Nawabineka – Internet of Things (IoT) menghubungkan perangkat sehari-hari ke internet, seperti kamera keamanan, termostat pintar, dan perangkat rumah pintar lainnya. Namun, perangkat IoT juga bisa menjadi target peretas jika tidak diamankan dengan baik.
Pertama, ubah kata sandi default perangkat IoT kamu. Banyak perangkat IoT dikirim dengan kata sandi default yang mudah ditebak, seperti “admin” atau “password.” Ubah kata sandi ini ke kata sandi yang kuat dan unik.
Perbarui firmware perangkat IoT kamu secara berkala. Produsen sering merilis pembaruan firmware yang mencakup perbaikan keamanan penting. Pastikan kamu menginstal pembaruan ini untuk melindungi perangkat kamu.
Gunakan jaringan Wi-Fi yang aman untuk perangkat IoT kamu. Hindari menggunakan jaringan Wi-Fi umum dan pastikan jaringan rumah kamu dilindungi dengan kata sandi yang kuat dan enkripsi WPA3 atau WPA2.
Pisahkan jaringan IoT dari jaringan utama kamu. Banyak router modern memungkinkan kamu membuat jaringan tamu yang terpisah untuk perangkat IoT. Ini membantu mencegah perangkat yang terinfeksi malware mengakses perangkat utama kamu.
Nonaktifkan fitur yang tidak diperlukan pada perangkat IoT kamu. Fitur seperti akses jarak jauh atau UPnP (Universal Plug and Play) bisa menjadi pintu masuk bagi peretas jika tidak diamankan dengan baik.
Gunakan firewall untuk memantau dan memblokir lalu lintas berbahaya yang mencoba mengakses perangkat IoT kamu. Firewall bisa membantu melindungi perangkat kamu dari serangan yang mencoba masuk dari luar.
Tetap waspada dan awasi aktivitas perangkat IoT kamu. Jika kamu melihat aktivitas yang mencurigakan, segera ambil tindakan untuk mengamankan perangkat kamu dan laporkan kejadian tersebut kepada produsen perangkat.
Dengan langkah-langkah ini, kamu bisa mengamankan perangkat IoT kamu dari peretas dan menjaga rumah pintar kamu tetap aman.
