Tuesday, December 24, 2024
spot_img
HomeMitosViral Kecelakaan Maut Subang di Tengah Mitos Jalur Tengkorak "Tanjakan Emen"

Viral Kecelakaan Maut Subang di Tengah Mitos Jalur Tengkorak “Tanjakan Emen”

NawaBineka – Baru-baru ini viral kecelakaan maut terjadi di Kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat. Sebuah bus pariwisata Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG mengalami rem blong yang mengakibatkan 11 orang tewas di tengah mitos jalur tengkorak “Tanjakan Emen”.

Banyak yang mengatakan, lokasi kejadian bus Putera Fajar yang mengangkut siswa SMK Lingga Kencana disebut terjadi di Kawasan Tanjakan Emen. Tapi, ternyata bukan.

Baca Juga: Jelang Natal, Volume Lalu Lintas di Ruas Tol Jabodetabek dan Jawa Barat Meningkat

Baca Juga: 10 Fakta Kecelakaan Maut Bus Putera Fajar di Subang, Lokasi Kejadian Ternyata “Black Spot”

Menurut Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan menyatakan, tempat kejadian perkara (TKP) bus terguling di Jalan Raya Kampung Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, merupakan jalur “black spot” atau rawan kecelakaan.

“Lokasi ini adalah black spot, sering terjadi kecelakaan di sini,” ungkap Aan saat meninjau olah TKP di lokasi kejadian di Subang, Minggu (12/5/2024).

Petugas KNKT Mengecek Kondisi Bus Putera Fajar Usai Kecelakaan di Subang, Jawa Barat. (Foto: X/@KNKT_RI)
Petugas KNKT Mengecek Kondisi Bus Putera Fajar Usai Kecelakaan di Subang, Jawa Barat. (Foto: X/@KNKT_RI)

Berdasarkan hasil sementara dari olah TKP, Korlantas Polri tidak menemukan jejak rem di lokasi kecelakaan bus terguling.

“Jadi kalau kami lihat dari TKP yang ada, ini tidak ada jejak rem dari bus tersebut. Yang ada itu bekas ban, satu bagian, diduga itu ban kanan, ada beberapa meter di situ. Kemudian sampai akhir titik kejadian di depan sana menabrak tiang listrik,” ucap Aan.

Nah, alasan mengapa kecelakaan maut Subang dikaitkan dengan mitos Tanjakan Emen, karena lokasi tersebut sama-sama rawan kecelakaan dan kerap memakan korban jiwa.

Baca Juga: Viral Makan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria di Jakpus Diciduk Polisi

Kecelakaan yang terjadi di Tanjakan Emen, dari kebanyakan kasus memang merupakan pengaruh human error, kondisi kendaraan yang tidak laik, serta kurang lihainya para sopir dalam mengendalikan kendaraannya saat melintasi tanjakan yang dikenal dengan Jalur Tengkorak itu.

Namun, banyak masyarakat sekitar yang menyambung-nyambungkan kecelakaan di Tanjakan Emen dengan serangkaian kisah mistis yang penuh mitos. Masyarakan sekitar percaya, jika di jalur menanjak itu kerap meminta tumbal, dengan mitos sosok “Emen” yang menjadi penyebab kecelakaan.

Tapi taukah kamu, jika Emen merupakan nama seorang sopir yang terkenal sangat berani dalam mengemudikan kendaraan. Sedangkan, tanjakan di sana sebelumnya dikenal dengan nama Tanjakan Ciceunang.

Kemudian pada 1964, Emen tewas terbakar hidup-hidup setelah mengalami kecelakaan di Tanjakan Ciceunang. Dari situ banyak beredar cerita mistis, di tanjakan tersebut.

Tanjakan Emen di Subang, Jawa Barat. (Foto: Ist)
Tanjakan Emen di Subang, Jawa Barat. (Foto: Ist)

Mitos pun beredar dari cerita sopir-sopir yang kerap melintasi jalur wisata menuju Tangkuban Perahu ini. Banyak sopir yang melempar rokok, membunyukan klakson hingga melempar uang receh agar selamat saat melintasi tanjakan sepanjang 2 kilometer ini.

Tanjakan Emen, memiliki jalur yang cukup lebar. Ada dua jalur yang digunakan untuk mendaki dari arah Subang menuju Bandung dan satu jalur digunakan untuk menurun, yakni dari Bandung menuju Subang dengan kemiringan 45 sampai 50 derajat.

Baca Juga: Muncul Lagi Wacana Pembatasan Usia Kendaraan di Jakarta, Bagaimana Nasib Mobil Tua?

Memang dibutuhkan kepiawaian pengemudi saat melintasi jalur alternatif bagian utara, Jawa Barat tersebut. Pada 2018, Tanjakan Emen diusulkan untuk diperbaiki geometrik sentrifugalnya.

Pasalnya, geometrik jalan adalah suatu bangun jalan raya yang menggambarkan tentang bentuk dan ukuran jalan raya baik yang menyangkut penampang melintang, memanjang maupun aspek lain yang terkait dengan bentuk fisik jalan. Pihak kepolisian menyebut tikungan di Tanjakan Emen memiliki geometrik yang tidak baik sehingga memengaruhi kendaraan saat melewati tikungan.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments