NawaBineka – Harga Bitcoin mengalami penurunan tajam dalam beberapa hari terakhir, namun menurut CEO deVere Group, Nigel Green, ini bukan pertanda bahwa tren bullish Bitcoin telah berakhir.
“Bitcoin masih berada dalam fase pertumbuhan,” ujar Green, dikutip dari Investing.com, Selasa (11/3/2025).
Penurunan harga Bitcoin ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan perintah eksekutif untuk membentuk cadangan strategis Bitcoin.
Keputusan ini awalnya dianggap sebagai langkah positif bagi mata uang kripto terbesar di dunia, tetapi justru memicu aksi jual besar-besaran di kalangan investor.
Banyak pemegang Bitcoin memilih untuk menjual aset mereka setelah pengumuman tersebut, menyebabkan penurunan harga yang cukup signifikan.
Namun, Green menilai bahwa reaksi pasar ini terlalu terburu-buru dan kemungkinan besar akan mengalami perubahan dalam beberapa waktu ke depan.
Bitcoin Mulai Diakui di Level Global
Sejalan dengan pandangan Green, banyak analis lain menilai bahwa langkah yang diambil pemerintah AS dapat menjadi titik balik besar bagi Bitcoin.
Keberadaan cadangan strategis ini menunjukkan bahwa Bitcoin mulai dipandang sebagai aset keuangan yang lebih serius, bukan sekadar instrumen spekulatif.
Namun, reaksi awal pasar justru negatif. Investor kecewa karena pemerintah AS tidak secara langsung membeli Bitcoin dalam jumlah besar, melainkan hanya menetapkan strategi penyimpanan.
Hal ini menyebabkan aksi jual tidak hanya pada Bitcoin, tetapi juga altcoin seperti Solana (SOL), Ripple (XRP), dan Cardano (ADA).
Green mengingatkan bahwa keputusan AS ini bisa memicu negara lain untuk mengikuti langkah serupa, yakni mulai menambahkan Bitcoin ke dalam cadangan keuangan mereka.
Negara-negara yang selama ini mengandalkan emas sebagai aset lindung nilai dapat melihat Bitcoin sebagai alternatif yang layak untuk investasi jangka panjang.
Optimisme Terhadap Bitcoin Jangka Panjang
Meskipun harga Bitcoin saat ini sedang turun, Green tetap optimis terhadap prospek jangka panjang aset kripto tersebut.
Ia membandingkan situasi saat ini dengan momen-momen penting lainnya dalam sejarah Bitcoin, seperti pembelian Bitcoin oleh Tesla dan peluncuran ETF Bitcoin spot pertama.
Menurutnya, dengan adanya cadangan strategis Bitcoin, regulasi terhadap mata uang kripto juga diprediksi akan menjadi lebih jelas dan lebih ramah bagi investor institusional.
Pada saat berita ini ditulis, harga Bitcoin berada di kisaran USD 78.426, mengalami penurunan hampir enam persen dalam 24 jam terakhir.
Penurunan ini terjadi bersamaan dengan aksi jual besar di pasar saham Amerika, di mana indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average juga mengalami penurunan tajam akibat ketidakpastian ekonomi.
Meskipun pasar saat ini sedang bergejolak, banyak analis tetap melihat Bitcoin sebagai aset yang terus berkembang. Dengan dukungan dari institusi keuangan dan pengakuan dari berbagai negara, Bitcoin diyakini masih memiliki potensi pertumbuhan yang kuat dalam beberapa tahun ke depan.