Thursday, March 27, 2025
spot_img
HomeTechnoSainsPeta Baru Ungkap Wajah Tersembunyi Antartika di Tanpa Lapisan Es

Peta Baru Ungkap Wajah Tersembunyi Antartika di Tanpa Lapisan Es

NawaBineka – Antartika, yang kini dikenal sebagai benua beku dengan bentangan es luas, ternyata dulunya adalah daratan subur yang dipenuhi kehidupan purba. Kini, lanskap kuno itu terkubur di bawah lapisan es setebal ribuan meter—tidak pernah terlihat oleh mata manusia.

Namun berkat teknologi mutakhir, para ilmuwan mulai bisa “mengintip” wajah asli benua tersebut. Melalui penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Scientific Data, tim British Antarctic Survey (BAS) mempublikasikan peta terbaru topografi dasar Antartika yang dikenal sebagai Bedmap3.

Baca Juga: Benarkah Tidur di Jam Maghrib Bikin Bodoh? Ini Faktanya

Ini adalah pemetaan paling rinci sejauh ini yang berhasil mengungkap bentuk batuan dasar di bawah es: dari pegunungan tersembunyi, dasar sungai purba, hingga dataran rendah dan cekungan dalam.

“Ini adalah informasi mendasar yang mendukung model komputer untuk memprediksi bagaimana es akan bergerak saat suhu global meningkat,” kata Hamish Pritchard, ahli glasiologi BAS, dikutip dari rilis resminya.

Bedmap2, versi peta sebelumnya, dirilis pada 2011. (Foto: British Antartic Survey)
Bedmap2, versi peta sebelumnya, dirilis pada 2011. (Foto: British Antartic Survey)

Pritchard menggambarkan pergerakan es seperti sirup yang dituangkan di atas kue berbatu. Bentuk permukaan di bawahnya akan menentukan ke mana dan seberapa cepat sirup—dalam hal ini, es—akan mengalir. “Beberapa punggungan batu akan memperlambat es, sedangkan area cekung akan mempercepat alirannya,” jelasnya.

Selama enam dekade, tim peneliti telah mengumpulkan data dari berbagai sumber: pesawat, satelit, kapal, dan tim darat (termasuk dengan kereta luncur anjing). Total ada 277 survei ketebalan es yang digunakan untuk menyusun peta, menghasilkan 82 juta titik data.

Salah satu temuan penting dari Bedmap3 adalah lokasi titik es tertinggi di Antartika. Jika sebelumnya diperkirakan berada di Cekungan Astrolabe, kini ditemukan bahwa titik terdalam berada di sebuah ngarai tak bernama pada koordinat 76,052°LS dan 118,378°BT dengan ketebalan es mencapai 4.757 meter.

Wilayah yang sebelumnya minim data, seperti pegunungan, garis pantai, dan nunatak (gunung yang mencuat dari es), kini berhasil dipetakan secara lebih akurat—terutama di sekitar Kutub Selatan, Semenanjung Antartika, Antartika Barat, dan Pegunungan Transantartika.

Dengan data baru ini, volume es Antartika diketahui mencapai 27,17 juta kilometer kubik, dengan ketebalan rata-rata 1.948 meter (atau 2.148 meter jika tidak termasuk lapisan es yang mengambang). Luas area yang tertutup es mencapai 13,63 juta kilometer persegi.

Peta Baru Antartika . (Foto: British Antartic Survey)
Peta Baru Antartika . (Foto: British Antartic Survey)

Jika seluruh es ini mencair, permukaan laut global diperkirakan akan naik hingga 58 meter—angka yang konsisten dengan estimasi sebelumnya, namun kini dihitung dengan akurasi lebih tinggi.

“Bedmap3 menunjukkan bahwa lapisan es Antartika ternyata lebih tebal dari yang kita kira, dan sebagian besar es tertanam di bawah permukaan laut,” kata kartografer BAS, Peter Fretwell. “Ini berarti lebih rentan terhadap pencairan akibat air laut hangat yang masuk ke tepian benua.”

Temuan ini memperingatkan bahwa perubahan iklim global dapat berdampak lebih besar terhadap Antartika dari yang selama ini diperkirakan. Dengan peta baru ini, para ilmuwan kini memiliki alat penting untuk memprediksi skenario terburuk sekaligus merencanakan langkah mitigasi lebih akurat ke depannya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments