Nawabineka – Kebiasaan mencakar adalah perilaku alami kucing yang sering kali membuat pemilik frustrasi, terutama ketika furnitur menjadi sasaran utama. Namun, mencakar bukan sekadar perilaku nakal; ini adalah bagian penting dari kehidupan kucing yang membantu mereka menjaga kesehatan cakar, menandai wilayah, dan melepaskan energi.
Memahami alasan di balik perilaku mencakar kucing dan cara mengarahkannya ke tempat yang tepat adalah kunci untuk menjaga rumah tetap aman tanpa menghilangkan kebiasaan alami mereka.
Salah satu alasan utama kucing mencakar adalah untuk menjaga kesehatan cakarnya. Mencakar membantu menghilangkan lapisan luar cakar yang mati, menjaga cakar tetap tajam dan sehat. Proses ini juga membantu kucing meregangkan otot-ototnya, terutama otot kaki, punggung, dan bahu. Aktivitas ini sangat penting untuk menjaga fleksibilitas dan kebugaran fisik kucing.
Selain itu, mencakar juga berfungsi sebagai cara kucing menandai wilayah mereka. Kucing memiliki kelenjar di bantalan cakarnya yang mengeluarkan feromon, bahan kimia yang membantu menandai teritori. Dengan mencakar, kucing meninggalkan tanda visual dan kimiawi yang menunjukkan area tersebut sebagai miliknya. Ini adalah cara komunikasi alami kucing yang sangat penting dalam interaksi sosial mereka, baik dengan sesama kucing maupun dengan lingkungan sekitar.
Kucing juga mencakar sebagai sarana melepaskan energi dan mengurangi stres. Ketika kucing merasa bosan, cemas, atau bahkan terlalu bersemangat, mencakar menjadi cara untuk melepaskan ketegangan yang mereka rasakan. Ini bisa menjadi respons terhadap perubahan lingkungan, kehadiran hewan lain, atau situasi yang tidak biasa. Memberikan outlet yang tepat untuk perilaku mencakar ini dapat membantu menjaga kucing tetap tenang dan puas.
Untuk mencegah kucing mencakar furnitur, sediakan scratching post atau papan garukan di beberapa tempat strategis di rumah. Pilih scratching post yang stabil dan cukup tinggi agar kucing bisa meregangkan tubuhnya sepenuhnya saat mencakar. Letakkan di area yang sering dilewati atau disukai kucing, seperti dekat tempat tidur atau jendela. Berbagai jenis scratching post dengan material yang berbeda, seperti karpet, sisal, atau karton, juga bisa dicoba untuk mengetahui preferensi kucing Anda.
Jika kucing tetap tertarik mencakar furnitur, cobalah melindungi area tersebut dengan pelindung seperti tape ganda atau penutup khusus untuk furnitur. Bahan yang tidak disukai kucing, seperti aluminium foil atau plastik, juga bisa digunakan sementara untuk menghalangi kucing mencakar. Selain itu, menyemprotkan produk khusus anti-cakar yang aman untuk kucing dan furnitur dapat membantu mencegah kebiasaan mencakar di tempat yang tidak diinginkan.
Latih kucing untuk menggunakan scratching post dengan cara positif. Berikan pujian, mainan, atau camilan ketika kucing menggunakan scratching post yang telah disediakan. Mengalihkan perhatian kucing ke scratching post dengan mainan atau catnip juga bisa menjadi cara efektif untuk membiasakan mereka. Jangan pernah menghukum kucing karena mencakar furnitur, karena ini bisa menimbulkan stres dan merusak hubungan antara Anda dan kucing.
Dengan pemahaman dan pendekatan yang tepat, kebiasaan mencakar kucing dapat diarahkan ke tempat yang sesuai tanpa mengganggu rumah. Menyediakan scratching post yang menarik dan menciptakan lingkungan yang mendukung perilaku alami kucing adalah cara terbaik untuk menjaga kucing tetap bahagia dan rumah tetap aman.