Tuesday, December 24, 2024
spot_img
HomeNewsInternasionalTrump Ancam Ambil Alih Terusan Panama, Imbas Tarif Kapal Mahal

Trump Ancam Ambil Alih Terusan Panama, Imbas Tarif Kapal Mahal

NawaBineka — Ancaman Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait kemungkinan mengambil alih kendali Terusan Panama memicu reaksi keras dari Presiden Panama, Jose Raul Mulino. Dalam pernyataan tegas, Mulino menegaskan bahwa Terusan Panama adalah dan akan selamanya menjadi milik Panama.

“Setiap meter persegi Terusan Panama dan wilayah sekitarnya adalah milik Panama dan akan terus menjadi milik Panama,” ujar Mulino dalam sebuah video yang diunggah di platform X, Senin (23/12/2024), seperti dikutip AFP.

Baca Juga: Yuk Kenali Hari Wright Bersaudara yang Jatuh Setiap 17 Desember

Komentar Mulino muncul setelah Trump, dalam unggahan di Truth Social, menyatakan ketidakpuasannya terhadap perlakuan yang diterima kapal-kapal Amerika di terusan tersebut. Trump menyebut biaya yang dibebankan Panama tidak adil dan menyinggung meningkatnya pengaruh China di sekitar wilayah strategis itu.

“Angkatan Laut dan perdagangan kita telah diperlakukan dengan sangat tidak adil dan tidak bijaksana. Biaya yang dibebankan oleh Panama sungguh menggelikan,” tulis Trump.

Trump juga memperingatkan bahaya yang ditimbulkan oleh pengaruh China di kawasan tersebut. “Itu semata-mata untuk dikelola Panama, bukan China, atau siapa pun. Kami tidak akan dan tidak akan pernah membiarkannya jatuh ke tangan yang salah!” katanya.

Sejarah dan Kepentingan AS di Terusan Panama

Terusan Panama, jalur strategis yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik, merupakan proyek besar yang diselesaikan oleh Amerika Serikat pada tahun 1914. Namun, berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani pada tahun 1977 oleh Presiden AS Jimmy Carter, Panama mengambil alih kendali penuh atas terusan tersebut pada tahun 1999.

Kini, dengan meningkatnya ketegangan geopolitik, Trump menyatakan bahwa jika Panama tidak dapat memastikan operasi yang aman, efisien, dan andal, maka AS berhak menuntut agar kendali terusan tersebut dikembalikan.

“Jika Panama tidak dapat memastikan operasi yang aman, efisien, dan andal dari terusan tersebut, maka kami akan menuntut agar Terusan Panama dikembalikan kepada kami, secara penuh, dan tanpa pertanyaan,” ujar Trump.

Respons Tegas Panama

Dalam video tanggapannya, Presiden Mulino membantah klaim Trump dan menegaskan bahwa Panama mampu mengelola terusan tersebut tanpa intervensi dari pihak mana pun.

“Terusan tersebut tidak memiliki kendali langsung atau tidak langsung dari China, maupun Uni Eropa, maupun Amerika Serikat atau kekuatan lain mana pun,” kata Mulino.

Ia juga berharap hubungan Panama dan AS tetap harmonis meskipun ada pernyataan kontroversial ini. “Sebagai warga Panama, saya menolak segala bentuk manifestasi yang salah menggambarkan kenyataan ini,” tambahnya.

Menanggapi pernyataan Mulino, Trump kembali menegaskan pendiriannya di Truth Social. “Kita lihat saja nanti!” tulisnya singkat, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Tantangan Geopolitik di Terusan Panama

Ancaman Trump mencerminkan kekhawatiran AS atas meningkatnya pengaruh China di kawasan yang dianggap vital bagi perdagangan global. Terusan Panama, yang menjadi jalur utama bagi pengiriman barang antara Samudra Atlantik dan Pasifik, memainkan peran penting dalam rantai pasok global, termasuk bagi bisnis AS.

Namun, dengan klaim Trump yang menyebut biaya terusan sebagai “menggelikan” dan tuduhan tentang pengaruh China, situasi ini berpotensi memengaruhi hubungan bilateral antara Panama dan AS.

Para analis internasional menyebut ancaman pengambilalihan Terusan Panama dapat menjadi langkah yang memicu ketegangan lebih besar di kawasan, mengingat kepentingan strategis yang dimiliki banyak negara di jalur ini.

Kini, dunia menunggu bagaimana pemerintahan Trump akan menangani isu ini setelah ia resmi dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat. Apakah ancaman ini hanya sekadar retorika, atau benar-benar akan diimplementasikan, masih menjadi tanda tanya besar.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments