NawaBineka – Anggota Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Dr. dr. Erlina Burhan SpP(K) mewaspadai penularan Flu Singapura kepada kerumunan mudik lebaran 2024.
“Kalau anda berisiko untuk mudah terinfeksi seperti orang tua, orang dengan ‘komorbid’, punya risiko untuk tertular kan? Kita sadar diri saja untuk memakai masker,” kata Erlina dalam diskusi daring “Menjelang Mudik Lebaran” di Jakarta, Rabu kemarin.
Baca Juga: Flu Singapura di Indonesia Tembus 5 Ribu Kasus, Ini Cerita Perjuangan Kapten Vincent untuk Sembuh
Menurut Erlina, musim hujan juga berpotensi menurunkan sistem imun pada sebagian orang. Dia menambahkan, berkerumun adalah saat dimana orang perlu meningkatkan kewaspadaan, termasuk menjaga tubuhnya tidak tertular penyakit yang dapat menyerang saluran pernapasan seperti Covid-19 atau penyakit Flu Singapura yang kasusnya sedang meningkat di Indonesia karena adanya infeksi Coxsackievirus.
Modus penularan infeksi Coxsackievirus bervariasi, umumnya adalah kontak langsung dengan penderita lewat ruam lenting pada kulit yang terbuka (pecah) atau cairan droplet menyentuh mulut dan rongga mulut kita, maupun lewat makanan yang masuk ke mulut.
Penderita Flu Singapura akan mengalami demam, batuk dan sakit tenggorokan dengan masa inkubasi rata-rata 10 sampai 14 hari. Namun, tingkat kematian akibat Flu Singapura masih di Monkey Pox atau cacar monyet yang angka kematiannya antara tiga sampai enam persen.
Prinsip penanganannya adalah bersifat suportif dan pemberian obat sesuai gejala.
Karena belum ada vaksin untuk Flu Singapura, Erlina menyarankan untuk melakukan etika ketika batuk dan kurangi kontak langsung dengan individu lain serta sterilisasi tangan dan jaga higienitas tubuh dengan mandi setiap hari.
Erlina menerangkan, hingga pekan ke-11 2024, Kementerian Kesehatan melaporkan terdapat 5.461 orang terjangkit Flu Singapura di Indonesia.
Sedangkan, Dinas Kesehatan Banten melaporkan 738 kasus Flu Singapura di kawasan tersebut terjadi sejak Januari hingga Maret 2024. Sementara Dinkes Depok melaporkan 45 kasus suspek Flu Singapura di kawasan tersebut di periode yang sama.
“Di negara lain ternyata Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease itu juga dari waktu ke waktu meningkat,” pungkas Erlina.
Baca Juga: Jimly Asshiddiqie Soroti Ide Pemakzulan Jelang Pemilu: Panik dan Takut Kalah