Tuesday, December 24, 2024
spot_img
HomeNewsNasionalSilang Pendapat Ono Sarono dan Hasto Soal Anies Batal Maju Pilkada Jabar...

Silang Pendapat Ono Sarono dan Hasto Soal Anies Batal Maju Pilkada Jabar hingga Salahkan Mulyono

NawaBineka – Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono mengungkap alasan batalanya Anies Baswedan maju Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat (Pilkada Jabar) lewat partainya. Dia menuding ada pihak yang menjegal Anies.

“Anies ini memang menjadi opsi bagi PDI Perjuangan,” kata Ono Surono dalam keterangan persnya di Bandung, Jumat dini hari.

Baca Juga: Kelas Menengah di Indonesia Jatuh Miskin, Jokowi Ungkap Penyebabnya

Baca Juga: Wisata Sejarah di Candi Cangkuang

Ono menyatakan, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Anies sejak Rabu, 28 Agustus 2024 hingga kemudian mengerucut pada Kamis sore. Menurut dia, sosok Anies dinilai sebagai tokoh yang pas untuk Jabar.

“Dan kenapa gagal? Kami menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDI Perjuangan,” tuding Ono.

“Sehingga kami yakin betul bahwa Pak Anies itu adalah sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan segala permasalahan di Jawa Barat. Tapi kekuatan-kekuatan yang sangat besar itu yang pada akhirnya, Pak Anies tidak jadi di usung PDI Perjuangan,” sambungnya.

PDIP akhirnya batal mengusung Anies di Jawa Barat. Mereka kemudian mendaftarkan pasangan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja yang merupakan kader internal PDIP ke KPU Jawa Barat pada Kamis malam.

“Ini proses yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan, dan ini merupakan kewenangan DPP partai. Kami di Jawa Barat tentunya sangat mempunyai keinginan Pak Anies di usung di Jawa Barat setelah beliau tidak jadi di usung di DKI. Kami tidak tahu persis proses yang dilakukan oleh DPP partai dan Ibu Ketua Umum, tapi kami menilai bahwa yang sudah mengerucut dan akhirnya bubar itu karena ada tangan-tangan dari luar yang tidak menghendaki Pak Anies di usung di Jawa Barat,” tuduhnya lagi.

Baca Juga: Ribuan Driver Ojol Se-Jabodetabek Gelar Demo, Tuntut Legalisasi dan Perubahan Kebijakan Tarif

Saat ditanya, siapa pihak yang dimaksud menjegal Anies di Pilkada Jabar, Ono dengan lantang menyebut nama Mulyono yang merujuk pada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, Mulyono merupakan nama kecil Presiden Jokowi karena sering sakit kemudian diubah menjadi Joko Widodo.

“Mulyono dan geng, tulis saja Mulyono,” tegas Ono.

Dia pun meminta kepada sosok yang disebutnya Mulyono itu untuk tidak ikut-ikuta bermain di Pilkada Jabar.

“Pak Mulyono gak usah cawe-cawe lagi di Pilkada, biarkan rakyat punya pilihan sesuai dengan hati nuraninya sehingga terpilih pemimpin yang terbaik untuk Indonesia, untuk provinsi, dan untuk kabupaten/kota di seluruh Indonesia,” kata Ono.

Mengenai penjegalan yang dimaksudnya, Ono tidak memberikan penjelasan secara rinci. Dia cuma menyinggung soal Anies yang dianggap dijegal di Pilkada Jakarta.

“Tidak secara spesifik saya sampaikan, tapi sudah bisa kita lihat Pak Anies dijegal di DKI, dan ini juga terjadi di Jawa Barat, teman-teman bisa menafsirkan sendiri bentuknya seperti apa, tapi itu fakta yang kita alami bersama,” kata dia.

PDIP Tak Pernah Hubungi Anies soal Pilkada Jabar

Silang pendapat justru dilontarkan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto yang mengklaim tak ada opsi partainya usung Anies Baswedan di Pilgub Jawa Barat 2024. Dia bilang PDIP tak pernah jalin komunikasi secara khusus untuk mengusung Anies di Jabar.

Menurut Hasto, Anies sejak awal hanya masuk opsi untuk diusung di Jakarta. Hal itu disampaikan Hasto untuk merespons nama Anies yang beberapa saat sebelumnya sempat dikabarkan kuat akan diusung PDIP dan dipasangkan dengan Ono Surono.

“Secara khusus tidak. Tapi ini menunjukkan bagaimana memang publik memberikan suatu persepsi yang cukup luas,” kata Hasto Kristiyanto di kantor DPP PDIP, Jumat dini hari.

Baca Juga: 5 Mobil dengan Bentuk Teraneh di Dunia

Hasto menganggap, dukungan agar PDIP mengusung Anies tak lebih dari persepsi publik karena keduanya dianggap memiliki nasib yang sama dari upaya skenario kotak kosong dan calon tunggal. Meski begitu, Hasto menyebut komunikasi PDIP dengan Anies akan terus berjalan dengan baik.

“Kami terus melakukan komunikasi yang sangat positif dengan Pak Anies dan ada saling kesepahaman dan ini akan menjadi modal bagi kerja sama ke depan,” tegasnya.

Sementara juru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid menyampaikan bahwa Mantan Gubernur DKI Jakarta itu batal maju di Pilkada Jabar.

“Saya kira sudah, keputusannya sudah selesai bahwa Mas Anies tidak maju di Pilkada Jawa Barat,” kata Sahrin.

Sahrin seolah mengamini pernyataan asto bahwa pihak Anies maupun PDIP tidak pernah komunikasi secara teknis terkait persiapan Pilkada Jabar.

“Kita belum ada komunikasi secara teknis untuk berangkat ya, tidak ada komunikasi sama sekali tentang itu, kita baru komunikasi soal bagaimana membangun komunikasi soal tawaran untuk maju di Jawa Barat,” tambahnya.

Alasan Anies tak menerima tawaran dari PDIP untuk maju di Pilkada Jawa Barat karena tak ada aspirasi dari kalangan akar rumput di wilayah tersebut. Sahrin membandingkan dengan proses pencalonan di Pilkada Jakarta, Anies mendapat banyak pinangan dari berbagai pengurus partai politik wilayah dan juga elemen organisasi masyarakat.

“Namun memang Jawa Barat itu tidak ada secara khusus permintaan dari warga masyarakat, maupun aspirasi dari partai politik di tingkat daerah maupun di tingkat wilayah,” pungkas dia.

Baca Juga: Efek Samping Penggunaan Obat-obatan Terhadap Usus

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments