai adalah mudah menjadi marah dan depresi, cenderung mengasingkan diri dari lingkungan sekitar orang lain, perubahan pola tidur,
kesulitan mengerjakan tugas, kurang konsentrasi dan motivasi.

Beberapa bahaya skizofrenia jika dibiarkan tidak tertangani. Pertama dapat berpikir dan mencoba untuk bunuh diri. Kemduian, mengalami depresi dan fobia.

Selanjutnya, pengidap skizofrenia dapat melukai diri sendiri dan orang lain. Bahaya lainnya dapat jadi penyalahgunaan narkotika dan kecanduan alkohol, hingga
perilaku agresif lainnya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments