Saturday, September 21, 2024
spot_img
HomeNewsNasionalKisah Joni Sang Pemanjat Tiang Bendera Tagih Janji Presiden Jokowi Jadi Anggota...

Kisah Joni Sang Pemanjat Tiang Bendera Tagih Janji Presiden Jokowi Jadi Anggota TNI

NawaBineka – Pada perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73, sebuah momen heroik terjadi di Nusa Tenggara Timur yang menginspirasi seluruh bangsa. Yohanes Gama Marschal Lau, lebih dikenal sebagai Joni Ande Kala atau Joni Kala, menjadi pusat perhatian setelah aksinya yang luar biasa.

Pemuda ini memanjat tiang bendera setinggi 15 meter untuk memperbaiki tali yang putus saat upacara sedang berlangsung, memastikan bendera Merah Putih tetap berkibar dengan sempurna.

Joni, yang saat itu masih berstatus siswa SMP dari Kabupaten Belu, melakukan tindakan berani ini tanpa ragu. Aksinya menyelamatkan upacara peringatan Hari Kemerdekaan di sekolahnya dan menunjukkan semangat patriotisme yang luar biasa.

Keberanian Joni mendapat pujian luas, termasuk dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terkesan dengan tindakan heroik pemuda tersebut. Presiden Jokowi tidak hanya memberikan penghargaan kepada Joni, tetapi juga menyampaikan janji yang sangat diingat oleh banyak orang.

Joni akan diberi kesempatan khusus untuk menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) jika berminat dan memenuhi syarat. Janji ini disampaikan sebagai bentuk apresiasi terhadap semangat dan keberanian Joni yang luar biasa.

Sejak saat itu, Joni bertekad untuk menggapai impiannya menjadi anggota TNI. Namun, perjalanan tersebut tentu tidak mudah.

Ia harus menyelesaikan pendidikan formalnya serta memenuhi berbagai persyaratan fisik, mental, dan akademis yang ditetapkan oleh TNI. Dukungan dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah sangat penting dalam membantu Joni mencapai cita-citanya.

Kini, beberapa tahun setelah peristiwa heroik tersebut, Joni terus berusaha menagih janji yang diberikan oleh Presiden Jokowi. Ia telah menunjukkan dedikasi dan ketekunan dalam pendidikan dan latihan untuk memenuhi syarat menjadi anggota TNI.

Dukungan dari berbagai pihak terus mengalir, dan banyak yang berharap agar janji tersebut dapat segera terealisasi. Kisah Joni bukan hanya tentang keberanian seorang pemuda, tetapi juga tentang harapan dan tekad.

Janji yang diberikan oleh Presiden Jokowi bukan sekadar penghargaan pribadi, tetapi simbol pengakuan negara terhadap nilai-nilai kepahlawanan dan semangat kebangsaan. Semoga perjalanan Joni menuju cita-citanya dapat berjalan lancar, dan ia dapat menjadi anggota TNI yang membanggakan Indonesia.

Dengan dukungan dan usaha yang tak kenal lelah, semoga Joni dapat segera mewujudkan cita-citanya menjadi anggota TNI. Kisahnya akan terus menginspirasi generasi muda Indonesia untuk berani bermimpi dan berbuat baik bagi tanah air tercinta.

Alasan Joni Gagal Seleksi TNI

TNI Angkatan Darat menjelaskan alasan Joni sang pemanjat tiang bendera dalam upacara HUT ke-73 RI di Nusa Tenggara Timur, tidak lolos dalam seleksi Caba PK TNI AD 2024.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Kristomei Sianturi menerangkan, dalam proses seleksi itu Joni gagal lantaran tidak memenuhi syarat tinggi badan. Joni memiliki tinggi badan 155,8 cm, sedangkan syarat minimal adalah 160 cm.

“Tidak memenuhi syarat dari aspek tinggi badan minimal 160 cm untuk daerah tertinggal,” kata Kristomei kepada wartawan, Senin (5/8/2024).

Yohanes Ande Kala Marcal, yang akrab disapa Joni bersama Marsekal TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto. (foto: Istimewa)
Yohanes Gama Marschal Lau, yang akrab disapa Joni bersama Marsekal TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Hadi Tjahjanto. (foto: Istimewa)

Kristomei membenarkan Joni menerima penghargaan dari Panglima TNI dan Mendikbud atas aksinya memanjat tiang bendera saat HUT ke-73 RI. Namun, kata dia, piagam penghargaan yang diterima Joni tidak menyebutkan bahwa yang bersangkutan wajib diterima masuk TNI AD.

“Untuk menjadi prajurit TNI AD memang ada beberapa persyaratan dasar yang mutlak dipenuhi,” ujarnya.

Kristomei meminta Joni untuk tidak patah semangat dan mencoba kembali untuk ikut seleksi pada masa yang akan datang.

“Masih terbuka lebar kesempatan bagi yang bersangkutan untuk ikut tes kembali di masa datang, sambil mempersiapkan diri memenuhi persyaratan-persyaratan yang mutlak dipenuhi sebagai seorang prajurit TNI AD,” tegas dia.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments