Saturday, September 21, 2024
spot_img
HomeTechnoElon Musk Resmikan Starlink di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangan hingga Cara...

Elon Musk Resmikan Starlink di Indonesia, Ini Kelebihan dan Kekurangan hingga Cara Berlangganan

NawaBineka Elon Musk meresmikan layanan internet Starlink Indonesia di Denpasar, Bali, Minggu (19/5/2024). Peresmian layanan internet milik bos Tesla itu didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

Sebelumnya,Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Elon Musk dijadwalkan meluncurkan Starlink bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Presiden Jokowi berhalangan hadir.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Helikopter Presiden Iran Raisi Jatuh dan Terbakar, Kemungkinan Hidup Kecil

“Daerah kita yang terpencil membutuhkan Starlink untuk memperluas layanan internet berkecepatan tinggi, terutama untuk membantu permasalahan di sektor kesehatan, pendidikan, dan kelautan,” kata Luhut, diberitakan AP News.

Peluncuran layanan internet berbasis satelit milik miliarder Space X dan Media Sosial X itu diadakan di klinik kesehatan, sesuai misi Starlink menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi dan terjangkau di daerah tertinggal dan terpencil.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin didampingi Wali Kota Denpasar, Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara meninjau langsung Puskesmas Pembantu Sumerta Kelod, di Jalan Laksamana VIII, Kota Denpasar, Bali, Minggu (19/5) siang.

Menteri Sadikin meninjau langsung untuk memastikan kesiapan pemasangan alat Starlink yang akan diluncurkan oleh Elon Musk pada sore sekitar pukul 15:30 WITA.

“Saya datang ke Bali untuk melihat contohnya, sambil mengecek koneksi teman-teman yang ada di (Puskesmas) Maluku bisa terkoneksi dengan yang ada di Bali. Karena, banyak layanan yang di daerah Maluku, kepulauan sana nggak ada dokternya, kurang sekali dokternya. Dengan adanya koneksi ini bisa dilakukan telemedis, konsultasi ke dokter spesialis,” jelas Menkes Budi.

Baca Juga: Enzy Storia Ngeluh Nasib Tas Ditahan Bea Cukai, Netizen: Civil War Kemenkeu Vs Kemenlu

Dari 10 ribu puskemas, kata Menkes Budi, ada sekitar 2.700 puskemas yang sulit mendapatkan internet dan ada sekitar 700 puskemas yang tidak memiliki akses internet. Jadi dengan adanya Starlink ada sekitar 3.400 puskesmas bisa mendapatkan layanan internet yang baik.

“Dengan adanya Starlink 10 ribu puskesmas ini, yang tadinya 2.700 sulit mendapatkan akses internet, dan 700 (puskesmas ) tidak memiliki akses internet, sekarang bisa mendapatkan akses internet. Sehingga layanannya tidak akan berbeda dengan puskesmas (biasa), puskesmas pembantu, atau posyandu yang ada di perkotaan,” ujarnya.

“Sehingga pasien-pasien yang diabetes, ginjal, penyakit dalam yang tadinya harusnya diterbangkan ke Bali nanti bisa mendapatkan konsultasi dengan dokter-dokter bagus yang skrng di Bali kan sudah banyak,” sambung dia.

Dia menambahkan,dengan internet Starlink manfaat layanan kesehatan bisa langsung diakses lebih luas terutama ke daerah-daerah terpencil di Indonesia.

“Terutama untuk layanan kesehatan untuk masyarakat di daerah-daerah terpencil. Kita kan ada 10 ribu puskesmas, 2.700 itu koneksinya buruk, 700 dari 10 ribu tidak ada koneksi sama sekali. Misalnya, habis vaksinasi kita nggak bisa daftar apakah sudah vaksin belum, karena kita sekarang bikin semua aplikasi puskesmas itu digital,” urainya.

Baca Juga: Ketika Sri Mulyani Buka Suara Terkait 3 Kasus Viral Bea Cukai, dari Sepatu Impor hingga Hibah Alat SLB

Lalu, seperti apa kelebihan dan kekurangan layanan Starlink di Indonesia?

Kelebihan Starlink

Layanan internet Starlink bekerja bekerja dengan cara yang berbeda dari internet melalui jaringan nirkabel berbasis darat seperti layanan internet 4G, 4G, dan 5G.

Dikutip dari Profolus (15/5/2024), Starlink menyediakan akses internet melalui satelit yang mengorbit rendah di luar angkasa.

Jaringan elektromagnetik dalam frekuensi gelombang radio dan gelombang mikro lalu disalurkan ke stasiun atau transreceiver di Bumi.

Dibandingkan jaringan internet nirkabel, teknologi ini memiliki beragam manfaat.

Ilustrasi Internet Starlink (foto: Reuters)
Ilustrasi Internet Starlink (foto: Reuters)
  1. Waktu perpindahan data lebih cepat

Starlink memakai satelit LEO yang cepat menyalurkan internet. Satelit ini memiliki latensi atau waktu perpindahan data lebih kecil daripada satelit GEO, karena posisinya lebih rendah.

Satelit GEO memiliki latensi sekitar 477 milidetik sedangkan satelit LEO memiliki latensi kurang dari 27 milidetik.

Artinya, Starlink dapat menyalurkan data yang lebih cepat dibandingkan layanan internet lain.

  1. Transmisi data cepat

Starlink juga diklaim memiliki kecepatan transmisi data awal pada 100 Mbps untuk hilir dan 20Mbps untuk hulu. Namun, akan dikembangkan hingga 1Gbps untuk hilir Kenyataannya, hasil uji menunjukkan Starlink memberikan kecepatan transmisi data lebih cepat dari yang dijanjikan, mencapai 222Mbps dan 24 Mbps.

Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Bakal Jadi Tarif Tunggal, Apa Maksudnya?

  1. Terminal Starlink mudah dipasang

Internet Starlink praktis digunakan, dengan cara merakit terminal persegi berukuran 30,5 cm, antena, dan kabel yang terkonteksi ke router WiFi. Alat ini dapat dipasang di permukaan datar apapun termasuk tanah atau atap.

Kit milik Starlink dilengkapi panduan pemasangan dan instruksi unduh aplikasi Starlink untuk menyiapkan perangkat. Proses pemasangannya pun tak butuh Waktu lama atau kurang dari 30 menit.

  1. Menjangkau daerah terpencil

Starlink menyediakan layanan internet tanpa bergantung pada infrastruktur telekomunikasi fisik dan konvensional seperti kabel panjang. Karena itu, layanan ini memungkinkan disediakan hingga daerah terpencil.

Starlink bahkan dapat bekerja saat jalur telekomunikasi putus dan mati listrik.

Kekurangan Starlink

Ilustrasi Internet Starlink (foto: Starlink)
Ilustrasi Internet Starlink (foto: Starlink)
  1. Letak terminal internet Tak Boleh Ada halangan

Terminal Starlink harus diposisikan di area dengan pemandangan langit tanpa halangan. Perangkat ini tidak boleh ditempatkan di dekat pohon atau bangunan tinggi.

Sebab, Starlink bekerja paling baik jika ditempatkan di tanah terbuka atau di atas atap. Sehingga, frekuensi jaringannya tidak terhalang ganggua fisik maupun gangguan cuaca.

  1. Lebih mahal dari layanan lain

Starlink memiliki harga berlangganan yang lebih mahal daripada penyedia layanan internet di Indonesia. Biaya langganan provider internet lokal dengan kecepatan mencapai 250 Mbps berkisar Rp400.000-Rp500.000 per bulan. Sementara langganan Starlink dibanderol Rp750.000 per bulan.

  1. Lebih cocok untuk wilayah terpencil

Starlink diciptakan untuk menjangkau wilayah terpencil. Namun, layanan ini dikabarkan tidak tepat jika dipakai di daerah perkotaan karena wilayah yang padat dapat mengganggu sinyal.

Baca Juga: Bareskrim Polri Turun Tangan Buru 3 Pelaku Pembunuhan Vina dan Eki Cirebon!

Diketahui, Starlink menggunakan jaringan berfrekuensi tinggi sehingga performanya bisa menurun apabila banyak layanan lain memanfaatkan jaringan di frekuensi sama.

Cara Berlangganan Internet Starlink

Ilustrasi Internet Starlink (foto: Starlink)
Ilustrasi Internet Starlink (foto: Starlink)

Masyarakat yang tertarik menggunakan layanan internet dari Starlink dapat melakukan pemesanan melalui laman resmi Starlink Indonesia.

Ini cara berlangganan internet Starlink:

  • Buka situs https://www.starlink.com/id;
  • Gulir halaman ke bawah dan isi kolom ‘Alamat Layanan’, contohnya dengan ‘Indonesia’;
  • Klik ‘Pesan Sekarang’, dan halaman akan menampilkan ketersediaan Starlink di wilayah tersebut;
  • Isi informasi kontak dan alamat pengiriman, kemudian klik ‘Perbarui Alamat Pengiriman’;
  • Halaman situs akan memuat biaya layanan per bulan dan harga perangkat keras sesuai yang dipilih pengguna;
  • Situs juga akan menampilkan biaya pengiriman dan penanganan senilai Rp345.000;
  • Selanjutnya, pilih ‘Melakukan Pesanan’;

Pesanan hanya dapat dilakukan melalui kartu kredit maupun debit Mastercard atau Visa. Perkiraan waktu pengiriman Starlink selama 1-2 minggu. Paket Starlink untuk penggunaan di rumah, paket yang datang termasuk router WiFi, kabel Starlink 15 meter, kabel daya, serta base station untuk menyambung perangkat.

Harga Paket Internet Starlink Indonesia

  1. Residensial/Rumah

Paket Residensial atau Rumah adalah paket paling terjangkau, yakni Rp750 ribu per bulan. Kategori ini diklaim cocok untuk pelanggan yang menetap di perumahan dan membutuhkan internet berkecepatan tinggi untuk keluarga.

  1. Jelajah
    Paket Jelajah ditawarkan mulai dari Rp990.000 per bulan, dirancang untuk pelanggan yang gemar bepergian, berpindah-pindah atau nomaden, untuk kebutuhan pribadi yang kerap bertugas ke area pedalaman dan membutuhkan internet kecepatan tinggi.

Dalam paket Jelajah juga tersedia pilihan paket mobile prioritas seharga Rp4.345.000 per bulan untuk akses data internet sebesar 50 GB yang dipasangkan dengan VSAT seharga Rp43.721.590.

  1. Kapal
    Paket Kapal ditawarkan mulai dari Rp4.345.000 per bulan untuk akses data internet sebesar 50 GB. Paket ini telah mencakup layanan global, penggunaan untuk bepergian dan berlayar, serta mendapatkan prioritas jaringan.

Tersedia juga paket seharga Rp17.160.000 per bulan untuk paket internet 1 TB dan paket seharga Rp86.130.000 per bulan.

Paket-paket tersebut belum termasuk harga perangkat keras sebagai penerima sinyal dari satelit Starlink yang mengorbit seharga mulai dari Rp7,8 jutaan.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Rayakan Ultah ke-40 Bareng Bill Gates Bertema Nostalgia, Yuk Intip Kekayaan Bos Meta

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments