NawaBineka – Juventus akhirnya resmi mengakhiri kerja sama dengan Thiago Motta, Minggu (23/3/2025). Pemecatan ini diumumkan klub asal Turin itu setelah rentetan hasil buruk yang diterima tim dalam beberapa laga terakhir.
Sebagai pengganti, Juventus menunjuk Igor Tudor sebagai pelatih interim hingga akhir musim ini. Dalam pernyataan resminya, Juventus menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras Thiago Motta selama delapan bulan terakhir.
“Juventus FC mengumumkan bahwa Thiago Motta telah dibebastugaskan dari tugasnya sebagai pelatih tim utama. Klub berterima kasih atas profesionalisme, semangat, serta dedikasinya selama beberapa bulan terakhir dan mendoakan yang terbaik untuk kariernya di masa depan,” demikian pernyataan klub dilansir Football Italia.
Pemecatan Motta dianggap sebagai langkah yang tak terelakkan setelah serangkaian hasil buruk yang diraih Juventus musim ini. Motta sebenarnya memulai musim dengan cukup menjanjikan setelah membawa Juventus meraih dua kemenangan beruntun di Liga Italia.
Namun, performa tim mulai menurun drastis akibat terlalu banyak meraih hasil imbang sepanjang paruh pertama musim. Meski sempat bangkit dengan empat kemenangan beruntun pada Februari lalu, Juventus gagal total di kompetisi lainnya.
Bianconeri tersingkir dari Liga Champions di babak playoff usai kalah dari PSV Eindhoven, serta disingkirkan Empoli di perempat final Coppa Italia. Kegagalan di dua kompetisi domestik ditambah kekalahan di semifinal Piala Super Italia dari AC Milan semakin memperburuk situasi.
Puncak dari krisis performa Juventus terjadi ketika mereka dihancurkan Atalanta 0-4 dan Fiorentina 0-3 sebelum jeda internasional bulan ini. Dua kekalahan beruntun tersebut menjadi indikasi kuat bahwa Motta telah kehilangan kendali di ruang ganti.
Masalah internal juga menjadi salah satu alasan kuat pemecatan Motta. Hubungannya yang renggang dengan sejumlah pemain senior seperti Federico Chiesa, Danilo, Nicolo Fagioli, hingga Dusan Vlahovic turut memperparah kondisi tim.
Bahkan, keputusan Motta melepas Chiesa, Danilo, serta Fagioli, dan sering mencadangkan Vlahovic justru menambah keruh suasana.
Situasi tersebut membuat manajemen Juventus gerah. Apalagi, investasi besar senilai lebih dari 250 juta euro yang dikucurkan klub pada musim ini, termasuk untuk mendatangkan pemain seperti Douglas Luiz dan Teun Koopmeiners, tidak memberikan hasil yang diharapkan.
Bandingkan dengan era sukses Massimiliano Allegri maupun Antonio Conte, belanja besar yang dilakukan Motta dianggap tak sebanding dengan prestasi yang dihasilkan.
Setelah mempertimbangkan selama sepekan terakhir, Juventus akhirnya menunjuk Igor Tudor sebagai pelatih sementara hingga akhir musim. Tudor sendiri bukan sosok asing bagi klub asal Turin itu.
Tudor pernah memperkuat Juventus sebagai pemain dari 1998 hingga 2007, serta menjadi asisten pelatih di era Andrea Pirlo pada musim 2020/2021.
Meski rekam jejak Tudor sebagai pelatih kurang meyakinkan—pernah dipecat saat melatih PAOK, Galatasaray, Udinese, bahkan ketika menjadi asisten Pirlo di Juventus—manajemen klub memilihnya karena kesediaannya mengemban tugas sebagai pelatih interim dengan opsi perpanjangan kontrak jika berhasil membawa Juventus kembali ke zona Liga Champions.
Tudor sudah tiba di Turin Minggu malam dan akan langsung memimpin sesi latihan pertamanya bersama tim pada Senin (24/3). Pelatih asal Kroasia tersebut diperkirakan akan mengubah formasi Juventus dari 4-2-3-1 yang kerap digunakan Motta menjadi formasi 3-4-2-1. Perubahan ini juga berpotensi mengembalikan peran sentral Dusan Vlahovic di lini depan Juventus.