Monday, November 11, 2024
spot_img
HomeNewsInternasionalBenarkah Ada Sabotase Israel Terkait Jatuhnya Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi?

Benarkah Ada Sabotase Israel Terkait Jatuhnya Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi?

NawaBineka – Helikopter jenis Bell 212 Buatan Amerika Serikat (AS), yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menteri Luar Negerinya jatuh di Kawasan pegunungan, pada Minggu 19 Mei 2024 Waktu setempat. Muncul dugaan adanya sabotase Israel terkait jatuhhnya helikopter Presiden Iran Raisi.

Lalu benarkah adanya sabotase dalam jatuhnya helikopter yang menewaskan Presiden Iran Raisi? Mengutip laporan kantor berita IRNA, pemerintah Iran langsung mengirim tim yang dipimpin Brigadir Ali Abdollahi guna melakukan penyelidikan. Mereka sudah menuju lokasi terjadinya kecelakaan helikopter Presiden Iran.

Baca Juga: Fakta Pesawat Jatuh di BSD, Take Off dari Tanjung Lesung dan Teriakan Minta Tolong

Ali Abdollahi mendapat tugas melakukan investigasi secara menyeluruh tentang situasi dan penyebab insiden tragis yang menewaskan Presiden Iran Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian. Tim akan mengungkap alasan yang menyebabkan kejadian tersebut.

Momen Presiden Iran Raisi Berada di Dalam Helikopter dan melihat ke arah luar yang diyakini sebagai momen terakhir Presiden Iran itu sebelum helikopter jatuh.
(Dokumentasi: Istimewa)

Setidaknya, hasil investigasi akan segera disampaikan setelah mereka menyelesaikan tugas. Selain Presiden Iran Raisi dan Menlu Hossein, ada enam pejabat lain, termasuk Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur yang jadi korban tewas dalam peristiwa tragis ini.

Diketahui, rombongan Presiden Iran Raisi baru saja meresmikan sebuah bendungan di kawasan perbatasan Azerbaijan. Helikopter nahas yang sedang dalam perjalanan pulang ke tersebut lantas jatuh di kawasan pegunungan.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Iran Ahmad Vahidi menjelaskan penyebab helikopter jatuh adalah karena faktor cuaca buruk dan penuh kabut. Situasi ini yang memaksa helikopter melakukan pendaratan darurat hingga menewaskan Presiden Iran dan seluruh penumpang.

“Presiden dan rombongan sedang dalam perjalanan pulang dengan beberapa helikopter dan salah satu helikopter terpaksa melakukan pendaratan darurat karena cuaca buruk dan kabut,” tutur Ahmad Vahidi.

Baca Juga: Heboh Ayah Ojak Labrak Orang Malaysia Usai Sebut Indonesia Miskin

Lokasi Diduga Jatuhnya Helikopter Presiden Iran. (foto: Tangkapan Layar X @anadoluagency)
Lokasi Diduga Jatuhnya Helikopter Presiden Iran. (foto: Tangkapan Layar X @anadoluagency)

Sementara itu dikutip Al-Jazeera, Menteri Transportasi Turki Abdulkadir Uraloglu menerangkan, helikopter Presiden Iran Raisi ternyata tidak menyalakan sistem sinyal sama sekali sebelum jatuh. Setelah dilakukan pemeriksaan, diduga helikopter memang tidak memasang sistem seperti itu.

“Namun sayangnya, kemungkinan besar sistem sinyal dimatikan atau helikopter tersebut tidak memiliki sistem sinyal tersebut,” tegas Uraloglu.

Munculnya dugaan Sabotase Israel

Iran adalah salah satu pemain utama di Timur Tengah dan jatuhnya helikopter yang membawa Ebrahim Raisi kemungkinan besar akan bergema di seluruh regional tersebut. Pasalnya, selama ini Iran ikut mendukung kelompok-kelompok bersenjata di Lebanon, Suriah, Irak, Yaman dan wilayah Palestina.

Hal ini memungkinkan Iran untuk menunjukkan kekuatan dan berpotensi menghalangi serangan dari Amerika Serikat atau Israel, musuh bebuyutan Revolusi Islam pada 1979.

Kondisi Helikopter Presiden Iran Raisi yang Jatuh dan Terbakar Sehingga Sulit Diidentifikasi (Foto: X/@ShaykhSulaiman)
Kondisi Helikopter Presiden Iran Raisi yang Jatuh dan Terbakar Sehingga Sulit Diidentifikasi (Foto: X/@ShaykhSulaiman)

Ketegangan memuncak bulan lalu, ketika Iran di bawah Raisi dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei meluncurkan ratusan drone dan rudal balistik ke Israel sebagai tanggapan atas serangan udara terhadap Konsulat Iran di Suriah yang menewaskan dua jenderal dan lima perwira Iran.

Baca Juga: Bikin Bangga! Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal RI Ternyata Salip AS hingga Jepang

Israel, dengan bantuan Amerika Serikat, Inggris, Yordania dan negara-negara lain, mencegat hampir semua proyektil tersebut. Sebagai tanggapan, Israel tampaknya melancarkan serangannya sendiri terhadap sistem radar pertahanan udara di kota Isfahan di Iran.

Kedua pihak telah melancarkan perang bayangan melalui operasi rahasia dan serangan siber selama bertahun-tahun, namun baku tembak pada April 2024 merupakan konfrontasi militer langsung pertama mereka.

Israel telah lama memandang Iran sebagai ancaman terbesarnya karena program nuklir Teheran yang kontroversial, kemudian rudal balistik,dan dukungannya terhadap kelompok bersenjata yang melawan Israel. Sementara Iran menganggap dirinya sebagai pelindung utama perlawanan Palestina terhadap pemerintahan Israel.

Kondisi Helikopter Presiden Iran Raisi yang Jatuh dan Terbakar Sehingga Sulit Diidentifikasi (Foto: X/@ShaykhSulaiman)
Kondisi Helikopter Presiden Iran Raisi yang Jatuh dan Terbakar Sehingga Sulit Diidentifikasi (Foto: X/@ShaykhSulaiman)

Menanggapi kecelakaan yang menewaskan Presiden Raisi, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei yang merupakan Pimpinan Tertinggi Iran mengatakan, pihaknya akan segera melakukan penyelidan secepatnya. Jika terdapat keterlibatan Israel dalam kecelakaan helicopter tersebut, pihaknya akan langsung mengambil tindakan tegas.

“Kalau ada satu bukti saja keterlibatan Israel dalam jatuhnya helikopter Presiden Iran, kita akan memberikan tanggapan di luar imajinasi Israel dan sekutunya,” tegas Ali Khamenei.

Baca Juga: Manchester City Juara Liga Inggris, Guardiola Beri Hormat kepada Arsenal dan Liverpool

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments