NawaBineka – TNI Angkatan Darat bergerak cepat memburu pelaku utama penembakan tiga anggota kepolisian Polsek Negara Batin dan Polres Way Kanan, Polda Lampung. Penangkapan terhadap Kopka (Kopral Kepala) Basar berlangsung dramatis di kediamannya pada Senin malam.
Proses penangkapan dilakukan oleh anggota Polisi Militer (PM) TNI AD. Namun, sempat terjadi perlawanan dari keluarga besar pelaku yang tidak terima dengan upaya penangkapan tersebut. Setelah diberikan penjelasan oleh aparat, akhirnya Kopka Basar dapat diamankan tanpa insiden lebih lanjut.
Dalam video amatir yang beredar, terdengar suara tangisan keluarga yang berusaha menahan upaya penangkapan, bahkan ada suara keras yang membentak anggota keluarga yang menolak Kopka Basar dibawa oleh petugas.
Pelaku yang berbadan tambun itu terlihat mengenakan kaos bermotif loreng hijau dengan tangan terborgol di belakang. Ia kemudian dikawal ketat menuju mobil yang membawanya ke Kantor Kodim 0427 Way Kanan untuk diperiksa lebih lanjut.
Kopka Basar akan dimintai keterangan mengenai siapa pelaku utama penembakan yang menewaskan tiga polisi saat penggerebekan arena judi sabung ayam. Ia juga akan diperiksa terkait kepemilikan dan jenis senjata api yang digunakan dalam insiden tersebut.
Biadab nih oknum TNI yg membunuh 3 anggota polisi di way kanan lampung. Moga dihukum mati.
— Umar Al Chelsea (@UmarHasibuan__) March 17, 2025pic.twitter.com/TDfsuPkOzo
Peltu Lubis Lebih Dulu Diamankan
Sebelumnya, oknum TNI lainnya, Peltu (Pembantu Letnan Satu) Lubis, lebih dahulu diamankan oleh kepolisian. Beberapa sumber menyatakan bahwa Peltu Lubis telah menyerahkan diri.
Dalam foto yang beredar di media sosial, terlihat seorang pria duduk menghadap meja pemeriksaan dengan tangan terborgol di belakang.
Judi Sabung Ayam yang Diiklankan di Media Sosial
Penggerebekan arena sabung ayam di kawasan hutan Register 44 Kampung Karang Manik dipicu oleh laporan warga yang resah dengan aktivitas perjudian tersebut. Meskipun memasuki bulan suci Ramadan, arena sabung ayam tetap beroperasi dan diduga dikelola oleh oknum anggota TNI.
Yang lebih mengejutkan, Kopka Basar secara terang-terangan mempromosikan jadwal judi sabung ayam melalui media sosial.
“Tanggal 17 hari Senin, saksikan leter S. Yang tidak ke sini, nonton live di siaran langsung TVRI,” demikian promosi yang diunggah oleh Kopka Basar.
Dalam unggahan lainnya, terlihat sebuah poster digital yang memuat gambar ayam aduan dengan tulisan “Leter S Bergerak, Senin 17 Maret 2025, Way Kanan, Lampung.”
Anggota TNI yg menjadi salah satu diduga pelaku penembakan yang menewaskan tiga anggota Polri dalam penggerebekan arena sabung Ayam di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, Lampung, di kabarkan telah menyerahkan diri. #TolakRUUTNI pic.twitter.com/f1HFFV9VTc
— Hitam Zero4 (@hitampekat_2004) March 17, 2025
Setelah diamankannya dua pelaku utama yang diduga memiliki dan membekingi arena judi sabung ayam, situasi di Kecamatan Negara Batin mulai berangsur kondusif.
Namun, penyelidikan masih terus dilakukan untuk mengidentifikasi pihak lain yang terlibat dalam operasi judi sabung ayam tersebut. Lokasi yang dipilih di kawasan hutan Register 44 memungkinkan para pelaku untuk beroperasi jauh dari permukiman warga dan terhindar dari pantauan aparat.
Diketahui, arena sabung ayam ini tidak hanya dihadiri oleh warga setempat, tetapi juga menarik petaruh dari berbagai daerah seperti Tulang Bawang Barat, Tulang Bawang, dan Lampung Utara. Para petaruh tidak perlu memiliki ayam aduan sendiri, melainkan cukup membawa uang untuk bertaruh dengan mendukung ayam pilihan mereka.
Pemakaman Kedinasan untuk Tiga Anggota Polisi yang Gugur
Tiga anggota kepolisian yang gugur dalam penggerebekan ini telah selesai menjalani autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung. Mereka akan dimakamkan secara kedinasan pada Selasa, 18 Maret 2025.
Ketiga anggota yang gugur dalam tugas tersebut adalah:
- Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto
- Anggota Polsek Negara Batin, Bripka Petrus Apriyanto
- Anggota Resmob Polres Way Kanan, Bripda M Ghalib Surya Ganta
Berdasarkan laporan kronologis yang beredar, penggerebekan ini dilakukan setelah maraknya laporan masyarakat terkait aktivitas sabung ayam yang berlangsung di area tersebut. Ironisnya, arena perjudian ini bukan hanya dilindungi oleh oknum aparat, tetapi justru dimiliki dan dijalankan oleh mereka.
Penangkapan Kopka Basar dan Peltu Lubis menjadi langkah awal dalam pengungkapan kasus ini. Aparat terus mengembangkan penyelidikan untuk memastikan bahwa seluruh pihak yang terlibat dalam kasus penembakan dan perjudian ini dapat diproses sesuai hukum yang berlaku.