Monday, December 23, 2024
spot_img
HomeLifestyleFoodWarga Singapura Diperbolehkan Makan Serangga, Ini Penyebabnya

Warga Singapura Diperbolehkan Makan Serangga, Ini Penyebabnya

NawaBineka – Warga Singapura diperbolehkan makan serangga oleh Badan Pengawas Pangan Singapura atau Singapore Food Agency (SFA). Sedikitnya ada 16 jenis yang diperbolehkan termasuk jangkrik, belalang, sampai ulat.

Regulasi ini menyusul pertimbangan beberapa negara seperti Thailand hingga Korea Selatan yang menjadikan serangga hidup sebagai alternatif berkelanjutan pengganti daging.

Baca Juga: Panduan Lengkap Wisata Budaya di Bangkok: Jelajahi Kuil-Kuil Megah dan Warisan Sejarah

Baca Juga: Galaxy Unpacked Bakal Kenalkan Produk Baru Samsung, Dari Cincin Pintar hingga Ponsel Lipat

SFA menilai serangga memiliki protein tinggi. Kini, banyak jajanan dan makanan berbahan dasar serangga di rak supermarket maupun restoran Singapura.

“Serangga dan produk serangga ini dapat digunakan untuk konsumsi manusia atau sebagai pakan ternak untuk hewan penghasil makanan,” tulis SFA.

Meurut SFA, awal tahun ini sedang menyelesaikan rincian implementasi dan berencana membuat kerangka peraturan pada paruh pertama 2024. Memakan serangga masih merupakan hal yang tidak biasa di Singapura, seperti halnya di sebagian besar dunia.

Baca Juga: Inara Rusli Akui Gak Kaget Lihat “Kelakuan” Virgoun: Cuma Sedih!

Serangga hidup sering kali ditawarkan untuk dijual di negara kota tersebut sebagai makanan hewan peliharaan untuk burung hingga reptil. Namun, saat ini mulai banyak restoran yang menyajikan serangga dengan berbagai cara.

Termasuk sebagai pengganti protein di dalam suatu hidangan. Misalnya, kepiting telur asin dengan tambahan superworm. Kendati demikian, SFA memberikan catatan bila di luar 16 jenis serangga yang diperbolehkan, masyarakat sebaiknya mengevaluasi dan memastikan keamanannya terlebih dulu sebelum menyantapnya.

Lebih dari 2.100 spesies serangga aman dikonsumsi usai diidentifikasi para peneliti. Dikutip CNN, banyak serangga kaya akan vitamin dan mineral, juga menjadi alternatif protein tinggi dibandingkan ternak yang menghasilkan gas metana.

“Peternakan bertanggung jawab atas 14,5 persen dari seluruh emisi gas rumah kaca di seluruh dunia,” menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).

Baca Juga: Prancis Keok dari Spanyol, Lamine Yamal Rayakan Ultah ke 17 dengan Lolos ke Final Euro 2024

Berdasarkan laporan Forum Ekonomi Dunia pada tahun 2022, serangga adalah sumber protein yang terabaikan dan merupakan cara untuk memerangi perubahan iklim.

“Konsumsi protein hewani kita adalah sumber gas rumah kaca dan perubahan iklim. (Mengkonsumsi) serangga dapat mengimbangi perubahan iklim dengan banyak cara,” jelas para peneliti.

Ahli diet anak bersertifikat dan ahli gizi di Solid Starts, Venus Kalami mengungkapkan, serangga dikemas dengan nutrisi penting seperti protein berkualitas tinggi, asam lemak esensial, mineral seperti zat besi. Bahkan, beberapa serangga mengandung nutrisi lebih dari daging sapi.

Baca Juga: 5 Tips Merawat Ban Mobil Agar Awet dan Tahan Lama

Berikut daftar serangga yang diperbolehkan dikonsumsi:

  • Jangkrik;
  • Jangkrik rumah;
  • Jangkrik berpita;
  • Jangkrik berbintik dua;
  • Belalang;
  • Belalang migrasi Afrika;
  • Belalang gurun Amerika;
  • Superworm;
  • Mealworm;
  • Mealworm kecil;
  • Ngengat lilin besar;
  • Ngengat lilin kecil;
  • Ngengat sutera;
  • Kutu putih;
  • Belatung kumbang badak raksasa;
  • Lebah madu.
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments