NawaBineka – Pempek Palembang adalah salah satu kuliner khas Sumatera Selatan yang telah dikenal luas di seluruh Indonesia. Hidangan ini terbuat dari ikan yang digiling halus, dicampur dengan tepung sagu, dan dibentuk menjadi berbagai macam bentuk.
Dikenal dengan cita rasa gurih dan tekstur kenyalnya, pempek sering disajikan dengan saus cuko yang pedas, asam, dan manis, memberikan sensasi rasa yang unik.
Baca Juga: Jokowi Masih Tunggu Kesiapan IKN Sebelum Teken Keppres Pindah Ibu Kota
Sejarah pempek konon dimulai sejak abad ke-16 ketika pengaruh pedagang Cina membawa teknik pengolahan ikan dengan campuran tepung. Pempek awalnya hanya terdiri dari pempek kapal selam, yaitu pempek yang berisi telur ayam rebus.
Seiring waktu, jenis pempek semakin beragam, seperti pempek lenjer (berbentuk silinder), pempek adaan (berbentuk bulat), pempek kulit (menggunakan kulit ikan), dan pempek keriting.
Keunikan pempek terletak pada penggunaan ikan sebagai bahan utamanya, biasanya ikan tenggiri atau gabus, yang memberikan rasa gurih khas pada adonan. Tekstur kenyal pempek berasal dari tepung sagu yang dicampurkan, menjadikannya berbeda dari olahan ikan lainnya.
Saus cuko yang terbuat dari campuran gula merah, cabai, bawang putih, dan asam jawa menjadi pelengkap yang wajib ada, memberikan keseimbangan rasa yang sempurna.
Pempek tidak hanya disajikan sebagai camilan, tetapi juga menjadi bagian dari hidangan sehari-hari masyarakat Palembang. Di Palembang, pempek sering dinikmati sebagai sarapan, makan siang, maupun camilan sore.
Keberadaannya di setiap sudut kota, dari pedagang kaki lima hingga restoran besar, menunjukkan betapa pempek menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Palembang.
Selain rasanya yang lezat, pempek juga memiliki nilai budaya yang mendalam. Makanan ini sering disajikan dalam acara-acara adat, perayaan keluarga, atau sebagai oleh-oleh khas ketika berkunjung ke Palembang.
Baca Juga: Tren TikTok Terbaru yang Menguasai 2024: Peluang Emas untuk Kreator Konten
Pempek menjadi simbol dari kreativitas kuliner masyarakat Palembang dalam memanfaatkan hasil laut sebagai bahan pangan yang tidak hanya enak tetapi juga bergizi. Popularitas pempek yang terus bertahan hingga kini menunjukkan bahwa kuliner tradisional tetap bisa bersaing di tengah banyaknya makanan modern.
Di berbagai daerah di Indonesia, pempek telah beradaptasi dengan selera lokal, namun tetap mempertahankan cita rasa asli yang otentik. Pempek Palembang adalah bukti bahwa kuliner daerah mampu menjadi ikon yang mendunia.
Pempek bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang kebanggaan akan warisan budaya. Setiap gigitan pempek membawa kita pada sejarah panjang dan tradisi yang kaya, yang terus hidup dan dinikmati oleh generasi ke generasi. Dengan keunikan dan cita rasanya, pempek Palembang akan selalu menjadi salah satu kuliner kebanggaan Indonesia.