Saturday, September 21, 2024
spot_img
HomeNewsInternasionalYakuza Akan Punah Gara-Gara Angka Kelahiran di Jepang Makin Memburuk?

Yakuza Akan Punah Gara-Gara Angka Kelahiran di Jepang Makin Memburuk?

Krisis populasi di Jepang semakin memburuk. Tahun lalu, angka kelahiran bayi di Jepang turun lagi, sudah yang ke-8 kalinya berturut-turut.

Hal itu bisa menjadi ancaman serius buat negara Sakura tersebut. Bukan cuma itu, tapi bidang-bidang lain juga kena dampaknya, termasuk dunia gelap para Yakuza.

Menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang, cuma ada 758.631 bayi yang lahir di Jepang tahun 2023. Turun 5,1% dari tahun sebelumnya.

Angka ini adalah angka kelahiran terendah sejak Jepang mulai mencatat statistik tahun 1899.

Angka pernikahan juga turun 5,9%, jadi cuma ada 489.281 pasangan yang menikah, yang paling rendah dalam 90 tahun terakhir. Ini juga yang jadi penyebab utama kenapa lahiran bayi makin sedikit.

Baca Juga: Kenapa Ruang Angkasa Gelap meski Ada Matahari? Ternyata Ini Penyebabnya

Nah, situasi kayak gini juga bikin Yakuza, yang dulu terkenal mengerikan, jadi kewalahan. Katanya sih, Yakuza itu mungkin udah ada sejak jaman abad ke-17.

Ilustrasi. (Flickr)

Waktu itu, ada kelompok samurai nakal yang namanya Kabukimono. Mereka suka bikin masalah di masa feodal Jepang.

Yakuza itu terkenal banget dengan kode etik ketatnya, terorganisir, dan juga punya beberapa ritual aneh kayak amputasi jari kelingking kiri yang disebut yubitsume.

Biasanya anggota Yakuza tuh punya tato banyak, dan sering pakai fundoshi, kadang juga pake kimono atau pakaian barat. Mereka masih dianggap sebagai salah satu kelompok kriminal paling hebat dan kaya.

Pas lagi puncaknya, Yakuza juga beroperasi di luar negeri, loh. Tapi kemudian, jumlah anggotanya terus turun.

Baca Juga: Android 15 Bisa Temukan Perangkat yang Hilang Walau Dalam Kondisi Dimatikan

Bahkan tahun 2022, cuma ada 11.400 anggota resmi dan 11 ribu anggota ‘bayangan’. Jumlah anggota Yakuza yang makin sedikit ini emang jadi masalah.

Yang bikin tambah parah, anak muda Jepang sekarang makin ogah gabung sama geng. Terus kepolisian juga bikin aturan yang lebih ketat buat bikin Yakuza kerepotan.

Mereka tidka boleh buka rekening bank, tidak boleh punya ponsel, kartu kredit, atau asuransi.

“Di zamanku dulu, kita pengen jadi anggota Yakuza keren yang disukai cewek, punya banyak duit, dan mobil mewah. Tapi sekarang semua berubah. Anak muda sekarang ga mau dikaitkan sama geng,” kata seorang mantan anggota Yakuza yang sudah pensiun di usia 70 tahun mengutip The Guardian, Selasa (19/3/2024).

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments