Sunday, April 27, 2025
spot_img
HomeNewsEkonomiSaid Iqbal Curiga Ada Pejabat Bermain di Balik Kepailitan Sritex

Said Iqbal Curiga Ada Pejabat Bermain di Balik Kepailitan Sritex

NawaBineka – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mencurigai adanya keterlibatan pejabat kementerian dalam rencana pembelian PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dengan harga murah.

Kecurigaan ini muncul di tengah proses kepailitan perusahaan tekstil raksasa tersebut, yang berujung pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal puluhan ribu buruh.

Iqbal menyoroti kejanggalan dalam penutupan pabrik Sritex yang dinilai terjadi begitu cepat. Ia menduga ada pihak-pihak yang ingin mengambil alih aset perusahaan dengan harga murah melalui kurator.

“Siapa yang sedang bermain? Siapa yang ingin membeli PT Sritex di bawah harga aset perusahaan melalui kurator?” ujar Iqbal dalam keterangan tertulis, Senin (3/3/2025).

Dampak Buruk bagi Buruh dan Rakyat Kecil

Menurut Iqbal, penutupan Sritex berdampak luas, tidak hanya bagi para buruh yang kehilangan pekerjaan tetapi juga bagi rantai pasokan industri tekstil nasional. Puluhan ribu buruh terkena PHK tanpa kejelasan pesangon maupun Tunjangan Hari Raya (THR) tahun ini.

Ia pun menyoroti minimnya respons dari pejabat terkait dalam menyelamatkan para buruh yang terdampak.

“Apakah Bapak Presiden Prabowo dilaporkan secara rutin dan berkala terkait penyelamatan buruh Sritex serta supplier yang jumlahnya mencapai ratusan ribu buruh yang terancam ter-PHK?” tanya Iqbal.

Ia juga mempertanyakan langkah-langkah yang diambil oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Ketenagakerjaan, Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Investasi, dan Menteri Perindustrian dalam menghadapi krisis ini.

“Di mana mereka saat sektor riil membutuhkan penyelamatan?” tegasnya.

Buruh Bersiap Gelar Demonstrasi

Sebagai bentuk protes, KSPI dan Partai Buruh akan mengerahkan ribuan buruh untuk berdemonstrasi di Istana Kepresidenan Jakarta dan Kantor Kementerian Ketenagakerjaan pada Rabu (5/3/2025). Aksi serupa juga akan dilakukan di Semarang, Jawa Tengah.

Demonstrasi ini bertujuan untuk menuntut kejelasan nasib buruh yang terdampak serta mengawal transparansi dalam proses kepailitan Sritex.

Sritex Pailit dan Utang Mencapai Rp29,8 Triliun

Sritex dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang melalui putusan Nomor 12/Pdt.Sus-PKPU/2021.PN.Niaga.Smg pada 25 Januari 2022. Perusahaan kemudian mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA), tetapi permohonan tersebut ditolak pada 19 Desember 2024.

Tim kurator yang menangani kepailitan Sritex menyatakan bahwa perusahaan memiliki utang sebesar Rp29,8 triliun. Saat ini, proses lelang aset Sritex sedang berlangsung, sementara ribuan buruh masih menunggu kepastian terkait hak-hak mereka.

Dengan adanya dugaan permainan harga dan campur tangan oknum pejabat, apakah proses kepailitan Sritex akan berjalan transparan? Ataukah justru ada skenario tersembunyi yang menguntungkan segelintir pihak? Demonstrasi buruh dalam beberapa hari ke depan akan menjadi sorotan untuk mengungkap kebenaran di balik kisruh ini.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments