NawaBineka – Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menyoroti hubungan partainya dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), di tengah dinamika politik yang berkembang. Puan menyinggung soal ketidaksempurnaan manusia serta pentingnya meninggalkan hal-hal yang dapat memecah belah hubungan politik.
Dalam pernyataannya, Puan mengajak semua pihak untuk tidak terus memperuncing perbedaan, terlebih saat ini umat Muslim tengah menjalani bulan suci Ramadan.
“Kita semua pastinya manusia yang tidak sempurna, kita semua pasti punya masa lalu, tapi kita ingat bahwa membangun bangsa itu nggak bisa sendirian,” ujar Puan.
Ia juga mengingatkan bahwa setiap individu pasti memiliki kesalahan di masa lalu. Namun, ia menekankan pentingnya introspeksi dan berfokus pada masa depan bangsa di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
“Kita semuanya itu pasti semua punya kesalahan, tapi kita juga harus introspeksi diri bahwa bagaimana ke depan untuk bangsa ini dengan problema global dan masalah-masalah yang tidak mudah kita selesaikan sendiri,” lanjutnya.
Pernyataan Puan muncul di tengah polemik yang melibatkan Jokowi dan internal PDIP. Sebelumnya, politikus PDIP, Deddy Sitorus, mengklaim ada pihak yang mengatasnamakan “utusan” yang meminta pembatalan pemecatan Jokowi dari PDIP serta pencopotan Hasto Kristiyanto dari posisi Sekjen PDIP.
Jokowi kemudian merespons dengan menantang Deddy Sitorus untuk mengungkap siapa sosok yang disebut sebagai “utusan” tersebut.
Hingga saat ini, hubungan antara PDIP dan Jokowi masih menjadi sorotan, terutama setelah PDIP tidak lagi berada di satu barisan dengan pemerintah dalam beberapa keputusan politik strategis. Namun, pernyataan Puan mengisyaratkan bahwa rekonsiliasi masih mungkin terjadi jika semua pihak mau berfokus pada kepentingan bangsa.