Saturday, September 21, 2024
spot_img
HomeLifestyleHealthVarian Baru Covid-19 Bernama FLiRT Muncul, Seberapa Bahayanya?

Varian Baru Covid-19 Bernama FLiRT Muncul, Seberapa Bahayanya?

NawaBineka – Varian baru Covid-19 kembali muncul di dunia. Varian baru tersebut bernama “FLiRT” yang mulai menyebar di Amerika Serikat (AS).

Varian ini merupakan kerabat Omicron yang berasal dari JN.1, yang melonjak di AS saat musim dingin lalu. Mereka dijuluki varian “FLiRT” berdasarkan nama teknis mutasinya, salah satunya mengandung huruf “F” dan “L”, dan satu lagi mengandung huruf “R” dan “T”.

Baca Juga: 5 Fakta Mayat Dalam Koper di Bekasi, Bawa Kabur Uang Rp43 Juta Buat Modal Nikah

Dalam jenis FLiRT, ada satu varian yang menjadi terkenal yakni KP.2, karena menyumbang sekitar 25 persen kasus baru selama dua minggu yang berakhir pada 27 April, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) seperti dikutip TIME. Sedangkan varian FLiRT lainnya, termasuk KP.1.1 belum tersebar luas di AS.

Ilustrasi Covid-19 (Foto: Pexels)
Ilustrasi Covid-19 (Foto: Pexels)

Menurut Megan L. Ranney, MD, dekan Yale School of Public Health dalam WebMD, FLiRT memiliki beberapa hal yang mengkhawatirkan. Varian ini dapat membantu SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, bertahan, menjajah tubuh, dan membuat manusia jatuh sakit.

Hingga kini, para peneliti masih mempelajari varian FLiRT, dan masih banyak pertanyaan mengenai seberapa cepat varian baru Covid-19 ini menyebar. Terutama, mengenai efek penyebaran dan juga apakah vaksin ampuh melindungi pasien dari varian ini.

Dokter Eric Topol, Wakil Presiden Eksekutif di Scripps Research menyatakan, varian FLiRT kecil kemungkinannya menjadi wabah besar. Hal ini ada hubungannya dengan varian JN.1.

Baca Juga: Ini Sejarah 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional

Varian JN.1 memang menyebar secara global selama musim dingin dan masih menyumbang 95 persen kasus Covid-19 di AS. Dia menambahkan, orang-orang yang terkena varian JN.1, tampaknya memiliki perlindungan kekebalan terhadap varian FLiRT ini.

Ilustrasi Covid-19 (Foto: Pexels)
Ilustrasi Covid-19 (Foto: Pexels)

Selain itu, virus tersebut belum cukup bermutasi untuk menjadi sangat berbeda dari jenis sebelumnya. Topol menganggap, ini sebagai ‘wavelet’.

Sementara sebuah studi di Jepang dengan tajuk Virological characteristics of the SARS-CoV-2 KP.2 variant pun menyatakan bahwa varian KP.2 tidak lebih menular dibandingkan JN.1. Akan tetapi, ada studi pendahulu lainnya yang menyatakan sebaliknya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyarankan vaksin di masa depan yang harus didasarkan pada varian JN.1. Hal ini agar tetap dapat mengantisipasi virus Covid-19 yang terus berevolusi. Saat ini, booster terbaru menargetkan strain XBB.1.5 kepada kelompok lebih tua.

Baca Juga: Kebiasaan Naik Turun Tangga Bikin Kamu Panjang Umur Lho, Gak Percaya?

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments