NawaBineka – Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024 semakin memanas dengan hasil sementara yang menunjukkan persaingan ketat antara dua calon kuat: Donald Trump dari Partai Republik dan Kamala Harris dari Partai Demokrat. Sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di beberapa negara bagian telah ditutup, dan penghitungan suara pun mulai menunjukkan tren awal.
Dilaporkan oleh kantor berita AFP pada Rabu (6/11/2024), Trump unggul di negara bagian Texas dan Florida, dua wilayah penting yang menyumbang suara elektoral besar. Berdasarkan proyeksi media AS, Trump juga memimpin di beberapa negara bagian lainnya, termasuk North Dakota, South Dakota, Wyoming, Alabama, Missouri, Oklahoma, dan Tennessee.
Baca Juga: Apple Siap Investasi Rp157 Miliar di Bandung demi iPhone 16 Bisa Dijual di Indonesia
Sementara itu, Kamala Harris yang menjadi calon dari Partai Demokrat unggul sementara di Delaware, Maryland, dan Massachusetts.
Trump Kuasai Beberapa Negara Bagian, Harris Fokus di Wilayah Kunci
Keunggulan sementara Trump di Texas dan Florida menjadi sorotan utama. Texas, dengan 38 suara elektoral, dan Florida, dengan 29 suara elektoral, adalah dua negara bagian besar yang sangat memengaruhi hasil Pilpres AS. Bagi Partai Republik, memenangkan kedua negara bagian ini memberi Trump keuntungan strategis dalam persaingan menuju Gedung Putih.
Di sisi lain, Kamala Harris mengamankan posisi di Delaware, negara bagian asalnya, serta Maryland dan Massachusetts, yang juga merupakan basis kuat Demokrat. Namun, untuk merebut kemenangan, Harris harus mendapatkan dukungan di beberapa negara bagian medan pertempuran utama atau swing states, di mana suara bisa beralih ke salah satu calon.
Persaingan Menuju 270 Suara Elektoral
Untuk memenangkan kursi kepresidenan, setiap calon harus mencapai minimal 270 suara elektoral dari total 538 suara yang diperebutkan. Saat ini, dengan hasil sementara yang menunjukkan perolehan suara beragam, para pengamat politik memperkirakan persaingan ini akan sangat ketat.
Sejumlah negara bagian medan pertempuran utama, seperti Pennsylvania, Michigan, Wisconsin, dan Arizona, akan menjadi kunci penentu siapa yang akan menduduki Gedung Putih.
Negara Bagian Swing dan Penentu Pilpres
Amerika Serikat memiliki sejumlah swing states yang kerap menjadi medan pertempuran utama dalam setiap pilpres. Negara bagian seperti Pennsylvania, yang memiliki 20 suara elektoral, dan Michigan dengan 16 suara elektoral, akan memainkan peran penting dalam menentukan hasil akhir.
Kedua negara bagian ini kerap berganti dukungan antara Partai Republik dan Demokrat, sehingga pergerakan suara di wilayah ini sangat dinantikan.
Para pengamat menilai, siapa pun yang unggul di negara bagian medan pertempuran ini akan memiliki peluang besar memenangkan pilpres. Selain itu, hasil di negara bagian seperti Arizona dan Georgia juga diantisipasi karena tren politik yang dinamis dalam beberapa tahun terakhir.
Arah Pilpres Masih Bisa Berubah
Meski Trump memimpin di beberapa negara bagian, hasil akhir masih sangat sulit diprediksi karena belum semua suara dihitung, terutama dari negara bagian swing. Dengan dinamika politik yang terus berkembang, pilpres AS 2024 ini diprediksi akan menjadi salah satu yang paling menegangkan dalam sejarah Amerika.
Baca Juga: Komdigi di Pusaran Kasus Judi Online, Meutya Hafid: Suasananya Mencekam
Para pendukung kedua kandidat pun berharap pada hasil akhir yang dapat membawa perubahan besar bagi Amerika Serikat.
Pilpres AS 2024 kembali menjadi sorotan dunia. Bagaimana hasil akhir dari pertarungan ini akan menentukan arah kebijakan Amerika di tahun-tahun mendatang dan pengaruhnya di panggung internasional.
Peta politik Amerika Serikat akan terus berubah seiring penghitungan suara dari berbagai negara bagian, dan seluruh dunia menunggu siapa yang akhirnya akan terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47.