Monday, December 23, 2024
spot_img
HomeNewsNasionalPresiden Prabowo Resmikan Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral

Presiden Prabowo Resmikan Terowongan Silaturahmi Istiqlal-Katedral

NawaBineka – Presiden Prabowo Subianto meresmikan Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di Jakarta, pada Kamis (12/12/2024). Peresmian ini dilaksanakan tepat pukul 16.00 WIB, dan dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat serta pejabat pemerintah.

Terowongan ini tidak hanya berfungsi sebagai akses fisik antara kedua tempat ibadah, tetapi juga simbol dari toleransi dan persaudaraan antar umat beragama di Indonesia. Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa semua persiapan untuk peresmian telah dilakukan dengan matang.

Baca Juga: Heboh Erdogan Walk Out saat Prabowo Pidato di KTT D-8, Dubes Turki Beri Klarifikasi

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada sore hari ini, saya resmikan Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal – Gereja Katedral di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta,” kata Prabowo dalam sambutannya.

Ia mengungkapkan harapan agar masyarakat dapat lebih mudah mengakses kedua rumah ibadah tersebut untuk keperluan ibadah dan wisata religi. Menurutnya, terowongan ini bisa menjadi jembatan untuk menjalin hubungan antar pemeluk agama yang beragam.

“Hal ini karena memiliki cita-cita sama, yaitu meraih masa depan yang bisa memberikan kebahagiaan untuk seluruh rakyat,” kata Prabowo.

Prabowo menilai perbedaan itu harus menjadi sumber kekuatan. Perbedaan tidak boleh menjadi sumber perpecahan. “Belajar dari kepemimpinan dari tokoh bangsa. Kita belajar toleransi, bersatu, dan rukun,” sambung Prabowo.

Kepala negara menambahkan, bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaan bukan dari sebuah hadiah. Kemerdekaan direbut oleh semua kelompok etnis dan agama.

“Semua berjuang tidak ada mayoritas dan minoritas dalam pengabdian dan pengorbanan. Semua kelompok dan suku membayar saham untuk republik Indonesia. Saham dibayar oleh darah dan keringat,” jelas Prabowo.

Pembangunan Terowongan Silaturahim memakan waktu kurang dari setahun, dari Desember 2020 hingga September 2021, dengan biaya mencapai Rp 38,9 miliar. Terowongan ini memiliki luas 218 meter persegi, dengan luas shelter 128 meter persegi, panjang terowongan 34 meter, dan kedalaman 6 meter.

Pentingnya Terowongan Sebagai Simbol Toleransi

Terowongan yang dirancang dengan tema persaudaraan ini menjadi simbol penting tentang hubungan antar umat beragama di Indonesia. Dalam sambutannya, Nasaruddin mengatakan, ‘Insya Allah pasca peresmian nanti semua masyarakat bisa mengakses terowongan itu.’

Pernyataan ini menunjukkan komitmen untuk menyediakan ruang bagi interaksi yang lebih baik antara komunitas berbeda. Lebih dari sekadar infrastruktur, terowongan ini mewakili nilai-nilai gotong royong dan kerukunan dalam hidup bermasyarakat.

Sejak dibangun, terowongan ini sudah diharapkan menjadi tempat untuk kegiatan interfaith meeting dan galeri tentang toleransi beragama. Diharapkan, tempat ini dapat aksesi lebih mudah bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang keputusan agama mereka.

Pemimpin Gereja Katolik Dunia dan kepala negara Vatikan Paus Fransiskus sebelumnya pernah memasuki terowongan silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral saat melawat ke Jakarta, Kamis, 5 September 2025.

Paus Fransiskus mengatakan Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal- Gereja Katedral Jakarta merupakan simbol persaudaraan nyata bangsa Indonesia.

Sejarah dan Konteks Pembangunan

Pembangunan Terowongan Silaturahmi ini merupakan bagian dari revitalisasi Masjid Istiqlal yang dimulai sejak 2019. Terowongan ini pertama kali diusulkan oleh Presiden Joko Widodo, dan kemudian dilanjutkan hingga diresmikan oleh Presiden Prabowo.

Keberadaan terowongan ini menomena sebagai inisiatif untuk meningkatkan interaksi serta menghormati keragaman umat beragama di Indonesia. Terowongan ini juga sangat signifikan mengingat kedua bangunan tersebut adalah tempat ibadah utama bagi umat Islam dan Kristen.

Dengan adanya terowongan ini, diharapkan dapat menjadikan pengunjung lebih memahami pentingnya kerukunan antar umat beragama dalam konteks kehidupan sehari-hari.

Fungsi dan Manfaat Terowongan

Selain mempermudah akses antara dua bangunan bersejarah, terowongan ini diharapkan menjadi tempat bagi banyak kegiatan keagamaan dan sosial lainnya. Nasaruddin menekankan bahwa terowongan ini bukan hanya untuk lalu-lalang, tetapi juga bisa digunakan untuk pameran galeri dan acara-acara interfaith meeting di masa mendatang.

Fungsionalitas terowongan ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung untuk melakukan wisata religi, menjadi ajang promosi kerukunan, serta mempertebal rasa saling pengertian antara umat beragama di Indonesia. Hal ini penting untuk membangun keharmonisan dan kehadiran masa depan yang damai.

Tanggapan Masyarakat dan Harapan untuk Masa Depan

Peresmian terowongan ini mendapat banyak perhatian dan tanggapan positif dari masyarakat. Mereka merasa senang bahwa ada ruang fisik yang mendukung kerukunan antar umat beragama. Banyak warga berharap bahwa terowongan ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia untuk menciptakan tempat-tempat serupa yang memperkuat pesan persatuan dalam keragaman.

Harapan ini bukan tanpa alasan, mengingat Indonesia sebagai negara dengan populasi pemeluk agama yang beragam. Dengan terowongan ini sebagai langkah awal, diharapkan akan ada lebih banyak inisiatif yang mempromosikan dialog antar agama serta mempertahankan kerukunan dan kasih sayang di antara berbagai komunitas.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments