NawaBineka – Produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast, dipastikan akan membangun pabrik di Indonesia. Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM menyatakan bahwa pihaknya telah bertemu dengan perwakilan VinFast untuk membahas rencana investasi tersebut.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rosan Roeslani, mengatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu dari dua negara yang disasar VinFast untuk ekspansi bisnisnya. Ia menegaskan bahwa VinFast sangat serius dalam rencana investasinya, meski belum mengungkapkan secara rinci mengenai lokasi pabrik, nilai pasti investasi, dan jadwal realisasi proyek tersebut.
“Nanti detailnya akan saya jabarkan. Intinya mereka sangat serius untuk melakukan investasi untuk VinFast di Indonesia,” ujar Rosan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/3) malam.
Ia juga menambahkan bahwa pabrik yang akan dibangun nantinya akan lebih berfokus pada pasar ekspor.
Investasi VinFast Capai USD 1,2 Miliar
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian juga telah menyatakan dukungannya terhadap rencana investasi VinFast. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan bahwa total investasi yang akan digelontorkan VinFast untuk pengembangan mobil listrik di Indonesia mencapai USD 1,2 miliar.
“Kami sangat mengapresiasi rencana investasi VinFast, karena akan turut mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, mengingat potensi yang besar di Indonesia,” ujar Agus dalam keterangan pers, Jumat (12/1/2024).
Dalam kunjungannya ke Vietnam, Agus juga sempat bertemu dengan perwakilan VinFast. Dalam pertemuan tersebut, pihak VinFast menilai bahwa Indonesia memiliki iklim investasi yang kondusif sehingga mereka tertarik untuk berinvestasi.
Sebagai tahap awal, VinFast berencana menggelontorkan dana sebesar USD 200 juta untuk pembangunan pabrik. Saat ini, perusahaan sedang mengidentifikasi lokasi yang cocok untuk pembangunan fasilitas produksi dengan kebutuhan lahan sekitar 240 hektare.
Target Produksi dan Tenaga Kerja
Pabrik VinFast di Indonesia nantinya akan memiliki kapasitas produksi hingga 50.000 unit mobil listrik per tahun. Selain itu, proyek ini diperkirakan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 1.000 hingga 3.000 orang.
Menurut rencana, pabrik ini akan mulai beroperasi pada tahun 2026. Dengan kehadiran VinFast, ekosistem kendaraan listrik di Indonesia diprediksi akan semakin berkembang dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara.
Investasi VinFast menjadi sinyal positif bagi industri otomotif nasional yang tengah bertransformasi menuju era kendaraan listrik. Dengan berbagai dukungan dari pemerintah, diharapkan pasar kendaraan listrik di Indonesia semakin tumbuh dan dapat bersaing di tingkat global.