NawaBineka – Penyelidikan terbaru Polda Metro Jaya mengungkapkan keterlibatan tiga orang pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam mengendalikan bisnis judi online (judol). Ketiga orang tersebut, dengan inisial AK, AJ, dan A, diduga mengoperasikan ‘kantor satelit’ yang membuka akses situs-situs judi online dari lokasi di Ruko Galaxy, Bekasi.
Namun, di antara mereka, sosok AK menjadi sorotan, karena meski gagal dalam proses seleksi kementerian Komdigi, ia tetap dipekerjakan dan diberikan wewenang untuk memblokir situs judi online.
Baca Juga: Pertarungan Sengit Pilpres AS: Trump Unggul Sementara 227 Suara Elektoral, Harris Kumpulkan 172
Sosok AK yang Diduga Dilindungi “Orang Besar”
Menurut Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, AK pernah mengikuti seleksi sebagai teknisi pemblokiran konten di Kemkominfo pada akhir tahun 2023. Meski dinyatakan tidak lulus seleksi, AK tetap diberi posisi di Komdigi dan memiliki akses penuh dalam mengatur pemblokiran situs judi online.
“Tersangka AK memang tidak lulus seleksi, namun ia tetap dipekerjakan dan diberi kewenangan penuh untuk memblokir website perjudian online,” kata Kombes Wira.
AK diduga mendapat dukungan dari sosok berpengaruh untuk memperoleh posisi tersebut. Ketika ditanya mengenai siapa yang mengatur penempatan AK, Kombes Wira menyebut bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk menggali sosok yang mendukung AK masuk ke Komdigi.
Operasi Pengendalian Situs Judi Online
Polisi telah menetapkan 15 tersangka dalam kasus ini, termasuk 3 pengendali kantor satelit judi online dan 12 staf yang bekerja mengelola daftar situs. Tersangka AJ, misalnya, bertugas menyaring situs-situs yang telah membayar kepada kelompok ini dengan menggunakan akun Telegram milik AK.
Situs-situs ini wajib menyetorkan sejumlah uang secara berkala untuk dapat beroperasi tanpa hambatan. Setelah daftar situs judi online “bersih” dari yang belum membayar, AK akan mengirimkan daftar tersebut kepada tersangka lainnya, R, untuk kemudian diblokir.
Dalam sistem ini, situs-situs yang telah membayar dapat lolos dari pemblokiran, sementara situs lain yang belum membayar masuk dalam daftar blokir.
Siapa Sebenarnya Sosok AK?
AK diduga adalah Adhi Kismanto, atau yang dikenal sebagai “Fallen.” Sumber menyebutkan bahwa AK dapat masuk ke Kementerian Komdigi berkat dukungan dari Zulkarnaen Apriliantony, mantan Komisaris BUMN, yang dikenal sebagai orang dekat Budi Arie.
Penangkapan belasan pegawai Kemkomdigi kini menyeret nama Budi Arie, yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika. Dalam keterangannya kepada wartawan, Budi Arie yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi dan UKM menolak berkomentar lebih lanjut terkait kasus ini.
“Saya fokus pada koperasi dan urusan rakyat,” ungkap Budi Arie saat berkunjung ke Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024).
Penyelidikan Masih Berlanjut
Polda Metro Jaya menyatakan akan terus mendalami kasus ini, termasuk mencari tahu siapa saja pihak yang terlibat di balik penempatan AK di Kemkomdigi. Hingga saat ini, jumlah setoran yang diwajibkan dari situs-situs judi online belum diungkapkan oleh pihak kepolisian.
Baca Juga: iPhone 14 Pro Max Meledak saat Dicas, Apple Buka Suara
Kombes Wira memastikan bahwa penyidikan akan berlangsung menyeluruh untuk membongkar jaringan yang terlibat dalam kasus ini.
Kasus ini kembali menyoroti praktik perjudian online yang mengakar dan diduga melibatkan oknum di lingkungan pemerintahan. Pihak kepolisian berjanji untuk menyampaikan perkembangan kasus ini seiring penyelidikan yang terus berjalan.