NawaBineka – Feng Shui, yang berarti “angin dan air” dalam bahasa Mandarin, adalah sebuah praktik kuno yang berakar dari ajaran Taoisme di Tiongkok sekitar 3.000 tahun yang lalu. Awalnya, Feng Shui digunakan oleh para pendeta dan ahli geomansi untuk memilih lokasi terbaik bagi bangunan-bangunan penting seperti makam, istana, dan kuil.
Prinsip dasar dari Feng Shui adalah menciptakan harmoni antara manusia dan lingkungan sekitarnya dengan mengatur aliran energi atau “Chi” (Qi) secara optimal. Pada masa Tiongkok kuno, Feng Shui banyak digunakan untuk menentukan tempat yang paling menguntungkan bagi penempatan bangunan dengan tujuan untuk mendapatkan keberuntungan, kesehatan, dan kebahagiaan.
Baca Juga: Ketika Paus Fransiskus Pilih Nasi Goreng di Pesawat saat Tinggalkan Indonesia Menuju Papua Nugini
Dalam perkembangannya, Feng Shui mulai menggunakan alat-alat seperti kompas Luo Pan dan ilmu perhitungan astronomi untuk menentukan arah dan posisi yang tepat. Kompas Luo Pan membantu para praktisi dalam menentukan orientasi bangunan dengan mengukur medan magnet bumi, yang dipercaya dapat memengaruhi aliran energi.
Seiring dengan perkembangan zaman, Feng Shui mulai merambah ke dunia Barat pada abad ke-20, terutama di kota-kota besar seperti Hong Kong, Taipei, dan akhirnya menyebar ke Amerika Serikat dan Eropa.
Feng Shui mulai diterapkan dalam desain arsitektur dan interior untuk menciptakan ruang yang nyaman dan harmonis, tidak hanya di rumah pribadi tetapi juga di gedung-gedung komersial seperti perkantoran dan pusat perbelanjaan.
Di era modern, Feng Shui telah berkembang menjadi bagian integral dari perencanaan ruang yang memperhitungkan faktor-faktor seperti pencahayaan, tata letak, dan penggunaan warna untuk menciptakan keseimbangan energi.
Meski ada kontroversi mengenai efektivitasnya, Feng Shui tetap diminati karena banyak yang percaya bahwa prinsip-prinsipnya dapat membantu menciptakan ruang yang mendukung kesehatan, kesejahteraan, dan kesuksesan penghuninya.
Baca Juga: Buronan Filipina Alice Guo ke Irjen Krishna Murti: Thank You Abangku
