NawaBineka – Saat puasa, selain memberi kesempatan untuk beribadah dan menyucikan diri, adakah pengaruh puasa terhadap kesehatan mental? Apakah kita dapat merasakan perbedaan dalam kesejahteraan jiwa saat berpuasa?
Menurut Dr. Anisa Rizki, seorang psikolog klinis yang berbasis di Jakarta, puasa dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mental seseorang.
Salah satunya adalah meningkatkan kesadaran diri dan kontrol diri.
“Saat seseorang menahan lapar dan haus selama berjam-jam, itu membutuhkan ketahanan mental yang kuat. Ini bisa membantu dalam mengelola emosi dan meningkatkan disiplin diri,” kata dia.
Baca Juga: Pakar Geologi UGM: Selat Muria Tidak Akan Muncul Lagi
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Indonesia pada tahun 2019, hasilnya menunjukkan bahwa puasa memiliki korelasi positif dengan kesehatan mental.
Mayoritas responden melaporkan peningkatan perasaan damai dan ketenangan selama bulan Ramadhan. Mereka merasa lebih terhubung dengan spiritualitas mereka dan lebih mampu mengatasi stres sehari-hari.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa puasa juga dapat menimbulkan tantangan bagi beberapa individu, terutama yang memiliki masalah kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya.
Dr. Rini Wulandari, seorang psikiater yang praktik di Surabaya, menekankan pentingnya pendekatan yang berhati-hati terhadap kesehatan mental selama bulan puasa.
“Bagi beberapa orang, terutama yang memiliki gangguan makan atau gangguan mood, puasa bisa menjadi faktor pemicu yang memperburuk kondisi mereka,” ungkap Dr. Rini.
“Oleh karena itu, penting untuk selalu memperhatikan gejala-gejala yang mungkin muncul dan mencari bantuan jika diperlukan,” ujarnya.
Baca Juga: Analisa Ahli Onkologi Tentang Kanker yang Diidap Kate Middleton
Jadi, sementara puasa dapat memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan mental bagi sebagian besar orang, penting untuk mengakui bahwa setiap individu bereaksi secara berbeda.
Yang terbaik adalah mendengarkan tubuh dan jiwa kita sendiri, serta berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika diperlukan.
Oleh karenanya, selama berpuasas, tetap jaga kesehatan mental dengan hati-hati sambil tetap fokus pada spiritualitas dan kebersamaan dengan sesama umat manusia.