Friday, April 25, 2025
spot_img
HomeNewsMegapolitanTragedi Maut Ambruknya Coran Penyangga Tower di Bekasi, Ini Diduga Penyebabnya

Tragedi Maut Ambruknya Coran Penyangga Tower di Bekasi, Ini Diduga Penyebabnya

NawaBineka – Insiden tragis terjadi di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, pada Senin (27/1/2025) pagi. Sebuah coran penyangga tower musala Al-Aqsa ambruk dan menimpa para pekerja yang tengah melakukan pekerjaan konstruksi.

Insiden ini mengakibatkan satu orang pekerja meninggal dunia dan lima lainnya terluka. Hingga Senin malam, evakuasi korban tewas belum dapat diselesaikan karena kondisi tower yang miring menghambat proses penyelamatan.

Kronologi Kejadian

Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB di Jalan Mista Raya, Desa Karang Satria, Tambun Utara. Berdasarkan keterangan dari Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indardi, insiden bermula ketika para pekerja sedang melakukan pencopotan bekisting atau triplek penadah cor pada bangunan tower.

Saksi mata, Warsono (29), yang juga menjadi salah satu korban luka, menyebutkan bahwa para pekerja sempat beristirahat sebelum melanjutkan pekerjaan. Tak lama setelah mereka kembali bekerja, coran tiba-tiba ambruk dan menimpa beberapa pekerja yang berada di lokasi.

“Ambruknya stacking bangunan menimpa para pekerja, menyebabkan satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka,” ungkap Kombes Ade Ary.

Korban tewas, seorang pekerja bernama Rustadi (43), ditemukan dalam kondisi terjepit di bawah reruntuhan beton.

Daftar Korban Luka

Selain korban tewas, lima pekerja lainnya mengalami luka-luka dan syok. Berikut adalah daftar korban luka yang telah diidentifikasi:

  1. Tarsum (43): Mengalami luka di siku kanan dan syok.
  2. Karmad Suhendri (40): Kondisi belum dirinci.
  3. Warsono (29): Luka pada lengan kiri dan lutut kiri.
  4. Belin Satupa (30): Mengalami luka di kepala kiri (enam jahitan) dan syok.
  5. Dedi (27): Luka lecet pada kaki kanan dan syok.

Para korban luka segera dilarikan ke RS Bella, Kota Bekasi, untuk mendapatkan perawatan.

Kendala Evakuasi

Proses evakuasi jenazah korban tewas mengalami kendala besar karena kondisi tower yang miring, sehingga membahayakan petugas di lapangan. Menurut Kapolsek Tambun Selatan, Kompol Wuryanti, evakuasi memerlukan kehati-hatian untuk memastikan tower tidak roboh lebih jauh selama proses penyelamatan.

“Dari rekomendasi Basarnas, untuk keselamatan, tower harus dibongkar terlebih dahulu sebelum evakuasi korban. Jika beton langsung diangkat, dikhawatirkan tower akan roboh,” ujar Kompol Wuryanti.

Tim Basarnas bersama kepolisian mendatangkan alat berat berupa crane pada Senin malam untuk membantu pembongkaran. Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana, memperkirakan pembongkaran akan memakan waktu 6 hingga 8 jam.

“Satu per satu besi tower akan dicopot dengan hati-hati oleh pihak vendor, baru setelah itu tim SAR akan mengevakuasi korban,” jelas Desiana.

Polisi telah mengimbau warga untuk menjauhi lokasi dalam radius 40 meter karena kondisi tower yang tidak stabil. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko tambahan, terutama jika tower mengalami keruntuhan lebih lanjut selama proses pembongkaran.

Penyebab Ambruknya Coran

Berdasarkan penyelidikan awal, insiden ini terjadi saat pekerja sedang mencopot bekisting pada tower tersebut. Namun, penyebab pasti ambruknya coran masih dalam penyelidikan. Kombes Ade Ary menyatakan bahwa evaluasi lebih lanjut akan dilakukan untuk menentukan apakah ada kelalaian dalam prosedur keselamatan kerja.

Insiden ini menimbulkan pertanyaan besar terkait penerapan standar keselamatan kerja di lokasi proyek. Pihak kepolisian bekerja sama dengan vendor konstruksi untuk memastikan penyebab kecelakaan, termasuk apakah ada unsur kelalaian yang menyebabkan runtuhnya coran dan tower.

“Kami terus memonitor proses ini. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan apakah insiden ini murni kecelakaan atau ada faktor lain,” ungkap Kombes Ade Ary.

Tragedi di Tambun Utara ini menjadi pengingat penting akan perlunya penerapan standar keselamatan kerja yang ketat dalam proyek konstruksi. Dengan upaya maksimal dari tim SAR, kepolisian, dan vendor terkait, diharapkan proses evakuasi segera selesai, dan korban mendapatkan keadilan.

Insiden ini tidak hanya mencerminkan pentingnya pengawasan ketat di lokasi kerja, tetapi juga menekankan perlunya tindakan preventif untuk mencegah terulangnya kecelakaan serupa di masa depan.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments