NawaBineka – Tempe dan tahu adalah dua produk fermentasi yang menjadi andalan kuliner Indonesia. Keduanya bukan hanya dikenal sebagai lauk pauk yang lezat, tetapi juga sebagai sumber protein nabati yang kaya gizi.
Kuliner Tempe dan tahu telah lama menjadi bagian dari pola makan masyarakat Indonesia, dan kini semakin populer di kancah internasional sebagai makanan sehat yang kaya akan manfaat. Tempe dibuat dari biji kedelai yang difermentasi menggunakan ragi tempe, menjadikannya padat dengan tekstur yang kasar dan rasa yang khas.
Baca Juga: Kenali Pengertian Karma: Memahami Makna dan Asal Usulnya
Proses fermentasi ini menghasilkan tempe yang kaya akan protein, serat, vitamin B, dan zat besi. Tempe dapat diolah menjadi berbagai masakan seperti tempe goreng, tempe mendoan, tempe orek, atau bahkan sebagai bahan utama dalam sup dan salad. Teksturnya yang kenyal dan rasanya yang sedikit gurih membuat tempe menjadi favorit banyak orang.
Sementara tahu dibuat dari endapan susu kedelai yang dipadatkan. Tahu memiliki tekstur yang lembut dengan rasa yang netral, menjadikannya sangat fleksibel untuk diolah menjadi berbagai jenis masakan.
Dari tahu goreng, tahu bacem, tahu isi, hingga tahu gejrot, kuliner berbahan dasar tahu menawarkan sensasi rasa yang bervariasi sesuai dengan bumbu dan cara memasaknya Selain lezat, tempe dan tahu juga menjadi pilihan makanan sehat bagi banyak orang.
Keduanya rendah lemak jenuh dan bebas kolesterol, menjadikannya alternatif protein yang baik bagi mereka yang ingin mengurangi konsumsi daging. Kandungan isoflavon pada kedelai juga diketahui memiliki manfaat kesehatan, seperti menurunkan risiko penyakit jantung dan osteoporosis.
Keberadaan tempe dan tahu tidak hanya menjadi bagian dari pola makan sehari-hari, tetapi juga menjadi simbol kearifan lokal.
Proses pembuatannya yang sederhana dan berbasis fermentasi alami mencerminkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan bahan pangan lokal dengan cara yang efisien dan sehat. Tempe dan tahu adalah contoh nyata dari bagaimana makanan tradisional dapat beradaptasi dan tetap relevan di tengah perkembangan zaman.
Baca Juga: Sony Rilis PS5 Pro Harga Lebih Mahal Rp4 Juta, Apa Aja Bedanya dengan Versi Standar?
Di berbagai negara, terutama di Eropa dan Amerika, tempe kini sering ditemui di pasar-pasar makanan organik dan restoran vegan. Permintaan akan tempe terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya orang yang mencari alternatif protein yang sehat dan berkelanjutan.
Popularitas tempe di luar negeri menunjukkan bahwa kuliner tradisional Indonesia memiliki daya tarik global. Tempe dan tahu bukan hanya sekadar makanan; keduanya adalah representasi dari warisan budaya kuliner Indonesia yang telah mendunia.
Dengan beragam manfaat kesehatan dan fleksibilitas dalam pengolahan, tempe dan tahu akan terus menjadi primadona di meja makan, baik di Indonesia maupun di mancanegara.