NawaBineka – Dalam era di mana kepedulian akan lingkungan semakin meningkat, mobil ramah lingkungan semakin menjadi fokus utama industri otomotif. Dua teknologi yang menjadi pusat perhatian adalah mobil hybrid dan mobil listrik.
Meskipun keduanya bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan ketergantungan pada bahan bakar fosil, keduanya memiliki perbedaan signifikan yang penting untuk dipahami.
Mari kita telaah perbedaan antara mobil hybrid dan mobil listrik, serta keunggulan masing-masing, check this out!
Baca Juga: 8 Bagian Motor yang Harus Diganti Jika Terendam Banjir, Jangan Dibiarin!
Perbedaan Mobil Hybrid dan Mobil Listrik

Mobil Hybrid
Mobil hybrid adalah kendaraan yang menggunakan dua atau lebih sumber energi, biasanya bahan bakar fosil dan listrik, untuk menggerakkan kendaraan.
Ada dua jenis utama mobil hybrid:
- Hybrid Paralel: Dalam jenis ini, motor listrik dan mesin pembakaran internal dapat bekerja bersama-sama untuk menggerakkan kendaraan atau secara terpisah, tergantung pada kebutuhan.
- Hybrid Serial: Mesin pembakaran internal hanya digunakan untuk menghasilkan listrik bagi motor listrik. Mesin pembakaran internal tidak langsung menggerakkan kendaraan.
Mobil Listrik
Mobil listrik sepenuhnya menggunakan motor listrik dan baterai untuk menggerakkan kendaraan. Mereka tidak mengandalkan bahan bakar fosil dan tidak menghasilkan emisi gas buang selama operasi.
Mobil listrik dapat dibagi menjadi dua kategori utama:
- Battery Electric Vehicles (BEV): Mobil listrik ini sepenuhnya bergantung pada baterai untuk menggerakkan motor listrik.
- Plug-in Hybrid Electric Vehicles (PHEV): Mobil ini memiliki baterai yang bisa diisi ulang dari sumber daya eksternal, tetapi juga memiliki mesin pembakaran internal sebagai cadangan atau untuk mengisi daya baterai saat diperlukan.
Perbedaan Utama

- Sumber Energi Utama: Mobil hybrid menggunakan dua atau lebih sumber energi, sementara mobil listrik hanya menggunakan listrik sebagai sumber energi utama.
- Emisi: Mobil listrik tidak menghasilkan emisi gas buang selama operasi, sementara mobil hybrid dengan mesin pembakaran internal masih menghasilkan sedikit emisi.
- Ketergantungan pada Bahan Bakar Fosil: Mobil hybrid masih mengandalkan bahan bakar fosil, meskipun dalam proporsi yang lebih kecil dibandingkan dengan mobil konvensional. Mobil listrik tidak menggunakan bahan bakar fosil sama sekali.
- Jangkauan: Secara umum, mobil listrik memiliki jangkauan yang lebih terbatas daripada mobil hybrid, terutama dalam hal infrastruktur pengisian daya yang terbatas.
Baca Juga: Miliarder Angela Chao Tewas Tenggelam saat Naik Tesla, Keamanan Mobil Buatan Elon Musk Dipertanyakan
Keunggulan dan Kekurangan
Mobil Hybrid:
- Keunggulan: Jangkauan yang lebih luas, lebih mudah diadopsi karena masih menggunakan bahan bakar fosil, dan tidak memerlukan infrastruktur pengisian daya yang canggih.
- Kekurangan: Masih menghasilkan emisi gas buang, ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan sistem yang kompleks dapat memerlukan perawatan yang lebih sering.
Mobil Listrik:
- Keunggulan: Ramah lingkungan dengan nol emisi gas buang, biaya operasional yang lebih rendah, dan kinerja yang seringkali lebih baik.
- Kekurangan: Infrastruktur pengisian daya yang terbatas, jangkauan terbatas, dan biaya awal yang lebih tinggi.
Mobil hybrid dan mobil listrik masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan oleh konsumen.
Pilihan antara keduanya tergantung pada preferensi individu, kebutuhan mobilitas, dan ketersediaan infrastruktur pengisian daya.
Namun, yang pasti, kedua teknologi ini berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga lingkungan hidup kita.