NawaBineka – Makanan cepat saji telah menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang, terutama karena kepraktisannya. Siapa sih yang nggak suka makanan yang cepat dan enak?
Namun, ada alasan di balik ketertarikan kita yang harus kita waspadai. Makanan ini biasanya tinggi kalori, lemak jenuh, dan gula, serta minim serat dan nutrisi yang penting.
Hubungan Antara Pola Makan dan Kanker
Penelitian dari University of Florida Health menunjukkan bahwa pola makan yang buruk dapat meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker paru-paru dan kolorektal. Hal ini menjadi perhatian, terutama di kalangan generasi muda yang semakin sering terpapar makanan cepat saji.
Makan makanan tinggi glikogen dan lemak, seperti yang biasa ada di restoran cepat saji, dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Karsinogen dalam makanan mungkin juga berasal dari proses memasak yang salah, seperti memanggang hingga gosong.
Kenaikan Kasus Kanker di Kalangan Generasi Muda
Kami telah melihat peningkatan kasus kanker kolorektal di kalangan orang dewasa muda, bahkan mereka yang terlihat sehat. Hal ini tidak bisa dianggap sepele, mengingat banyak dari mereka tidak memiliki riwayat kanker dalam keluarga.
Dokter melaporkan bahwa meskipun banyak pasien muda menjaga pola makan dan olahraga yang baik, mereka tetap terdiagnosis kanker. Ini menunjukkan ada faktor lain yang perlu diwaspadai.
Makanan yang Dibakar dan Potensinya Menyebabkan Kanker
Satu lagi yang wajib diperhatikan adalah metode memasak. Makanan yang dibakar dapat menghasilkan substansi berbahaya. Misalnya, bagian yang gosong mengandung karsinogen yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
Jika kalian menggemari barbeque, lebih baik hindari cokelat pada makanan bakar agar tetap aman dari risiko tersebut.
Kombinasi Makanan yang Berisiko
Ternyata, tidak semua kombinasi makanan aman untuk dikonsumsi. Contohnya, makan nasi panas dengan ikan asin dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring. Ini diakibatkan oleh zat nitrosamin yang terbentuk. Jangan sepelekan hal ini, karena kanker bisa memerlukan waktu bertahun-tahun untuk akhirnya terdeteksi.
Meskipun kita mencintai berbagai makanan, penting untuk mengenali risiko yang mungkin muncul dari kebiasaan makan yang tidak sehat.
Bagaimana Mengurangi Risiko?
Sederhana saja, mulailah dengan mengganti makanan cepat saji dengan pilihan yang lebih sehat. Cara pengolahan pun penting; lebih baik mengukus atau merebus daripada membakar.
Konsumsi lebih banyak buah dan sayuran segar, serta pastikan untuk menjaga pola makan seimbang yang mencakup semua nutrisi yang diperlukan. Ingat, mencegah itu lebih baik daripada mengobati.