NawaBineka – Lagu “Ampar-Ampar Pisang” berasal dari Kalimantan Selatan dan merupakan salah satu lagu daerah yang sangat dikenal di seluruh Indonesia. Lagu ini menggambarkan proses pengeringan pisang yang dilakukan oleh masyarakat setempat, dan sering dinyanyikan oleh anak-anak saat bermain.
Namun, di balik lirik yang sederhana, lagu ini mengandung makna yang lebih dalam tentang kehidupan sehari-hari dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Jokowi Masih Tunggu Kesiapan IKN Sebelum Teken Keppres Pindah Ibu Kota
“Ampar-Ampar Pisang” diawali dengan lirik yang menggambarkan aktivitas pengeringan pisang, yang disebut “ampar” dalam bahasa Banjar. Proses ini melibatkan penyebaran pisang yang sudah dipotong-potong di atas tikar atau tempat yang luas, agar terkena sinar matahari dan mengering.
Kegiatan ini adalah bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di Kalimantan Selatan, di mana pisang kering kemudian digunakan sebagai bahan makanan atau dijual di pasar.
Lagu ini juga mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Dalam proses pengeringan pisang, sering kali seluruh anggota keluarga atau tetangga terlibat, bekerja bersama-sama untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat.
Ini adalah salah satu contoh bagaimana lagu daerah tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk mengajarkan nilai-nilai sosial yang penting kepada generasi muda.
Irama dari “Ampar-Ampar Pisang” yang cepat dan energik juga mencerminkan dinamika kehidupan masyarakat Kalimantan Selatan. Lagu ini sering kali dinyanyikan dengan semangat yang tinggi, membuatnya menjadi favorit dalam berbagai acara, mulai dari permainan anak-anak hingga festival budaya.
Keberadaan lagu ini dalam budaya masyarakat Banjar menunjukkan betapa pentingnya musik dalam menyatukan komunitas dan memperkuat ikatan sosial. Namun, “Ampar-Ampar Pisang” bukan hanya tentang kerja keras dan gotong royong.
Lagu ini juga memiliki elemen permainan, di mana anak-anak sering menyanyikan lagu ini sambil bermain bersama. Lirik yang berulang-ulang dan mudah diingat membuat lagu ini menjadi bagian dari banyak permainan tradisional anak-anak di Kalimantan Selatan.
Dalam konteks ini, lagu ini berfungsi sebagai alat pendidikan yang mengajarkan anak-anak tentang kerja keras, kerja sama, dan pentingnya menjaga tradisi.
Seiring dengan perkembangan zaman, “Ampar-Ampar Pisang” juga mengalami berbagai adaptasi dan reinterpretasi. Lagu ini telah diaransemen ulang dalam berbagai genre musik, mulai dari pop hingga dangdut, untuk menarik minat generasi muda.
Beberapa versi modern dari lagu ini bahkan telah diproduksi dengan sentuhan elektronik, yang berhasil menarik perhatian pendengar dari luar Kalimantan Selatan. Di sekolah-sekolah, “Ampar-Ampar Pisang” sering diajarkan kepada siswa sebagai bagian dari pendidikan seni dan budaya.
Guru-guru menggunakan lagu ini untuk mengajarkan tentang kekayaan budaya Kalimantan Selatan, serta untuk memperkenalkan siswa pada berbagai tradisi dan kebiasaan lokal. Melalui lagu ini, siswa tidak hanya belajar tentang musik, tetapi juga tentang pentingnya kerja sama dan penghargaan terhadap kerja keras.
Selain itu, “Ampar-Ampar Pisang” juga sering menjadi bagian dari pertunjukan seni dan budaya yang digelar di Kalimantan Selatan. Dalam acara-acara seperti festival budaya atau perayaan hari besar, lagu ini sering dibawakan oleh kelompok paduan suara atau tarian, menampilkan kekayaan budaya daerah dan menarik minat wisatawan.
Penampilan ini tidak hanya memperkuat identitas budaya lokal, tetapi juga memberikan kontribusi pada perekonomian daerah melalui pariwisata budaya. Namun, seperti banyak lagu daerah lainnya, “Ampar-Ampar Pisang” juga menghadapi tantangan dalam menjaga relevansinya di tengah arus globalisasi dan modernisasi.
Generasi muda saat ini cenderung lebih tertarik pada musik modern dan sering kali melupakan warisan budaya mereka sendiri. Oleh karena itu, penting bagi para pemangku kepentingan untuk terus mempromosikan lagu-lagu daerah melalui berbagai media dan platform, termasuk media sosial dan program televisi.
Baca Juga: Cerita Bebasnya Pilot Susi Air Philip Mark Martein, OPM Merasa Dihianati Egianus Kogoya
Dalam era digital, “Ampar-Ampar Pisang” dapat tetap hidup dan relevan dengan memanfaatkan teknologi modern. Misalnya, dengan membuat video musik yang menarik atau mengadakan kompetisi menyanyikan lagu ini di media sosial, generasi muda dapat diajak untuk lebih mengenal dan mencintai warisan budaya mereka.
Dengan cara ini, “Ampar-Ampar Pisang” dapat terus dinyanyikan dan diapresiasi oleh generasi mendatang. Melalui pelestarian dan promosi lagu-lagu daerah seperti “Ampar-Ampar Pisang”, kita dapat memastikan bahwa kekayaan budaya Indonesia yang beragam tetap dihargai dan dilestarikan.
Lagu ini bukan hanya sekadar bagian dari masa lalu, tetapi juga cerminan dari semangat dan jiwa masyarakat Kalimantan Selatan yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya.