NawaBineka – Libur Lebaran sering kali dimanfaatkan oleh banyak orang untuk bersantai dan menikmati waktu luang. Dalam era digital saat ini, menonton series menjadi salah satu pilihan hiburan yang paling populer, terutama di kalangan generasi muda.
Banyak orang yang memilih untuk menghabiskan malam hingga subuh dengan binge-watching, menghilangkan rasa bosan selama liburan yang biasanya diisi dengan kumpul keluarga dan tradisi tahunan.
Namun, satu pertanyaan yang muncul adalah apakah kebiasaan ini sekadar hiburan atau bisa menjadi pelarian dari kenyataan? Menonton series memang menawarkan alternatif untuk mengalihkan perhatian dari rutinitas sehari-hari, tetapi ada juga potensi dampak negatif yang perlu dipertimbangkan.
Hiburan atau Pelarian?
Binge-watching dapat dilihat sebagai bentuk hiburan yang positif jika dilakukan dengan bijak. Ia menawarkan kesempatan untuk terhubung dengan cerita dan karakter yang membawa kita ke dunia baru, mengurangi stres, dan memberi kita waktu untuk relaksasi.
Namun, aktivitas ini dapat menjadi pelarian bila ia digunakan sebagai cara untuk menghindari masalah pribadi atau tanggung jawab yang belum terselesaikan. Terlalu lama terlibat dalam dunia fiksi dapat menyebabkan kita kehilangan kontak dengan realita.
“Kita perlu menjaga keseimbangan antara menikmati hiburan dan menangani masalah yang ada. Jika menonton series alih-alih menyelesaikan tanggung jawab atau berinteraksi dengan orang-orang terdekat, itu bisa berbahaya,” kata psikolog yang menangani isu kecanduan media, Dr. Rahmat Kurniawan.
Mengapa Kita Terbawa dengan Menonton Series?
Salah satu alasan mengapa banyak orang terjebak dalam binge-watching adalah karena alur cerita yang menawan dan tayangan yang mudah diakses. Dengan platform streaming yang menyediakan ribuan judul, pemirsa memiliki kebebasan untuk memilih dan menonton sesuai keinginan mereka. Hal ini menciptakan pengalaman hiper-personalisasi yang sulit untuk dilewatkan.
Selain itu, pressure untuk mengikuti tren dan diskusi di media sosial mengenai episode terbaru juga mendorong orang-orang untuk menonton lebih banyak. Fenomena ini menciptakan semacam komunitas virtual di mana orang merasa diperkuat untuk berbagi pengalaman mereka dengan orang lain, yang selanjutnya meningkatkan minat untuk terus menonton.
Risiko Kesehatan dari Menonton Terlalu Lama
Meskipun menonton series bisa meninggalkan perasaan bahagia, terlalu banyak waktu di depan layar juga dapat membahayakan kesehatan fisik dan mental. Sedentaris, gangguan tidur, dan kelelahan adalah beberapa efek samping yang sering ditemukan di kalangan binge-watchers. Menonton hingga larut malam dapat mengganggu jam biologis tubuh dan menyebabkan rasa lelah di siang harinya.
Pakar kesehatan menyarankan agar kita menetapkan batas waktu untuk binge-watching dan mengatur jam tidur dengan baik. Memilih waktu yang sehat untuk menonton, seperti saat siang atau sore, dapat membantu menghindari masalah kesehatan yang serius.
Tips Menonton yang Sehat
Untuk memastikan pengalaman menonton yang menyenangkan dan tetap sehat, ada beberapa tip yang bisa diikuti. Pertama, atur waktu menonton dengan jeda yang cukup. Alih-alih menonton beberapa episode berturut-turut, coba batasi waktu menonton, misalnya, dua episode per malam dengan jeda satu jam di antara tiap episode.
Kedua, cobalah untuk menyeimbangkan waktu menonton dengan aktivitas fisik. Berjalanlah sebentar atau lakukan latihan ringan antara episode. Ini membantu tubuh tetap aktif dan sehat selama menikmati hiburan.
Menemukan Keseimbangan
Menonton series hingga subuh saat libur Lebaran dapat menjadi hiburan yang menyenangkan apabila dilakukan dengan bijak. Namun, penting untuk menyadari kapan aktivitas ini beralih menjadi pelarian.
Dengan menetapkan batasan-batasan yang jelas dan menjaga kesehatan fisik dan mental, kita bisa menikmati waktu luang tanpa mengorbankan aspek penting lainnya dalam hidup.
Dengan memahami kapan hiburan menjadi pelarian, kita akan lebih mampu mengatur cara bersantai yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.