Monday, December 23, 2024
spot_img
HomeLifestyleHealthMenkes Budi Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura Berdampak ke Indonesia

Menkes Budi Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura Berdampak ke Indonesia

NawaBineka – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mewaspadai lonjakan drastis kasus Covid-19 di Singapura pasti akan masuk ke Indonesia dalam waktu dekat.

“Karena Singapura tetangga ya dan traffic-nya antara Singapura dan Indonesia juga cukup tinggi, saya rasa sih pasti akan masuk ke Indonesia yang PK ya, kalau enggak salah variannya,” jelas Budi, Selasa (21/5/2024).

Baca Juga: Kasus Dugaan Ketua KPU Rayu Anggota PPLN, Nama Desta Ikut Teseret

Baca Juga: Pesawat Singapore Airlines Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas dan 30 Orang Terluka

Menurut Budi, berdasarkan review sementara terkait varian Covid-19 di Singapura, tingkat penularan dan kematiannya sangat rendah. Dia meyakini, jika kasus Covid-19 di Singapura masuk ke Indonesia, pasti tidak mengkhawatirkan.

Apalagi, sebagian besar masyarakat Indonesia sudah disuntik vaksin Covid-19. Selain itu, Budi juga menginstruksikan pihaknya untuk melakukan surveillance.

“Kita lihat, nanti saya akan review biasanya seminggu sekali kita lihat laporan apakah ada varian-varian baru,” sambungnya.

Sementara itu, Budi meminta masyarakat Indonesia tidak perlu panik jika kasus Covid-19 masuk dari Singapura. Sebab, penduduk di Indonesia tidak terlalu berdekat-dekatan, jika dibandingkan dengan Singapura yang padat.

“Yang penting kalau ada demam-demam, batuk-batuk ya langsung tes saja. Tes bisa rapid test, bisa PCR. Kan sekarang sudah banyak. Dan kalau positif ya istirahat,” saran Budi.

Diketahui, Singapura melaporkan peningkatan kasus Covid-19 pada pertengahan Mei 2024. Saat ini diperkirakan jumlah warga yang terinfeksi virus SARS-CoV-2 terus meningkat signifikan hingga akhir Juni 2024.

Menkes Singapura Ong Ye Kung menyatakan, ada 25.900 penularan Covid-19 tercatat dilaporkan di Singapura, sepanjang 5-11 Mei 2024. Jumlah ini meningkat sebesar 90 persen, bila dibandingkan dengan 13.700 kasus pada pekan sebelumnya.

“Gelombang ini akan mencapai puncaknya dalam dua hingga empat minggu ke depan, yang berarti antara pertengahan sampai akhir Juni 2024,” tutur Ong Ye Kung dikutip The Straits Times.

Baca Juga: Bikin Bangga! Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal RI Ternyata Salip AS hingga Jepang

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments