NawaBineka – Puasa Asyura, menurut banyak ulama, memang memiliki keutamaan yang besar, salah satunya adalah menghapus dosa-dosa selama satu tahun yang lalu. Namun, penting untuk memahami bahwa yang dimaksud dengan dosa dalam konteks ini adalah dosa-dosa kecil.
Dalam kitab Minhajul Muslimah karya Muhammad Syafi’i Masykur dijelaskan bahwa dosa yang dihapus oleh puasa Asyura adalah dosa-dosa kecil yang berkaitan dengan hubungan kepada Allah SWT. Dosa-dosa besar tidak termasuk dan tidak bisa dihapus hanya dengan puasa satu atau dua hari.
Baca Juga: Gus Yahya Minta Maaf Atas Pertemuan Nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog
Untuk dosa besar, diperlukan taubat nasuha, yaitu taubat yang sungguh-sungguh dan memenuhi syarat-syarat tertentu seperti penyesalan, berhenti dari perbuatan dosa, dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.
Pandangan serupa juga ditemukan dalam Fatawa Misriyah, yang menyatakan bahwa hadits mengenai keutamaan puasa Asyura yang menghapus dosa selama setahun sebelumnya adalah penyebutan secara umum, dan dosa besar tidak termasuk kecuali diiringi dengan taubat.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam Al-Jawabul Kafi juga menegaskan bahwa mustahil sebuah amalan sunah seperti puasa Asyura dapat menghapus dosa besar jika tidak disertai dengan taubat nasuha. Ia menegaskan bahwa amalan harus diiringi dengan penghentian dari perbuatan dosa yang dilarang oleh Allah SWT.
Sebagaimana disebutkan dalam Surah An-Nisa ayat 31:
اِنْ تَجْتَنِبُوْا كَبَاۤىِٕرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُّدْخَلًا كَرِيْمًا
Artinya: “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang (mengerjakan)-nya, niscaya Kami menghapus kesalahan-kesalahanmu dan Kami memasukkanmu ke tempat yang mulia (surga).”
Dengan demikian, puasa Asyura dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah lalu, namun dosa-dosa besar memerlukan taubat yang sungguh-sungguh dan syarat-syarat tertentu untuk diampuni.
Baca Juga: Harga Google Pixel 9 Series Bocor ke Publik! Paling Murah Rp15 Juta
Selain itu, berikut beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai Puasa Asyur yang dilaksanakan pada hari kesepuluh bulan Muharram.
Pada tahun 2024, hari kesepuluh ini jatuh pada tanggal berapa?
Puasa Asyura 2024 jatuh pada tanggal 16 Juli, bertepatan dengan 10 Muharram 1446 H.
Apa niat puasa Asyura yang benar?
Niat puasa Asyura adalah “Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatil âsyurâ lillahi ta’âlâ,” yang artinya “Aku berniat puasa sunnah Asyura esok hari karena Allah Ta’ala.”
Apa saja keutamaan puasa Asyura?
Beberapa keutamaan puasa Asyura adalah puasa terbaik setelah Ramadan, pahala setara 30 hari puasa, menghapus dosa setahun yang lalu, membedakan umat Islam dengan Yahudi, sering dilakukan oleh Rasulullah SAW, dan pahala setara 1000 malaikat.
Bagaimana cara melaksanakan puasa Asyura?
Cara melaksanakan puasa Asyura sama seperti puasa-puasa sunah lainnya, yang membedakan hanyalah niatnya.
Langkah-langkahnya meliputi niat yang ikhlas, menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, memperbanyak amalan sunah, dan berbuka dengan makanan yang halal dan thayyib.
Baca Juga: Hujan Deras Jadi Alasan Jokowi Batal Ngantor di IKN Bulan Ini
Apakah puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu?
Ya, puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah Al Anshary.
Apa perbedaan puasa Asyura dengan puasa lainnya?
Yang membedakan puasa Asyura dengan puasa lainnya adalah niatnya dan keutamaannya. Puasa Asyura memiliki keutamaan yang sangat besar, termasuk pahala setara 30 hari puasa dan menghapus dosa setahun yang lalu.
Dengan memahami tata cara dan keutamaan puasa Asyura, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih baik dan meraih pahala yang besar dari Allah SWT. Semoga puasa Asyura kita diterima dan membawa berkah dalam kehidupan kita.
Baca Juga: Ketika Media Sosial Heboh dengan Melesetnya Prediksi The Simpsons Soal Penembakan Trump