Thursday, April 10, 2025
spot_img
HomeNewsNasionalSoal Indonesia Gelap, Luhut: Yang Gelap Itu Kau, Bukan Indonesia!

Soal Indonesia Gelap, Luhut: Yang Gelap Itu Kau, Bukan Indonesia!

NawaBineka – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, angkat bicara mengenai gelombang demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap yang dilakukan mahasiswa di berbagai daerah. Dalam pernyataannya, Luhut menilai bahwa kondisi Indonesia masih berada di jalur yang baik meskipun ada tantangan yang harus dihadapi.

“Ada orang bilang di sini lapangan kerja kurang, di mana yang lapangan kerja enggak kurang? Di Amerika juga bermasalah, di mana saja bermasalah,” ujar Luhut dalam acara Kumparan The Economic Insights 2025 di Westin Hotel, Jakarta, Rabu (19/2).

Baca Juga: Indonesia Vs Afghanistan, Waktunya Coach Nova Rotasi Pemain di Laga Terakhir Grup C Piala Asia U-17

Luhut menyoroti bahwa Indonesia masih memiliki banyak peluang, terutama bagi generasi muda. Ia mencontohkan program Government Technology atau GovTech, yang melibatkan 300 anak muda dalam proyek digitalisasi pemerintahan.

“Jadi kalau ada yang bilang itu Indonesia gelap, yang gelap itu kau, bukan Indonesia,” tegasnya.

Indonesia Dibandingkan dengan Amerika Serikat

Dalam pernyataannya, Luhut juga membandingkan kondisi Indonesia dengan Amerika Serikat. Ia menyoroti jumlah tunawisma yang tinggi di negara tersebut, sementara menurutnya, Indonesia tidak menghadapi masalah serupa.

“Di Amerika tuh homeless, kita enggak ada homeless di sini. Kadang-kadang kita enggak bangga jadi orang Indonesia, kita hanya lihat kurangnya,” ujar Luhut.

Luhut mengakui bahwa masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki, tetapi ia menegaskan bahwa pemerintah saat ini sedang berada di jalur yang benar dalam membenahi berbagai masalah.

Aksi Indonesia Gelap dan Gelombang Kekecewaan

Aksi Indonesia Gelap yang digelar sejak Senin (17/2) di berbagai daerah, termasuk Jakarta, dipicu oleh berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat. Beberapa isu utama yang menjadi sorotan dalam aksi ini antara lain:

  1. Efisiensi anggaran sebesar Rp 306,69 triliun, yang berdampak pada pemangkasan dana di sektor pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik lainnya.
  2. Program makan bergizi gratis (MBG) yang dinilai masih memiliki banyak kendala dalam implementasinya.
  3. Revisi Undang-Undang Mineral dan Batu Bara (Minerba), yang dinilai tidak berpihak kepada masyarakat dan justru menguntungkan pihak tertentu.

Selain demonstrasi, muncul pula tagar #KaburAjaDulu di media sosial, yang menjadi bentuk sindiran warganet atas kondisi ekonomi dan sosial saat ini.

Aksi Puncak Digelar 20 Februari

Mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya berencana menggelar aksi puncak Indonesia Gelap pada Kamis (20/2) di Jakarta, yang diperkirakan akan semakin besar. Gelombang demonstrasi ini menunjukkan bahwa kritik terhadap kebijakan pemerintah semakin menguat, meskipun ditanggapi berbeda oleh pihak pemerintah.

Luhut sendiri tetap optimis bahwa Indonesia berada di jalur yang benar dalam menghadapi tantangan ekonomi dan sosial saat ini. “Ya, memang masih banyak yang harus diperbaiki, tetapi kita on the right track,” pungkasnya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments