NawaBineka – Shoawat adalah salah satu aspek paling penting dalam perayaan Maulid Nabi. Melalui lantunan sholawat, umat Islam mengungkapkan kecintaan dan penghormatan mereka kepada Nabi Muhammad SAW.
Pada tahun 2024, saat Maulid Nabi jatuh pada 16 September, peran sholawat akan kembali menjadi sorotan dalam berbagai kegiatan keagamaan yang diadakan untuk memperingati kelahiran Rasulullah.
Baca Juga: Pembatasan Ganjil Genap Ditiadakan Saat Libur Maulid Nabi Senin Depan
Perlu diketahui, selawat merupakan bentuk doa atau pujian kepada Nabi Muhammad SAW yang diyakini memiliki banyak keutamaan. Dalam tradisi Islam, mengucapkan sholawat tidak hanya menjadi cara untuk mengingat Nabi Muhammad, tetapi juga diyakini sebagai sarana untuk mendapatkan syafaatnya di hari kiamat.
Oleh karena itu, membaca sholawat menjadi amalan yang sangat dianjurkan, terutama pada hari-hari besar seperti Maulid Nabi. Selama peringatan Maulid Nabi, sholawat biasanya dibacakan dalam berbagai bentuk.
Indonesia misalnya, pembacaan sholawat sering kali dilakukan secara bersama-sama dalam bentuk nasyid atau qasidah, yang diiringi dengan musik tradisional seperti rebana atau hadrah. Lantunan sholawat ini biasanya mengiringi pembacaan Maulid Diba’i atau Barzanji, yang berisi kisah-kisah tentang kelahiran dan kehidupan Nabi Muhammad SAW.
Peran sholawat dalam Maulid Nabi tidak hanya terbatas pada aspek ritual, tetapi juga memiliki pengaruh yang luas dalam kehidupan sosial dan budaya umat Islam. Misalnya, dalam banyak acara Maulid Nabi, pembacaan sholawat menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi di antara masyarakat.
Ketika umat Islam berkumpul untuk melantunkan sholawat, mereka berbagi rasa kebersamaan dan kecintaan yang sama kepada Rasulullah, yang pada gilirannya memperkuat ukhuwah Islamiyah.
Sholawat juga memiliki pengaruh yang mendalam dalam aspek spiritual. Bagi banyak umat Islam, melantunkan sholawat selama Maulid Nabi menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Suasana khidmat yang tercipta saat pembacaan sholawat membantu umat Islam untuk merenungkan ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW dan memotivasi mereka untuk meneladani akhlak beliau dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, sholawat juga memainkan peran penting dalam memperkenalkan generasi muda kepada sejarah dan ajaran Islam.
Di banyak tempat, anak-anak diajarkan untuk melantunkan sholawat sejak dini, baik di rumah, sekolah, maupun di masjid. Melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya belajar tentang Nabi Muhammad SAW, tetapi juga memahami pentingnya menghormati dan mencintai Rasulullah sebagai teladan utama dalam Islam.
Pada tahun 2024, peringatan Maulid Nabi di berbagai tempat mungkin akan kembali diwarnai dengan lantunan sholawat yang khidmat dan penuh makna. Meskipun kondisi dunia mungkin masih dipengaruhi oleh pandemi atau tantangan lainnya, sholawat tetap akan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Maulid Nabi.
Baca Juga: Mengulas Drakor Hospital Playlist: Drama Medis yang Menghangatkan Hati
Teknologi digital juga memungkinkan umat Islam untuk mengikuti pembacaan sholawat secara virtual, sehingga mereka yang tidak bisa hadir secara langsung tetap dapat berpartisipasi dalam peringatan ini.
Dalam rangka Maulid Nabi 2024, mari kita perbanyak membaca sholawat, baik secara pribadi maupun bersama-sama. Semoga lantunan sholawat yang kita panjatkan menjadi bukti kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW dan membawa berkah serta kebaikan bagi kita semua.
