Saturday, September 21, 2024
spot_img
HomeNewsKeluarga Tarsum Klarifikasi Soal Motif Mutilasi Istri di Ciamis: Bukan karena Anak...

Keluarga Tarsum Klarifikasi Soal Motif Mutilasi Istri di Ciamis: Bukan karena Anak Utang Judi Slot Rp150 Juta

NawaBineka – Pihak keluarga Tarsum (41) pelaku mutilasi istrinya Bernama Yanti (40), buka suara untuk meluruskan kesimpangsiuran mengenai motif tragedi pembunuhan yang menggegerkan warga di Dusun Sindangjaya, Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada Jumat 3 Mei 2024 lalu.

Seorang Wanita berama Herawati yang mengaku sebagai keponakan dari Tarsum menjelaskan, jika kabar yang beredar mengenai utang ke pinjaman online (pinjol) atau rentenir yang dilakukan anaknya bermain judi slot adalah tidak benar.

Baca Juga: Jangan Sembarangan Update Google Chrome Jika Gak Mau Saldo di Bank Kamu Terkuras

“Saya keluarga Uwa Acum (Tarsum), saya keponakannya. Saya ingin bicara tentang berita yang beredar di luaran sana yang harus diluruskan. Diberitakan anak Uwa terlilit utang pinjol (untuk) slot sampai ratusan juta. Saya tekankan di sini itu tidak benar. Itu hoax,” kata Herawati melalui video di akun TikTok @herawati21095.

“Memang keluarga akui kejadian slot ini pernah dialami, namun itu kejadiannya sudah lama dan sudah terselesaikan. Juga tidak seperti isu di luaran sana yang mengatakan sampai terlilit utang ratusan juta, itu juga tidak benar,” sambungnya.

Herawati, Keponakan Tarsum (Foto: TikTok/@herawati21095)
Herawati, Keponakan Tarsum (Foto: TikTok/@herawati21095)

Bahkan, Herawati menegasakn kabar lain tentang cekcok hingga isu pesugihan menjadi motif pembunuhan disertai mutilasi istri di Ciamis juga tidak benar.

“Terus ada lagi isu suami istri cekcok karena membela anaknya yang pinjol itu juga tidak benar, karena menurut saya yang sering menjenguk ke sana mereka itu harmonis dan biasa-biasa saja. Ada lagi isu pesugihan saya rasa juga itu tidak benar. Karena Uwa orannya rajin beribadah. Yang saya tahu Uwa itu Depresi ya karena sakit,” bebernya.

Herawati menceritakan jika Tarsum memang dalam kondisi sakit dan sedang dalam upaya pengobatan. Menurut dia, perilaku Tarsum sudah berubah sebelum bulan Maret saat Puasa kemarin.

“Saya ceritakan di sini Uwa saya dalam kondisi sakit, dan oleh keluarga dalam upaya pengobatan. Perubahan perilaku Uwa sudah terlhat sebelum puasa kemarin, jadi sering melamun, kadang bicara sendiri, kadang sering menepak keningnya,” ungkap Hera.

Dia menerangkan, perubahan sikap Tarsum memang berubah derastis beberapa hari sebelum kejadian pembunuhan disertai mutilasi kepada istrinya terjadi. Bahkan, Tarsum sempat ingin bunuh diri.

Baca Juga: Arab Saudi Larang Haji ‘Backpacker’, Ini Aturan Terbarunya!

“Namun, akhir-akhir ini memang perilaku Uwa ada perubahan yang mencolok. Hari Rabu (sebelum peristiwa mutiasi), siangnya masih biasa, bisnis jual-beli kambing sambil melihat kerjaan lain. Hari Rabu malam, sempat ada kejadian Uwa upaya bunuh diri dan warga hingga RT setempat mengetahuinya karena mereka sedang ada di tempat Uwa,” jelasnya.

Melihat hal itu, Herawati dan keluarga tidak berdiam diri dan mengupayakan pengobatan Tarsum. Saat itu kelarga sepakat untuk membawa Tarsum berobat ke Puskesmas di dekat tempat tinggalnya.

“Hari Kamis sore saya beserta ibu dan suami saya pergi ke sana untuk berembuk tentang pengobaan Uwa, kemudian keluarga sepakat untuk melapor ke Puskesmas,” ucapnya.

Selanjutnya, petugas Puskesmas datang ke rumah Tarsum sambil memberikan saran untuk membawanya ke Psikiater. Kemudian Tarsum sempat diberikan obat sementara seperti obat penenang.

“Dosisnya dua kali minum, pertama diminum pas malam saat ada petugas puskesmas. Satu dosisnya lagi untuk besok pagi. Saat menengok Uwa di hari Kamis, kita disuruh cepat-cepat pulang karena dia merasa baik-baik saja dan risih sebenarnya saat kita deketin dan jagaian, karena dia merasa sehat dan gak kenapa-kenapa. Lalu kami pun pulang,” ungkap Hera.

Rencananya, Herawati dan keluarga sepakat untuk membawa Tarsum berobat. Namun, takdir berkata lain dan terjadilah tragedi mengerikan yang mengegerkan warga Ciamis.

“Rencananya di hari Jumat (saat kejadian) ibu saya ingin membawa Uwa ke rumah saya mau dirawat di sini saja. Sambil mengupayakan pengobatan mau dibawa ke mana. Namun Qodarullah Jumat pagi terjadilah tragedi itu, bahkan kami sekeluarga belum sempat update ke petugas kesehatan karena waktunya mepet dan gak ada jeda,” kata Herawati.

Diakui Herawati, semasa sakit Tarsum tidak menunjukan perilaku yang agresif atau temperamental. Namun, dia mengaku, keluarga kecolongan dalam menjaga Tarsum hingga terjadi peristiwa memilukan tersebut.

“Kalau menurut saya sakitnya Uwa tidak menunjukan perilaku agresif atau temperamental. Tapi kita akui, memang lengah padahal kita sudah menjaga cuma agak kecologan jadi lengah. Kita tidak tahu bakal kejadian seperti ini, padahal keluarga sudah menyimpan barang-barang yang tajam,” aku Herawati.

“Saya juga tidak mengerti kenapa sampai terjadi. Oleh karena itu saya mohon agar tidak terjadi lagi kesimpangsiuran berita ini. Saya juga meminta maaf atas nama Keluarga Uwa Tarsum, karena kami menyayangkan hal ini terjadi. Berhubung menjaga keluarga yang ditinggalkan dan anakanya, agar berita ini bisa ditanggapi secara bijak,” tutupnya.

Tarsum Jadi Tersangka

Penyidik Satreskrim Polres Ciamis, Jawa Barat, menetapkan Tarsum (41), sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan dan mutilasi kepada Yanti (40) sang istri, beberapa waktu lalu.

“Dari saksi-saksi yang sudah kita lakukan pemeriksaan, memang sudah mengarah ke pelaku (Tarsum) semua, sudah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Kasatreskrim Polres Ciamis, AKP Joko Prihatin, Senin (6/5/2024).

Baca Juga: Waspada! WHO Temukan Banyak Jajanan Indonesia Mengadung Lemak Trans, Ini Bahayanya Bagi Jantung

Pelaku Mutilasi, Tarsum saat Ditahan di Polres Ciamis. (Foto: Istimewa)
Pelaku Mutilasi, Tarsum saat Ditahan di Polres Ciamis. (Foto: Istimewa)

Kondisi kejiwaan Tarsum jagal Ciamis berangsur pulih. Selama pemeriksaan berlangsung, keterangan yang disampaikan mulai terlihat jelas, meskipun saat ditanya mengenai kejadian itu, tersangka langsung berhenti dan terlihat emosi.

“Begitu menjurus ke pembunuhan mutilasi ia langsung berhenti tidak mau berkata-kata, bahkan reaktif,” tegas dia.

Hingga kini penyidik belum bisa memastikan motif utama dibalik kejadian pembunuhan dan mutilasi sadis itu.

“Untuk motif pelaku kita belum bisa memastikan, karena pelaku sendiri keterangannya belum bisa dipastikan,” kata dia.

Ihwal dugaan himpitan ekonomi dan besarnya utang yang ditanggung tersangka, Joko membenarkan jika tersangka terlilit utang yang jumlahnya terbilang besar.

“Saksi-saksi yang sudah kita periksa termasuk anak korban sendiri mengatakan bahwa pelaku memiliki utang baik ke perorangan maupun ke bank, kurang lebih di atas Rp 100 juta,” ungkap dia.

Tanggungan utang yang dimiliki tersangka sebagai kepala keluarga ujar Joko, merupakan akumulasi utang pribadi dan utang anggota keluarga lainnya.

“Namanya suami istri keluarga, ya kepala keluarganya yang punya utang, karena usahanya bangkrut kemudian mempunyai utang, mungkin untuk menutupi utang tersebut,” ujar dia.

Pisau Dapur Barang Bukti Mutilasi Ciamis

Sebilah pisau dapur berukuran sedang yang biasa digunakan untuk memasak, jadi alat Tarsum untuk memutilasi istrinya sendiri, Yanti. Pisau dapur milik Tarsum memiliki gagang plastik warna merah dengan ujung runcing. Pisau itu nampak seperti pisau pada umumnya yang biasa digunakan ibu rumah tangga untuk memasak.

Meski berukuran kecil dan hanya pisau dapur, nyatanya Tarsum mampu memutilasi jasad istrinya hingga 5 bagian. Yakni dua kaki, dua tangan dan dada. Tarsum mampu melakukannya, sebab sehari-hari profesinya ialah bandar domba atau penjual daging kambing.

“Profesinya sehari-jari jual beli kambing. Dikatakan bangkrut tidak juga karena masih berjalan, kemarin masih bawa jualan domba,” cerita Ketua RT setempat Yoyo Tarya.

Pisau yang Digunakan Tarsum untuk Memutilasi Istrinya Yanti. (Foto: Istimewa)
Pisau yang Digunakan Tarsum untuk Memutilasi Istrinya Yanti. (Foto: Istimewa)

Pagi itu, Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 07.30 WIB, warga Desa Cisontrol, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis dibuat geger saat Tarsum menaruh potongan demi potongan bagian tubuh Yanti di jalan kampungnya.

Ironisnya lagi, Tarsum sempat menawarkan daging dari potongan tubuh istrinya yang ditenteng sembari berteriak menjualnya kepada tetangga. Sembari membawa baskom berisi daging,

“Peser daging si Yanti, peser daging si Yanti (beli daging si Yanti),” teriak Tarsum sembari keliling bawa potongan tubuh istrinya.

Baca Juga: Bangga! Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal RI Salip AS hingga Jepang

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments