Saturday, September 21, 2024
spot_img
HomeLifestyleHealthPenyakit Paru Obstruktif Kronis Menyerang Perokok Usia Muda, Apa Itu?

Penyakit Paru Obstruktif Kronis Menyerang Perokok Usia Muda, Apa Itu?

NawaBineka – Data Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) menyebutkan, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyebab kematian ketiga di seluruh dunia. Bahkan penyakit paru tersebut menyerang perokok usia muda.

PPOK merupakan salah satu penyakit tidak menular, namun jadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyebabnya antara lain karena tingginya faktor risiko, seperti keadaan manusia yang sedemikian rupa sehingga menjadi faktor risiko untuk terjadinya penyakit, diduga berhubungan dengan kejadian penyakit tersebut.

Baca Juga: Heboh Elkan Baggott Hapus PSSI di Bio Instagram, PSSI Malah Kasih Kabar Baik

Faktor yang dimaksud antara lain meningkatnya perokok pada usia muda, dan pencemaran udara di dalam maupun di luar ruangan. Selain itu, meningkatnya usia harapan hidup juga menjadi penyebab lainnya.

llustrasi Merokok. (foto: Pexels/Pixabay)
llustrasi Merokok. (foto: Pexels/Pixabay)

Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr. dr. Susanthy Djajalaksana, Sp.P(K) menjelaskan, PPOK merupakan penyakit umum yang dapat dicegah, dan diobati. Peran tenaga medis dalam memberikan diagnosa yang tepat dan lebih dini menjadi penting.

Sehingga dapat mengurangi perkembangan penyakit dan risiko kondisi yang lebih buruk atau komplikasi pada penderita PPOK. Selain itu, perawatan dan pemantauan yang berkelanjutan juga sangat penting untuk mengelola gejala dan mencegah komplikasi.

“Dengan pengelolaan PPOK yang tepat kualitas hidup penderita PPOK akan menjadi lebih baik. Kehadiran produk tiotropium baru diharapkan dapat memperkaya khasanah pengobatan PPOK di Indonesia,” tutur Susanthy.

Baca Juga: Beredar Rumor Apple dan OpenAI Sepakat Bawa ChatGPT ke iOS 18

llustrasi Merokok. (foto: Pexels/Mkbasil)
llustrasi Merokok. (foto: Pexels/Mkbasil)

Dokter spesialis paru itu menambahkan, PPOK merupakan salah satu penyakit yang mengganggu pada sistem pernapasan, di mana organ paru-paru mengalami peradangan dalam jangka waktu lama. Kondisi peradangan juga ditemukan di sebagian organ paru atau bisa juga seluruhnya.

“Penyakit obstruksi paru yang menahun ini bersifat progresif atau dapat memburuk sejalan dengan waktu. Namun dengan pengobatan yang tepat, penderita penyakit obstruktif menahun dapat terbebas dari gejala dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik,” ungkap Susanthy

Sementara Ketua Pokja Asma PPOK PDPI dr. Budhi Antariksa, Ph.D, Sp.P(K) mengatakan, penggunaan inhaler dengan kandungan tiotropium bromide menjadi metode medis untuk mengendalikan dan mencegah gejala yang timbul akibat asma dan penyakit PPOK.

Budhi menerangkan, tiotropium mampu mengendalikan gejala, bekerja dengan cara merelaksasi dan melebarkan otot pada saluran pernapasan. Sehingga, penderita PPOK dapat bernapas dengan lebih mudah.

“Tiotropium menjadi pilihan pengobatan yang bermanfaat bagi pasien dengan kondisi pernapasan kronis, telah terbukti secara klinis mampu meningkatkan fungsi paru-paru, mengurangi sesak napas, serta gangguan pernapasan akut. Pemberian obat ini mampu meningkatkan kualitas hidup pasien-pasien PPOK,” papar Budhi.

Dia pun menginatkan kalangan medis untuk menyarankan penderita PPOK menghindari polusi udara ataupun asap rokok. Kedua hal tersebut dapat menyebabkan kian buruknya saluran pernapasan mereka.

llustrasi Merokok. (foto: Pexels/Megan Forbes)
llustrasi Merokok. (foto: Pexels/Megan Forbes)

Baca Juga: Bikin Bangga! Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal RI Ternyata Salip AS hingga Jepang

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments