Nawabineka – Sering kali orang keliru membedakan antara vintage dan retro karena keduanya sama-sama mengambil inspirasi dari masa lalu. Istilah-istilah ini sering digunakan secara bergantian di media sosial, iklan, dan percakapan sehari-hari, membuat banyak orang bingung tentang mana yang sebenarnya mereka kenakan. Salah satu alasan utama kebingungan ini adalah karena kedua gaya sama-sama mencerminkan estetika klasik yang tidak ditemukan dalam tren mode modern.
Fashion vintage, seperti yang dijelaskan sebelumnya, adalah pakaian dan aksesoris yang benar-benar berasal dari era sebelumnya. Barang-barang ini membawa elemen sejarah dan otentisitas yang sulit ditiru oleh pakaian modern. Vintage sering kali memiliki detail unik seperti bordiran tangan, kancing khusus, atau label desainer yang sudah tidak ada lagi. Sebaliknya, retro adalah hasil dari reproduksi atau reinterpretasi gaya masa lalu menggunakan bahan dan teknik modern.
Karakteristik utama dari fashion vintage adalah usianya. Pakaian vintage biasanya lebih dari 20 tahun sejak diproduksi dan sering kali dibuat dengan kualitas bahan yang tinggi dan teknik jahit yang rumit. Detail seperti motif floral pada gaun 50-an atau jeans dengan potongan flare dari tahun 70-an adalah beberapa contoh yang langsung membedakan vintage dari produk fashion lainnya. Kondisi pakaian juga memainkan peran penting; pakaian vintage mungkin menunjukkan tanda-tanda pemakaian seperti sedikit pudar atau jahitan yang aus, tetapi ini justru menambah daya tariknya.
Sementara itu, fashion retro bisa terlihat seperti vintage tetapi dibuat dengan sentuhan modern. Contoh paling umum adalah produk dari merek-merek besar yang mengambil inspirasi dari dekade-dekade tertentu, seperti sepatu sneakers retro dengan warna-warna cerah ala 80-an atau dress ala 60-an dengan potongan A-line dan motif psychedelic. Barang-barang ini sering kali memiliki label baru, kualitas bahan yang lebih tahan lama, dan tidak menunjukkan tanda-tanda usia, meskipun desainnya terlihat klasik.
Baca Juga: Vintage vs Retro: Apa Bedanya? Panduan Lengkap Memahami Kedua Gaya Fashion Ini
Kebingungan antara vintage dan retro juga diperparah oleh strategi pemasaran yang sering kali menggunakan istilah “vintage-inspired” atau “retro look” untuk menggambarkan produk baru. Hal ini membuat konsumen percaya bahwa mereka membeli produk vintage padahal sebenarnya barang tersebut adalah reinterpretasi modern. Untuk menghindari kesalahan, penting untuk memeriksa label, usia produk, dan tempat pembelian. Barang vintage biasanya memiliki label yang terlihat tua atau bahkan tidak ada label sama sekali karena sudah hilang seiring waktu.
Meski sering tertukar, mengetahui karakteristik masing-masing gaya akan membantumu membuat keputusan yang lebih baik saat berbelanja atau memilih gaya. Apakah kamu ingin merasakan keaslian dari sepotong sejarah melalui fashion vintage, atau lebih suka kenyamanan dan variasi yang ditawarkan oleh fashion retro, kedua pilihan ini memungkinkanmu untuk menonjol dengan cara yang klasik namun tetap relevan dengan tren saat ini.